
Halodoc, Jakarta - Diet keto adalah salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan yang dipercaya oleh banyak orang. Metode ini dipercaya efektif mendapatkan berat badan ideal dalam waktu yang singkat. Cara penerapannya adalah dengan mengurangi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan lemak juga protein. Hal tersebut dipercaya dapat membuat tubuh kenyang lebih lama.
Meski begitu, diet keto disebut-sebut memiliki beberapa dampak buruk yang dapat terjadi jika dilakukan dalam waktu yang lama. Salah satu hal yang dapat terjadi adalah pengaruh diet tersebut terhadap kualitas tidur. Namun, bagaimana cara dampak buruk tersebut dapat terjadi pada tubuh? Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut, baca ulasan berikut ini!
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui sebelum Memulai Diet Keto
Pengaruh Diet Keto Terhadap Kualitas Tidur
Tidak sedikit orang yang pernah mendengar jika seseorang yang menerapkan diet keto pada kesehariannya dapat mengalami masalah tidur. Penurunan besar terhadap asupan karbohidrat yang digantikan dengan peningkatan asupan lemak yang signifikan dapat menyebabkan perubahan pada pola tidur. Nutrisi-nutrisi tersebut memiliki efek yang berbeda pada tubuh sehingga dapat memengaruhi tidur seseorang dengan cara yang berbeda.
Karbohidrat umumnya merupakan sumber energi utama pada tubuh karena berguna untuk memenuhi kebutuhan glukosa secara konstan dan meningkatkan masuknya asam amino L-triptofan ke dalam otak. Faktanya, kandungan L-triptofan dapat membantu produksi serotonin merupakan neurotransmitter yang berguna untuk menenangkan tubuh dan berkontribusi terhadap pola dan kualitas tidur. Serotonin diubah menjadi melatonin yang kerap disebut sebagai hormon tidur.
Saat seseorang menjalankan diet keto yang tidak banyak menyertakan kandungan karbohidrat yang tinggi, nutrisi asam amino L-triptofan juga menjadi minim untuk masuk ke tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan kadar serotonin dan melatonin menjadi lebih rendah dari biasanya. Jadi, kemungkinan terdapat pengaruh pada tidur yang dilakukan setiap harinya, baik dari pola maupun kualitasnya.
Baca juga: Penjelasan Panduan Aman Diet Keto untuk Pemula
Namun, dampak buruk yang terjadi pada kualitas tidur sehingga menyebabkan insomnia dan bangun malam hari hanya dirasakan selama masa transisi saat diet keto dilakukan. Banyak orang yang mengklaim jika tidurnya menjadi lebih nyenyak selama tubuhnya mengalami ketosis. Memang, tidur sangat penting untuk menjaga kinerja harian, fungsi otak, hingga menjaga kesehatan.
Nah, berikut ini beberapa manfaat dari diet keto terhadap kualitas tidur seseorang saat dilakukan dalam jangka panjang:
1. Peningkatan REM saat Tidur
Disebutkan jika diet keto dapat meningkatkan kualitas REM saat tidur. Dalam suatu penelitian terhadap anak-anak dengan epilepsi yang sulit diatasi dengan terapi, dilakukanlah metode diet ini selama tiga bulan. Hasilnya, diet keto dapat membantu untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan dari kejang. Meski menurunkan total waktu tidur, tetapi metode ini dapat mempertahankan waktu tidur gelombang lambat dan REM.
Lalu, jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait diet keto atau metode penurunan berat badan lainnya, dokter dari Halodoc siap menjelaskannya dengan lengkap. Caranya mudah saja, hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan kemudahan terkait akses kesehatan tanpa perlu ke luar rumah!
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Saat diet keto yang dijalankan sudah berhasil menurunkan berat badan, maka secara bersamaan kualitas tidur dapat meningkat. Seseorang yang mengalami obesitas kerap mengalami sleep apnea, sehingga kesulitan untuk mendapatkan oksigen saat tidur. Hal ini yang membuat terjadinya dengkuran, tersedak, atau terbangun hanya untuk bernapas. Dengan menurunkan berat badan, maka dapat meringankan gejala tersebut bahkan menghilangkannya sama sekali.
Baca juga: Intip 5 Tips Diet Keto Bagi Pemula
Itulah pembahasan mengenai hubungan antara diet keto terhadap kualitas tidur. Maka dari itu, apabila merasakan dampak buruk saat awal penerapan, cobalah untuk meneruskannya karena tubuh juga butuh penyesuaian. Saat berat badan terus menurun, perasaan tubuh yang lebih sehat dan enteng dapat dirasakan.