Benarkah Memelihara Kucing dapat Mencegah Asma pada Bayi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 September 2018
Benarkah Memelihara Kucing dapat Mencegah Asma pada Bayi?Benarkah Memelihara Kucing dapat Mencegah Asma pada Bayi?

Halodoc, Jakarta – Selain lucu dan menggemaskan, ternyata memelihara kucing dapat mencegah asma pada bayi. Penelitian mengenai hal ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Copenhagen Studies on Asthma di Childhood Research Center (COPSAC) di Denmark. Mereka berhasil memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara hewan peliharaan dengan asma.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan hasil yang kontradiktif, seperti memiliki hewan peliharaan dapat membantu mencegah gangguan hipersensitivitas tertentu, sama sekali tidak membuat perbedaan, atau justru malah memperparahnya. Gangguan hipersensitivitas merupakan reaksi berlebihan atau tidak diinginkan karena terlalu sensitifnya respon imun (merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem imun.

Nah, setelah dilakukan penelitian ulang, ditemukan kunci dari permasalahan ini ada pada sebuah gen yang diidentifikasi bernama gen 17q21. Gen yang disebut TT oleh para ilmuwan ini merupakan varian genetik manusia yang bekerja untuk melipatgandakan risiko kondisi “atopi” seperti asma dan radang bronkus. Maka selanjutnya para ilmuwan menjadikannya kandidat utama untuk studi demi melihat pengaruh lingkungan pada perkembangan masa kanak-kanak.

Hanya sekitar 10 persen orang pemilik hewan peliharaan yang memiliki alergi, tetapi setidaknya 30 persen orang dengan asma alergi terhadap hewan. Jika anak ibu memiliki asma, pertimbangkan apakah hewan peliharaan ibu dapat memproduksi alergen yang memicu gejala asma pada anak. Bulu hewan peliharaan ibu mungkin bukanlah penyebab yang memperparah kondisi anak. Alergi disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap protein yang ditemukan pada serpihan kulit mati hewan, air liur, urine, dan bulu.

Tips Menghindari Asma yang Diakibatkan oleh Hewan Peliharaan

  1. Vakum rumah secara berkala. Vakum dapat mengendalikan sel kulit mati dan bulu hewan di dalam rumah.
  2. Pastikan rumah bebas dari bulu hewan peliharaan. Merawat hewan peliharaan dan menjaga rumah serta perabotan bebas dari bulu dapat membantu menghindarkan bayi dari risiko terkena asma.
  3. Coba obat dosis cair untuk kucing. Dosis cair dari sedatif acepromazine telah menunjukkan pengurangan protein pada air liur kucing yang berperan pada alergi. Namun, efektivitas metode ini bervariasi tergantung pada kucing dan alergi pemilik.
  4. Gunakan sampo dan semprotan yang menetralisir dander. Dander mengandung serpihan kecil dari kulit hewan yang menempel pada bulu. Protein dari air liur hewan yang menempel pada dander adalah penyebab sebenarnya dari serangan asma. Beberapa produk mempromosikan produknya dapat menetralisir dander.
  5. Batasi akses hewan peliharaan ke kamar tidur. Cara terbaik untuk mencegah serangan asma adalah mencegah alergen. Menjaga hewan peliharaan di luar kamar atau terbatas pada ruangan tertentu adalah cara untuk tetap membuat area bebas alergen tanpa harus mengorbankan hewan peliharaan.
  6. Bersihkan tempat tidur hewan. Tungau debu senang makan dander hewan peliharaan. Gunakan pelindung tungau debu dan bersihkan tempat tidur hewan dengan rutin.

Selain dapat mencegah penyakit asma, memelihara kucing juga mempunyai banyak manfaat lain bagi tumbuh kembang anak.

Manfaat Memelihara Kucing bagi Tumbuh Kembang Anak

Meningkatkan Imun Anak

Dengan memelihara kucing, anak yang terbiasa berinteraksi dengan hewan peliharaan cenderung terhindar dari hadirnya alergi. Menurut Dennis Ownby, M.D., seorang dokter anak, ia melakukan studi tentang kaitan antara alergi dengan hewan peliharaan. Tanda cinta yang ditunjukkan hewan dengan jilatan akan mengubah sistem imun, sehingga respon terhadap alergi berbeda. Selain itu, kegiatan bermain bersama hewan membuat anak lebih gembira dan terhindar dari stres.

Membangun Rasa Tanggung Jawab

Libatkan anak secara langsung ketika mengurus hewan peliharaan. Ajarkan juga konsekuensi apa yang muncul ketika ia melewatkan sesuatu, misalnya telat memberi makan. Ajarkan konsekuensinya secara perlahan. Dengan begitu, pemahaman anak mengenai rasa tanggung jawab akan semakin meningkat.

Menghadirkan Empati

Pengertian jika hewan sebenarnya sama seperti manusia yang butuh makanan serta kasih sayang, memicu rasa empati sejak dini. Selain itu, kepedulian yang hadir dari tanggung jawab juga menjadi salah satu faktor utama. Jangan pernah mengabaikan hewan peliharaan anak yang sedang sakit.  Jika hewan peliharaan mati, jangan langsung menggantinya dengan yang baru. Tindakan tersebut justru meredupkan rasa empati, karena anak akan berpikir bahwa hewan bisa dengan mudah tergantikan.

Meningkatkan Motorik Anak

Kemampuan motorik anak dapat terasah dengan baik. Apalagi kegiatan luar ruangan yang mereka lakukan akan lebih berkualitas. Anak akan belajar berlari, melompat, dan meraba, sehingga saraf motoriknya bekerja secara maksimal.

Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang manfaat memelihara kucing, ibu juga bisa ngobrol langsung dengan dokter di Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya dapat memberikan ibu solusi yang terbaik. Caranya cukup kamu buka aplikasi App store atau Google play kamu, lalu download aplikasinya!

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan