Pola Asuh Anak Sebabkan Sindrom Cinderella Complex, Ini Penjelasannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 November 2018
Pola Asuh Anak Sebabkan Sindrom Cinderella Complex, Ini PenjelasannyaPola Asuh Anak Sebabkan Sindrom Cinderella Complex, Ini Penjelasannya

Halodoc, Jakarta - Rasanya tidak ada wanita yang tidak ingin menjadi seperti Cinderella, hidup bahagia bersama seorang pangeran tampan pada akhir cerita. Tokoh kartun ini juga lah yang kemudian memunculkan sebuah sindrom baru, yang diberi nama serupa dengan nama sang tokoh, Cinderella Complex. Namun, sindrom yang banyak dialami oleh wanita ini ternyata disebabkan oleh kesalahan pola asuh pada masa kanak-kanak, lho.

Secara singkat, sindrom Cinderella Complex merupakan suatu kondisi psikologis yang membuat seorang wanita menginginkan sosok ‘pangeran’ sebagai pendamping hidupnya. Sosok pangeran yang dimaksud di sini bukanlah pangeran dalam artian yang sebenarnya. Melainkan pria yang memiliki sifat mengayomi, melindungi, dan dewasa. Sebab, wanita dengan sindrom Cinderella Complex akan merasa seolah ia hidup dalam penderitaan, dan ingin diselamatkan oleh sesosok pangeran, seperti halnya Cinderella.

Disebabkan oleh Pola Asuh

Bagaimana pola asuh yang diterapkan orangtua pada anak sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakternya ketika dewasa kelak, sepertinya benar. Sebab, penelitian mengungkapkan bahwa sindrom Cinderella Complex, ternyata dapat dipicu oleh kesalahan pola asuh semasa kecil. Perkembangan maladaptif pada pola asuh yang didapatkan dari orangtua, ditambah pengaruh lingkungan tempat tinggal, berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan psikologi pada sang buah hati, termasuk salah satunya Cinderella Complex.

Lantas, pola asuh seperti apa ya, yang dapat memicu terjadinya sindrom Cinderella Complex pada anak? Berikut beberapa di antaranya.

1. Tidak Konsisten

Sejatinya, bahkan sebelum memasuki usia sekolah, anak belajar dari apa yang ia lihat sehari-hari. Ia adalah peniru ulung, yang akan menjadikan orangtua sebagai panutan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu mencontohkan berbagai perilaku baik pada anak, dengan harapan anak akan menirunya.

Pun dalam hal kekonsistenan. Apabila kedua orangtua menunjukkan sifat tidak konsisten saat mengasuhnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit dalam mengambil keputusan, dan selalu bergantung pada orang lain, bahkan dalam hal kecil sekalipun.

2. Overprotective

Tidak salah memang, jika orangtua selalu ingin melindungi anaknya. Namun, jika berlebihan, tentu tidak baik juga bagi perkembangan mental dan karakter anak. Humbelina Robles Ortega, seorang profesor di Department of Personality, Evaluation, and Psychological Treatment, University of Granada, pun berpendapat bahwa orangtua yang overprotective dapat membuat anak memiliki kecemasan berlebih ketika mereka tumbuh dewasa dan pada akhirnya muncullah sindrom Cinderella Complex dalam dirinya.

Hal ini dikarenakan anak-anak dengan orangtua yang overprotective tidak mampu mengembangkan keterampilan yang mereka perlukan untuk menghadapi segala permasalahan dalam kehidupannya. Merasa dimanjakan sejak kecil, anak yang telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang mengidap Cinderella Complex akan merasa masa kanak-kanak dan remajanya adalah masa keemasan. Masa-masa bahagia sebelum akhirnya realitas kehidupan hadir, bagaikan ibu tiri, dan merampas kehidupan penuh perlindungan yang biasa didapatkannya dulu.

3. Terlalu Permisif

Anak memang sudah sewajarnya patuh dan menghormati orangtuanya. Namun, bukan berarti hal ini membuat orangtua merasa punya kendali penuh atasnya dan bertindak otoriter. Sebab, anak mungkin saja memiliki keinginan atau pilihan lainnya. Memaksakan setiap kehendak pada anak justru akan membuatnya menjadi menjadi penuntut, egois, kurang bertanggungjawab, dan selalu emosional dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Oleh sebab itu, untuk beberapa hal yang dirasa tidak terlalu krusial, cobalah untuk memberikan kesempatan pada anak untuk memilih apa yang diinginkannya.

Selain itu, menurut penelitian, kekerasan juga turut menjadi salah satu penyebab anak mengalami sindrom Cinderella Complex ketika dewasa. Anak yang tumbuh dewasa dalam lingkungan yang sarat kekerasan, baik kekerasan fisik maupun mental, cenderung lebih berisiko untuk mengidap gangguan psikologis ini. Itulah mengapa banyak trauma masa kecil yang terbawa hingga seorang anak beranjak dewasa.

Itu lah sedikit penjelasan tentang pola asuh yang dapat menyebabkan anak mengalami sindrom Cinderella Complex. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan