Benarkah Kebiasaan Merokok Bisa Picu Abses Perintosil?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   14 November 2019
Benarkah Kebiasaan Merokok Bisa Picu Abses Perintosil?Benarkah Kebiasaan Merokok Bisa Picu Abses Perintosil?

Halodoc, Jakarta – Pernah mengalami sakit ketika menelan yang disertai rasa nyeri saat membuka mulut? Sebaiknya jangan sepelekan kondisi ini. Kondisi yang dialami bisa menjadi gejala dari penyakit abses peritonsil. Tidak ada salahnya untuk mengetahui tentang penyakit abses peritonsil yang umumnya dialami oleh anak-anak maupun remaja.

Baca juga: Abses Peritonsil dan Tonsilitis, Apa Bedanya?

Abses peritonsil adalah infeksi yang disebabkan oleh paparan bakteri streptokokus. Bakteri ini menyebabkan munculnya nanah pada sekitar amandel atau yang dikenal sebagai tonsil. Umumnya, abses peritonsil terjadi akibat penyakit tonsillitis yang tidak segera diatasi.

Rokok Picu Abses Peritonsil

Sebagian besar penyakit abses peritonsil disebabkan oleh adanya infeksi akibat bakteri streptokokus. Bakteri streptokokus adalah salah satu bakteri yang sering menginfeksi jaringan lunak di sekitar amandel. Namun, ada banyak pemicu yang menyebabkan seseorang mengalami abses peritonsil, salah satunya adalah kebiasaan merokok.

Bagi beberapa orang, kebiasaan merokok menjadi hal yang sulit untuk dihindari. Padahal, kebiasaan merokok memicu gangguan kesehatan pada jantung, paru-paru maupun pada tonsil atau amandel. Kebiasaan merokok bisa mengakibatkan mulut menjadi kering. nilah yang membuat mulut lembap dan bakteri dapat berkembang biak dengan lebih cepat. Bakteri memengaruhi kesehatan mulut dan gigi yang berdampak pada kesehatan tonsil atau amandel.

Tidak hanya bakteri, paparan bahan kimia yang beracun dalam jangka waktu yang cukup lama juga bisa menyebabkan gangguan pada amandel atau tonsil. Kondisi ini yang sebabkan seseorang alami abses peritonsil.

Baca juga: Infeksi Amandel Dapat Sebabkan Abses Peritonsil

Selain kebiasaan merokok, abses peritonsil juga dapat disebabkan oleh faktor pemicu lainnya, seperti infeksi pada gusi, penyakit leukemia limfositik kronis, dan adanya endapan kalsium pada amandel.

Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Deteksi Abses Peritonsil

Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap abses peritonsil, seperti nyeri pada bagian tenggorokan. Kondisi nyeri yang dialami umumnya dirasakan pada satu atau kedua sisi. Selain itu, pengidap abses peritonsil mengalami nyeri telinga pada bagian tenggorokan yang alami abses peritonsil. 

Nyeri tenggorokan umumnya disertai dengan kesulitan menelan dan sakit saat pengidap abses peritonsil membuka mulut. Wajah dapat alami pembengkakan akibat infeksi yang terjadi pada amandel. Sakit kepala yang disertai dengan demam, menggigil, dan suara parau menjadi tanda lain adanya infeksi bakteri streptokokus pada tonsil. 

Kondisi ini bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan jika tidak diatasi. Abses peritonsil yang pecah dan menyebabkan nanah tertelan kemudian masuk dalam paru-paru bisa mengakibatkan pneumonia pada pengidap abses peritonsil.

Tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami beberapa gejala yang menjadi tanda penyakit abses peritonsil. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc sebelum pergi ke rumah sakit. 

Baca juga: Waspada, Abses Peritonsil Sebabkan Sulit Bernapas

Selain melihat gejala yang dialami, dokter juga melakukan pemeriksaan untuk memastikan gejala yang dialami oleh seseorang, seperti.

  1. Pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan mulut, tenggorokan serta leher seseorang yang mengalami gejala abses peritonsil;

  2. Tes darah;

  3. CT Scan atau USG.

Menjaga kebersihan gigi serta mulut menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah abses peritonsil. Selain itu, hindari kebiasaan merokok agar terhindar dari penyakit abses peritonsil dan gangguan kesehatan lainnya.

Referensi:
West Airdrie Dental. Diakses pada 2019. Sinister Effect of Smoking on Your Tonsil
Healthline. Diakses pada 2019. Peritonsillar Abscess
Web MD. Diakses pada 2019. Peritonsillar Abscess
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan