Benarkah Seks Dapat Disamakan dengan Olahraga? Ini Faktanya
“Secara umum, seks tidak sama dengan olahraga. Meskipun seks dapat memberikan manfaat fisik dan psikologis, olahraga teratur tetap merupakan cara efektif meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.”

Halodoc, Jakarta – Seks dan olahraga adalah dua aktivitas yang memengaruhi tubuh dan pikiran dengan cara yang berbeda. Seks adalah bentuk interaksi intim antara dua orang yang melibatkan rangsangan seksual, sedangkan olahraga adalah aktivitas fisik yang teratur dan terencana memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Meski kedua aktivitas tersebut memiliki efek positif bagi tubuh, menyamakan seks dengan olahraga fisik adalah pernyataan yang kontroversial.
Untuk mencapai gaya hidup sehat secara keseluruhan, penting untuk menemukan keseimbangan antara memiliki kehidupan seks yang memuaskan dan mendapatkan aktivitas fisik yang cukup.
Faktor Pertimbangan dalam Menyamakan Seks dengan Olahraga
Ada beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan jika menyamakan antara seks dengan olahraga.
1. Intensitas dan Durasi
Olahraga dengan intensitas tinggi dan durasi yang panjang bisa memicu terjadinya peningkatan detak jantung, memperkuat otot, dan membakar kalori. Sedangkan, seks biasanya berlangsung lebih singkat dan intensitasnya bervariasi tergantung pada orang dan situasinya.
Meskipun seks bisa memberikan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan detak jantung, namun seks biasanya tidak cukup untuk menggantikan olahraga teratur dan terjadwal.
Bisa juga membaca artikel mengenai 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Lama Tidak Berhubungan Intim, terkait dengan intensitas dan durasi dalam melakukan hubungan seks.
2. Latihan Seluruh Tubuh
Olahraga biasanya gerakan yang melibatkan berbagai bagian tubuh, termasuk otot, tulang, dan sistem kardiovaskular. Sementara, seks mungkin melibatkan latihan fisik saja dan tidak semua bagian tubuh bekerja secara intens layaknya seperti olahraga.
3. Dampak Maksimum
Olahraga secara teratur dan terencana bisa meningkatkan kesehatan, mengoptimalkan kebugaran jasmani, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Sedangkan, seks dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat, tetapi tidak bisa dilihat sebagai pengganti olahraga yang konsisten dan teratur untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.
4. Kebugaran Kardiovaskular
Olahraga aerobik, seperti berlari atau berenang secara efektif bisa meningkatkan kebugaran kardiovaskular dengan cara mengaktifkan otot-otot besar dan meningkatkan aliran darah ke jantung dan paru-paru.
Sementara itu, seks dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah untuk sementara, tetapi tidak mengaktifkan otot besar dalam waktu yang cukup lama untuk memberikan manfaat kebugaran kardiovaskular secara bermakna.
5. Manfaat Psikologis
Olahraga dan seks, keduanya sama-sama memiliki manfaat psikologis yang serupa, seperti mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur. Kedua aktivitas tersebut dapat melepaskan endorfin, yang terkenal dengan sebutan hormon bahagia.
Hormon ini bisa meningkatkan kesejahteraan. Namun, ada juga aspek intim dan emosional lainnya dalam seks yang dapat memberi manfaat tambahan pada hubungan romantis.
Itulah beberapa pertimbangan jika menyamakan olahraga dengan seks. Sangat penting untuk menyeimbangkan antara olahraga dengan berhubungan seks untuk mencapai gaya hidup sehat yang optimal.
Jika kamu memiliki pertanyaan terkait dengan masalah kesehatan, bisa berkonsultasi secara langsung dengan dokter ahli melalui Halodoc.
Nah, apabila kamu dan pasangan mengalami Kualitas Hubungan Seks Menurun? Dokter Ini Bisa Beri Solusi.
Kamu juga bisa mendapatkan kebutuhan vitamin dan suplemen dengan mudah jika perlu.
Jadi tunggu apalagi, yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store maupun Play Store!
