Benarkah Virus Penyebab Miokarditis Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Januari 2019
Benarkah Virus Penyebab Miokarditis Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?Benarkah Virus Penyebab Miokarditis Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Halodoc, Jakarta - Miokarditis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan dan kerusakan pada otot jantung. Namun, gangguan kesehatan ini menyerang orang-orang dengan kondisi fisik yang sehat, terutama para generasi muda yang masih berada pada rentang usia produktif. Setidaknya, sekitar 5 hingga 20 persen dari semua kasus kematian mendadak pada dewasa muda disebabkan oleh miokarditis.

Ada banyak penyebab miokarditis, termasuk infeksi virus, penyakit autoimun, paparan racun dari lingkungan, hingga reaksi negatif dari konsumsi obat-obatan. Prognosis dari gangguan kesehatan ini beragam, tetapi gagal jantung kronis adalah komplikasi jangka panjang yang sering terjadi.

Lalu, benarkah miokarditis bisa menyebabkan terjadinya kematian mendadak? Sebelum sampai pada pembahasan tersebut, kamu perlu tahu, apa sebenarnya kematian mendadak itu.

Apa Itu Kematian Mendadak?

Kematian mendadak terjadi karena hilangnya fungsi jantung. Kondisi ini muncul sebagai dampak dari aktivitas listrik abnormal yang berkelanjutan di jantung, biasanya karena masalah struktural di jantung atau akibat dari serangan jantung. Namun, penyebab sebenarnya dari kematian mendadak tentu beragam.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Virus Penyebab Miokarditis

Kematian mendadak sebagai akibat dari abnormalitas fungsi jantung menjadi penyebab yang paling sering muncul. Namun, hal ini bukan kondisi spesifik dari penyakit jantung itu sendiri, melainkan hasil dari sejumlah penyakit jantung yang umum, seperti serangan jantung dan miokarditis.

Miokarditis Sebabkan Kematian Mendadak

Nyatanya, memang benar bahwa miokarditis bisa sebabkan kematian mendadak. Penyebab miokarditis yang paling umum adalah virus jenis adenovirus (penyebab pilek), parvovirus (penyebab ruam fifth disease), dan coxsackie virus B. Namun, gejala gangguan kesehatan ini hampir tidak bisa terdeteksi, dan jika pun muncul, tandanya lebih mirip dengan gejala penyakit flu biasa. Inilah yang menyebabkan miokarditis menjadi sulit terdiagnosis.

Pada beberapa kasus, miokarditis bisa sembuh tanpa perlu pengobatan khusus. Kasus yang lebih serius bahkan tidak menyebabkan gejala tertentu pada gagal jantung, tetapi justru merusak bagian ototnya. Beberapa gejala yang mengikuti seperti sesak napas, kelelahan, demam, nyeri pada dada, hingga gagal jantung kongestif.

Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan dari Pilek dan Flu? Cari Tahu di sini!

Meski sulit didiagnosis, miokarditis bisa diketahui melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan, seperti EKG untuk deteksi kelainan pada detak jantung. Selain itu, dilakukan pula tes darah untuk melihat adanya tanda radang, juga sinar-X untuk mengetahui adanya gagal jantung.

Bagaimana Pengobatannya?

Miokarditis umumnya diobati dengan obat yang digunakan untuk mengobati gagal jantung. Dokter juga akan menganjurkan untuk banyak beristirahat dan melakukan diet rendah garam. Jika diperlukan, pemberian obat steroid dan obat lain diberikan untuk mengurangi peradangan jantung.

Virus penyebab miokarditis bisa kembali hadir meski telah diberikan penanganan sebelumnya. Bahkan, pada beberapa kasus, gangguan kesehatan ini bisa menyebabkan jantung membesar secara kronis atau sering disebut dilatasi kardiomiopati. Sayangnya, belum ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kekambuhan miokarditis.

Baca juga: Cegah Lemah Jantung Sejak Dini

Kini, kamu sudah tahu bahwa virus penyebab miokarditis bisa menyebabkan kematian mendadak. Sebaiknya lakukan deteksi dini untuk bisa mengurangi dan menghindari gejalanya. Kamu juga bisa menanyakan langsung pada dokter tentang miokarditis melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download langsung melalui App Store dan Play Store. Yuk, pakai aplikasi Halodoc!