Frekuensi Ideal Donor Darah dalam Setahun

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 April 2020
Frekuensi Ideal Donor Darah dalam SetahunFrekuensi Ideal Donor Darah dalam Setahun

Halodoc, Jakarta - Demi tetap menjaga kesehatan tubuh sekaligus membantu sesama manusia, kamu dianjurkan untuk mendonorkan darah. Melalui donor darah, kamu mengizinkan tubuh untuk melakukan regenerasi sel darah merah yang baru.

Kamu juga menyelamatkan satu atau lebih nyawa orang lain yang kekurangan karena berbagai kondisi medis. Pasalnya, setiap komponen darah, mulai dari sel darah merah, hingga plasma darah memiliki tingkat kebutuhannya masing-masing berdasarkan kondisi penerima.

Berapa Kali Boleh Donor Darah dalam Setahun?

Sayangnya, tidak semua orang mau melakukannya. Alasannya beragam, mulai dari kondisi medis yang memang tidak memungkinkan seseorang untuk melakukan donor darah, hingga alasan ketakutan jarum atau rasa sakit.

Padahal, aktivitas sosial ini menyehatkan, lho! Namun, sebenarnya berapa kali boleh donor darah dalam setahun dan kapan waktu yang tepat untuk donor darah?

Ketika kamu mendonorkan sebagian darahmu, ada sejumlah besar zat besi yang turut hilang. Supaya kebutuhannya tetap seimbang, sisa zat besi yang ada di tubuh disebar merata ke seluruh tubuh.

Lalu, untuk meningkatkan jumlahnya sehingga kembali pada batas normal, kamu biasanya diberi makanan dan minuman yang membantu meningkatkan kembali kadar zat besi dalam tubuh. 

Baca juga: 5 Alasan Donor Darah Harus Dilakukan Rutin

Dibandingkan dengan wanita, pria cenderung memiliki kebutuhan zat besi yang lebih tinggi. Jika kebutuhannya tidak terpenuhi, tubuh turut kekurangan hemoglobin, sehingga memicu terjadinya anemia defisiensi zat besi.

Lalu, berapa kali boleh donor darah dalam setahun? Tentu saja, karena kebutuhannya berbeda, maka jumlah maksimal donor yang dianjurkan untuk pria dan wanita juga berbeda. 

Untuk pria, boleh donor darah setiap 12 minggu atau tiga bulan sekali. Sedangkan untuk wanita, waktu donor darah dalam setahun adalah setiap 16 minggu atau empat bulan sekali. Kamu boleh donor darah dalam setahun maksimal sebanyak lima kali dalam rentang waktu dua tahun. Sementara waktu yang tepat untuk donor darah adalah delapan minggu setelah donor darah terakhir. 

Baca juga: Inilah Manfaat dan Efek Samping Donor Darah

Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendonorkan darahnya sesuai dengan waktu yang disarankan. Ini artinya, kamu harus bertanya lebih lanjut pada dokter kapan waktu yang tepat untuk donor darah dan berapa kali kamu boleh donor darah dalam setahun.

Kalau kamu tidak sempat bertatap muka langsung, pakai saja fitur Tanya Dokter dari aplikasi Halodoc. Namun, kalau kamu ingin langsung bertatap muka tetapi malas mengantre, kamu bisa membuat janji langsung dengan dokter di rumah sakit pilihanmu, lho!

Tidak Semua Orang Bisa Donor Darah

Meski disarankan, ternyata tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, biasanya ini terjadi karena kondisi medis tertentu. Syarat kamu bisa mendonorkan darah adalah memiliki berat badan minimal 45 kilogram, berusia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun. Selanjutnya, kamu bisa datang ke PMI untuk mendapatkan pemeriksaan tekanan darah dan riwayat medis. 

Baca juga: Pengidap 6 Penyakit Ini Enggak Boleh Jadi Donor Darah

Kalau kamu punya riwayat penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, kanker, infeksi yang sedang diobati dengan antibiotik, dan tekanan darah tinggi maupun rendah, kamu tidak disarankan untuk mendonorkan darah.

Beberapa kondisi medis lainnya yang membuat seseorang tidak bisa mendonorkan darahnya adalah epilepsi atau kejang, mengidap atau memiliki riwayat hepatitis B dan C, ketergantungan obat terlarang, sedang hamil, berisiko terinfeksi AIDS, mengidap sipilis, dan cenderung mengalami perdarahan abnormal.

Referensi: 

Ayo Donor - PMI. Diakses pada 2020. Apa dan Bagaimana Donor Darah Itu?

Give Blood. Diakses pada 2020. How Your Body Replaces Blood.

Give Blood. Diakses pada 2020. Who Can Give Blood.

Healthline. Diakses pada 2020. How Often Can You Donate Blood?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan