Benarkah Spotlight Effect Picu Gangguan Kecemasan Sosial?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Agustus 2020
Benarkah Spotlight Effect Picu Gangguan Kecemasan Sosial?Benarkah Spotlight Effect Picu Gangguan Kecemasan Sosial?

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah spotlight effect? Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang yang selalu melebihkan seberapa banyak orang lain memperhatikan mereka. Sederhananya, kamu cenderung berpikir dirimu menjadi sorotan setiap saat, mereka memperhatikanmu setiap waktu, menyoroti tingkah laku, kesalahan, atau kekuranganmu. 

Sebenarnya, apa yang menyebabkan terjadinya spotlight effect ini? Ternyata, kondisi ini terjadi saat kamu terlalu memperhatikan diri sendiri dan beranggapan bahwa semua orang memiliki pandangan dan pemikiran yang sama denganmu. Padahal, pada kenyataannya, tidak demikian. Lalu, apakah kondisi ini bisa memicu terjadinya gangguan kecemasan sosial? Berikut pembahasanya!

Spotlight Effect dan Gangguan Kecemasan Sosial

Memang benar, kondisi tersebut bisa memicu seseorang mengalami gangguan kecemasan sosial. Sayangnya, bagi orang yang telah mengalami gangguan ini, spotlight effect bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk, bahkan sampai memengaruhi kemampuan diri untuk beraktivitas atau merasa nyaman di sekitar orang lain.

Baca juga: Awas, 5 Kondisi Ini Berisiko Buat Gangguan Kecemasan Kambuh

Sebenarnya, munculnya rasa malu itu wajar adanya. Namun, bagi pengidap gangguan kecemasan sosial, perasaan ini bisa jadi sangat tidak wajar. Misalnya, jika kamu bangun terlambat dan pergi bekerja dengan rambut acak-acakan atau lupa menyemprotkan parfum, kamu bisa jadi sangat yakin bahwa semua orang menaruh perhatian padamu dan diam-diam menganggapmu sebagai orang yang buruk. Rasa malu pun muncul, kamu bahkan mencoba mengasingkan diri dari teman-teman karena rasa yakin akan ejekan dari mereka yang terbilang berlebihan. 

Apa yang menyebabkan terjadinya efek sorotan ini memang belum diketahui dengan pasti. Namun, diyakini efek ini terjadi karena perasaan terlalu sadar diri dan tidak dapat menempatkan diri pada sudut pandang orang lain hanya untuk menyadari bahwa mereka memiliki pandangan yang berbeda. 

Baca juga: Idap Fobia Sosial Sebaiknya Periksa ke Mana?

Studi berjudul Does Self-Focused Attention in Social Anxiety Depend on Self-Construal? Evidence from a Probe Detection Paradigm yang dipublikasikan dalam J Exp Psychopathology, menyebutkan bahwa semua orang, terutama mereka yang memiliki kecemasan sosial sangat fokus pada diri mereka sendiri, tindakan mereka, dan penampilan serta percaya bahwa semua orang juga memiliki pikiran yang sama. 

Karena itulah, sangat sulit untuk mengatasi kecemasan yang berkaitan dengan efek sorotan. Pasalnya, gangguan kecemasan sosial lebih dari sekadar perasaan gugup, tetapi ada cerminan perbedaan aktivitas pada otak dan reaksi terhadap lingkungan. Pengidap mungkin tahu bahwa apa yang mereka rasakan ini tidak rasional, sayangnya perasaan ini tidak dapat dikendalikan. 

Penanganan Spotlight Effect

Efek sorotan bisa sangat mengganggu jika kamu punya gangguan kecemasan sosial, membuat setiap situasi terasa lebih menakutkan dan seperti mengintimidasi. Meski begitu, kondisi ini bisa ditangani dengan kombinasi pengobatan dan terapi.

Baca juga: Alasan Faktor Lingkungan Sebabkan Gangguan Kecemasan Sosial

Terapi perilaku kognitif dapat membantu memperbaiki pola pikir negatif yang muncul. Sementara obat antidepresan bisa diberikan untuk mengendalikan perasaan takut, cemas, dan lemah. Kamu pun mungkin akan dilatih agar merasa lebih percaya diri dan tidak lagi terus merasa malu dan cemas akan berbagai hal. 

Apabila kamu membutuhkan bantuan, psikolog di aplikasi Halodoc siap membantu kamu kapan saja. Cukup download Halodoc di ponselmu dan pilih layanan tanya dokter untuk bisa tanya jawab dengan dokter spesialis 24 jam. 

Referensi: 
Verywell Mind. Diakses pada 2020. The Spotlight Effect and Social Anxiety.
Healthline. Diakses pada 2020. Always Feeling Self-Conscious? Here’s Why You Shouldn’t According to Science.
Vriends N, Bolt OC, Meral Y, Meyer AH, Bögels S, Wilhelm FH. 2019. Diakses pada 2020. Does Self-focused Attention in Social Anxiety Depend on Self-construal? Evidence from a Probe Detection Paradigm. J Exp Psychopathology 7(1):18-30.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan