Benarkah Memanjakan Anak Picu Sindrom Cinderella Complex?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Juni 2019
Benarkah Memanjakan Anak Picu Sindrom Cinderella Complex?Benarkah Memanjakan Anak Picu Sindrom Cinderella Complex?

Halodoc, Jakarta - Cinderella syndrom atau Cinderella complex merupakan sindrom yang biasanya terjadi pada anak perempuan ataupun wanita dewasa. Cinderella complex terlihat dari ketergantungan seorang wanita yang ditunjukkan dalam bentuk ketakutan untuk mandiri dan memiliki keinginan untuk dirawat dan dilindungi oleh sosok laki-laki.

Cinderella complex dapat dialami oleh anak yang terbiasa dilayani untuk memenuhi semua kebutuhannya. Apabila hal ini dibiasakan, saat dewasa nanti mereka akan terbiasa untuk selalu dilayani. Akibatnya, secara tidak sadar nantinya ia bisa berlaku seenaknya, tidak mandiri, dan cenderung tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebagai orangtua, sebaiknya juga perlu tahu apa yang ingin ditampilkan dari anak. Salah satunya dengan mendidik anak supaya bisa mandiri. Orangtua milenial saat ini mungkin suka ‘mendandani’ dan mengambil alih semua tugas demi pemenuhan kebutuhan Si Kecil. Apalagi di era digital dan sosial media saat ini, dengan sering mem-posting foto-foto anak yang cantik dan menggemaskan, dapat berkontribusi pada lahirnya Cinderella complex.

Baca juga: Enggak Seindah Dongeng, Hati-Hati dengan Gejala Sindrom Cinderlla Complex

Jadi Tidak Percaya Diri dan Mandiri

Anak perempuan atau wanita yang mengalami Cinderella complex umumnya memiliki rasa percaya diri yang rendah, manja, dan selalu merasa tidak berdaya. Hal tersebut terjadi karena erat kaitannya dengan pola asuhnya di masa kanak-kanak. Anak perempuan cenderung lebih sedikit menerima dorongan untuk menjadi mandiri dengan pola asuh orangtua yang lebih protektif, serta sedikit tekanan untuk membanung identitas diri yang kuat.

Kaitan antara anak perempuan dan orangtua yang cenderung lebih harmonis juga mempunyai andil dalam eksplorasi Si Kecil yang kurang mendapatkan nilai-nilai kemandirian yang memadai. Akibatnya, anak perempuan cenderung memiliki keterampilan hidup yang sekadarnya dan kepercayaan diri yang kurang, karena mereka hanya tahu cara menggantungkan hidup pada orang lain.

Bagi seorang wanita, identitas diri mulai tercetak saat ia tumbuh remaja untuk menjadi apa yang masyarakat harapkan dari seorang wanita. Fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat adalah remaja perempuan cantik dan lemah lembut akan mendapatkan “hadiah” berupa pacar laki-laki yang gagah dan tampan. Perlahan tapi pasti, ia akan diarahkan untuk menjadi seseorang yang submisif.

Baca juga: Manja dan Delusional, Waspada Sindrom Cinderella Complex

Umum terjadi, jika seorang perempuan yang terlalu tergantung pada orang lain akan dicap “manja” dan dianggap tidak menarik. Namun, seorang yang memiliki rasa percaya diri tinggi menunjukkan kemandiriannya justru dianggap “bossy” dan “tomboy”.

Akibat Kekerasan pada Anak

Memang wajar jika anak patuh, menghormati, dan menghargai orangtua. Namun, bukan berarti orangtua bisa berlaku otoriter atau terlalu banyak menuntut pada Si Kecil. Anak juga memiliki pilihan dan keinginannya. Memaksakan yang diinginkan orangtua pada anak justru membuatnya menjadi penuntut, pribadi yang cenderung egois, kurang bertanggung jawab, dan emosional dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Nah, ternyata kekerasan pada anak ini juga berkontribusi seagai penyebab anak atau wanita dewasa mengalami sindrom Cinderella complex. Saat anak tumbuh dewasa dalam lingkungan yang sarat akan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun mental, cenderung lebih berisiko untuk mengalami gangguan psikologis ini. Maka tidak heran, trauma masa kecil yang dialaminya selalu terbawa hingga ia dewasa.

Baca juga: Pola Asuh Anak Sebabkan Sindrom Cinderella Complex, Ini Penjelasannya

Untuk itu, orangtua jangan sampai terlambat dan membiarkan sindrom ini hidup dalam pribadi si kecil. Segera berdiskusi pada ahlinya melalui aplikasi Halodoc jika kamu melihat Si Kecil mengalami Cinderella complex. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis. Caranya adalah download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan