9 Manfaat Donor Darah Secara Rutin untuk Kesehatan

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Agustus 2023

"Donor darah adalah kegiatan yang memberikan sederet manfaat kesehatan. Beberapa manfaat donor darah mulai dari meningkatkan produksi sel darah merah hingga menjaga kesehatan jantung."

9 Manfaat Donor Darah Secara Rutin untuk Kesehatan9 Manfaat Donor Darah Secara Rutin untuk Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Ada banyak manfaat donor darah yang bisa kamu dapatkan saat melakukan aktivitas ini. Kebaikannya dapat dirasakan dengan baik, terutama bagi yang membutuhkan.

Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), secara perhitungan, kebutuhan transfusi darah sebesar 2 persen dari total penduduk Indonesia. Ini bisa jadi ajang menyebar kebaikan sekaligus menyehatkan tubuh.

Berbagai Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan

Lantas, apa keuntungan dari donor darah? Kamu bisa mendapatkan beberapa manfaat donor darah ini:

1. Menjaga kesehatan jantung

Penelitian berjudul Cardiovascular risk in 159 934 frequent blood donors while addressing the healthy donor effect, yang terbit pada BMJ Journal menemukan, meneliti 160.000 wanita yang mendonorkan darahnya secara rutin selama lebih dari 10 tahun.

Menurut hasil studi di atas, donor darah menawarkan efek perlindungan jangka panjang terhadap penyakit kardiovaskular. Namun, efek ini hanya terlihat pada wanita dan bukan pada pria.

Kegiatan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah hingga mencegah penyumbatan arteri. Rajin mendonorkan darah kira-kira mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88 persen. 

Tak hanya itu, mendonorkan darah juga bisa meminimalkan risiko kanker, stroke, dan serangan jantung. Menariknya lagi, manfaat donor darah juga bisa membuat kadar zat besi dalam darah jadi stabil.

2. Donor darah dapat mendeteksi penyakit

Sebelum bisa mendonorkan darah, tentunya kamu harus melewati sejumlah pemeriksaan. Prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit serius. 

Ada beberapa tes yang kamu perlu lakukan, seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit melalui transfusi darah. 

Prosedur ini juga menjadi “lampu kuning” bagi pendonor agar lebih memperhatikan kondisi kesehatannya sendiri. Jika terdeteksi gangguan, mereka bisa segera memeriksakan diri.

3. Donor darah tingkatkan produksi sel darah

Donor darah bukan berarti bisa mengurang kadar darah yang kamu punya. Justru, kegiatan ini bisa meningkatkan produksi sel darah merah. Setelah melakukannya, sel darah memang akan berkurang. 

Namun, sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu. 

Dengan kata lain, seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar. Proses ini bisa membuat kamu menjadi lebih sehat.

4. Panjang umur

Berbuat baik dapat membuat seseorang hidup lebih lama sekitar 4 tahun. Nah, ini juga termasuk kegiatan yang dermawan karena kamu bisa menolong orang lain yang sedang membutuhkan. 

Menurut penelitian dari Mental Health Foundation, donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi. Cara ini dapat mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif.

5. Membakar kalori

Studi An intercultural and semi-confessional reflection on blood donation yang terbit pada Canadian Medical Association Journal menemukan, bahwa membakar kalori jadi salah satu manfaat donor darah.

Faktanya, setiap 450 mililiter darah yang kamu donorkan bisa membakar sampai 650 kalori. Namun, pastikan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan sebelum melakukan donor. 

Sebab, tubuh harus dalam keadaan prima, sehingga kamu tidak mengalami efek samping negatif setelahnya. 

Jika ingin melakukannya, sebaiknya ketahui lebih dulu prosedurnya dengan membaca artikel ini: Ketahui Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman

6. Menurunkan risiko kanker

Pemicu utama sel kanker adalah paparan radikal bebas dalam tubuh. Nah, zat ini biasanya menumpuk di dalam peredaran darah kamu. Dengan melakukannya, risiko kanker pun bisa diminimalisir. Termasuk kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan tenggorokan

7. Donor darah dapat turunkan kolesterol

Manfaat kesehatan lain dari mendonorkan darah secara rutin adalah menurunkan kolesterol. Hal ini tentu dapat membantu kamu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. 

Dengan mendonorkan darah, secara kadar kolesterol akan berkurang seiring dengan lamanya pendarahan. 

8. Menurunkan kelebihan zat besi

Manfaat donor darah selanjutnya adalah menurunkan kelebihan kadar zat besi dalam tubuh. Hal ini menguntungkan karena kadar besi yang terlalu tinggi dapat berisiko penyakit hati, masalah jantung, dan diabetes.

9. Mempercepat proses pemulihan luka

Ketika mendonorkan darah, tubuh menyesuaikan diri akibat berkurangnya sel darah merah. Tubuh juga membutuhkan penyesuaian ini saat mengalami luka yang menyebabkan berkurangnya sel darah merah. Dengan begitu, proses penyembuhan luka jadi lebih cepat.

Syarat Donor Darah

Selain melewati berbagai prosedur, donor darah juga memiliki persyaratan tersendiri. Pendonor minimal harus berusia 17 tahun dan maksimal 70 tahun. 

Sedangkan berat badan minimalnya adalah 45 kg, dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100. Angka ini untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi.

Sedangkan untuk orang yang memiliki tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang aman sekitar 90/50. Selain itu, pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin yang normal.

Jumlahnya berkisar 12.5–17 gram (g) of hemoglobin per deciliter (dL), dan tidak lebih dari 20 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL).

Silahkan klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut: 7 Syarat Umum yang Harus Dipenuhi Sebelum Donor Darah

Kondisi yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah

Benarkan donor darah bikin sehat? Jawabannya, ya. Namun sayangnya, manfaat ini tidak bisa didapatkan oleh beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti:

1. Pengidap diabetes

Kegiatan mendonorkan darah bisa memengaruhi kadar hemoglobin A1c (HbA1c) pada pengidap diabetes. Kondisi ini bisa berlangsung setidaknya selama dua bulan setelah donor darah lengkap. 

Itu sebabnya, para ahli merekomendasikan agar pengidap diabetes menunggu setidaknya 4 bulan untuk melakukan donor selanjutnya. Jika memaksakan, ini bisa membahayakan pengidap.

2. Pengidap kanker

Pengidap kanker darah tidak diperbolehkan donor darah. Sebab, mereka rentan mengalami anemia dan infeksi. Bukannya mendapatkan manfaat donor darah, cara ini justru membahayakan.

3. Pengidap penyakit menular

Pengidap penyakit sifilis, hepatitis B/C, hingga HIV juga pantang melakukan donor. Tindakan ini bisa menyebabkan penularan dan penyebaran virus. Pasalnya, mayoritas penyakit menular lewat darah.

4. Pengidap epilepsi

Donor darah mampu meningkatkan risiko kejang, terutama bagi pengidap epilepsi. Bagi mereka yang ingin mendonorkan darah, pengidapnya harus bebas kejang dan tidak menjalani pengobatan selama 3 tahun. 

5. Pengidap kelainan darah

Seseorang yang mengidap kelainan darah, seperti hemofilia juga tidak dianjurkan untuk melakukannya. Hemifilia adalah gangguan yang membuat darah tidak membeku secara normal.

Kondisi tersebut membuat pengidapnya mudah mengalami pendarahan. Itu sebabnya, pengidap tidak bisa mendonorkan darah karena bisa membahayakan kesehatannya maupun penerima donor. 

6. Pecandu narkoba dan minuman keras

Mereka tidak disarankan untuk donor darah. Sebab, obat-obatan terlarang dan minuman keras tersebut bisa meresap ke dalam aliran darah. Alhasil, hal ini bisa membahayakan penerima donor.

Bagi mantan pecandu, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum melakukan kegiatan ini untuk memastikan keamanannya. Jangan membahayakan diri dan orang lain.

Donor darah juga terdiri dari berbagai jenis, ketahui jenis-jenisnya melalui artikel berikut ini: Mengenal 4 Jenis Donor Darah yang Perlu Diketahui.

Kondisi yang Menunda Melakukan Donor Darah

Selain beberapa penyakit di atas, ada pula sederet kondisi yang sebaiknya menunda donor darah:

  • Demam dan influenza: tunda 1 minggu setelah sembuh.
  • Cabut gigi: tunggu 5 hari usai sembuh.
  • Operasi kecil: tunda 6 bulan.
  • Operasi besar: tunda satu tahun.
  • Setelah menerima transfusi: tunda 1 tahun.
  • Melakukan tato, tindik, tusuk jarum dan transplantasi: tunggu 1 tahun.
  • Ibu menyusui: tunggu 3 bulan setelah berhenti menyusui.
  • Sembuh dari malaria: tunda 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria.
  • Telah berkunjung ke daerah endemis malaria: tunda 1 tahun.
  • Tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun: tunggu 3 tahun setelah ke luar dari daerah tersebut.
  • Sembuh dari tipus: tunda 6 bulan setelah sembuh.
  • Usai menerima vaksin: tunggu 8 bulan setelahnya.
  • Mengalami alergi: tunggu 1 minggu setelah sembuh.
  • Infeksi kulit: tunda 1 minggu setelah sembuh. 

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter di Halodoc terlebih dahulu sebelum mendonorkan darah. Apalagi jika kamu mengidap kondisi medis tertentu. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan diri sendiri maupun seseorang yang menerima donor. 

Referensi:
St. Mary’s Medical Center. Diakses pada 2023. Health benefits of donating blood.
Healthline. Diakses pada 2023. The Benefits of Donating Blood.
EMC Healthcare. Diakses pada 2023. Good For Health, Here Are 9 Benefits of Blood Donation.