Bersosialisasi Membantu Menjaga Kesehatan Mental Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Oktober 2020
Bersosialisasi Membantu Menjaga Kesehatan Mental AnakBersosialisasi Membantu Menjaga Kesehatan Mental Anak

Halodoc, Jakarta - Bukan hanya kesehatan fisik saja, orangtua juga perlu memerhatikan kesehatan mental anak. Kesehatan mental dalam hal ini bukan berarti hanya diartikan sebagai “penyakit mental” saja, lho. Melainkan juga mencakup kemampuan anak untuk bisa mengendalikan emosi, berpikir jernih, dan bersosialisasi dengan anak seusianya. 

Kesehatan mental anak yang terjaga dengan baik dapat membantunya tumbuh menjadi pribadi yang positif, mudah beradaptasi dengan keadaan, menghadapi stres dengan baik, dan bangkit dari keadaan sulit. Nah, salah satu cara menjaga kesehatan mental anak adalah dengan mendorongnya bersosialisasi. Mengapa demikian?

Baca juga: Deteksi Lebih Dini Gangguan Mental Skizofrenia

Alasan Bersosialisasi Bisa Menjaga Kesehatan Mental Anak

Sejak lahir hingga bisa berjalan dan berbicara dengan lancar, orangtua memang merupakan satu-satunya dunia yang dimiliki anak. Namun, selain bermain dan berinteraksi dengan orangtua, anak-anak juga perlu berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman seusianya. 

Dengan bersosialisasi dengan teman seusianya, anak jadi bisa mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, serta belajar hidup berdampingan dengan orang lain. Biarkan anak bermain dengan teman-temannya, karena saat itulah anak belajar banyak hal. Saat bermain bersama teman-temannya, anak juga jadi belajar untuk mengendalikan diri, menjadi kreatif, dan belajar memecahkan masalah.

Jadi, orangtua perlu mendorong anak untuk bersosialisasi dan menemukan teman bermain untuk anak. Misalnya, dengan mengajak anak mengunjungi lingkungan sekitar, atau mendaftarkan anak di sekolah untuk anak usia dini.

Baca juga: Lebaran dan Holiday Blues, Ini 4 Cara Menghadapinya

Cara Lain Menjaga Kesehatan Mental Anak

Selain mendorong anak untuk bersosialisasi, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan mental anak. Berikut beberapa di antaranya:

1.Membangun Rasa Percaya Diri Anak

Hal ini penting untuk dilakukan agar anak bisa mempelajari dan terus mencoba berbagai hal baru. Berikut ini tips yang bisa dilakukan untuk membangun rasa percaya diri anak:

  • Memberi pujian pada anak saat ia mulai belajar hal baru.
  • Membantu anak untuk menentukan tujuan yang sesuai dengan kemampuannya.
  • Hindari ucapan, sikap, dan perilaku yang bisa membuat anak menyerah dan berhenti mencoba saat mereka gagal.
  • Ajari anak cara bekerja dalam kelompok.
  • Jujur saat melakukan kesalahan dan ajari ia menerima kesalahan dan kegagalan tersebut.

2.Ajak Anak untuk Menikmati Proses

Ajari anak untuk bisa memahami bahwa keberhasilan atau mencapai tujuan bukanlah segalanya. Ajak ia menikmati proses, karena itulah hal terpenting dalam mengerjakan segala sesuatu. Misalnya, saat anak mengikuti pertandingan olahraga, cobalah tanyakan bagaimana perasaannya saat bermain, ketimbang menanyakan apakah ia memenangkan permainan tersebut. 

Hindari selalu menuntut anak untuk menang dan berhasil. Sebab, hal ini dapat memicu ketakutan akan kekalahan, atau kekhawatiran dalam mencoba hal baru, dan hal ini dapat membuat anak frustrasi.

3.Ajari Anak disiplin dengan Adil dan Konsisten

Selain membutuhkan kesempatan untuk mempelajari berbagai hal baru dan hidup mandiri, anak juga perlu mengetahui beberapa perilaku yang tidak boleh dilakukan.

Beritahu mereka bahwa ada konsekuensi yang harus diterima jika melakukannya. Beri nasihat dan contoh bagaimana menerapkan perilaku disiplin yang memiliki dasar kebaikan, nilai agama, maupun norma sosial.

Baca juga: Percaya Diri Berlebihan Ternyata Berbahaya, Ini Dampaknya

4.Beri Kritikan Tanpa Melabeli

Anak-anak tentu bisa berbuat salah, sama halnya seperti orang dewasa. Namun, saat anak salah dan ingin menghukumnya, tetaplah fokus terhadap perbuatan anak. Beri pemahaman padanya bahwa perilaku yang diperbuat itu salah atau tidak baik, tanpa memberi label terhadap anak seperti memanggilnya dengan sebutan “anak nakal” atau “tukang bohong”.

5.Ciptakan Lingkungan Rumah yang Aman

Rumah menjadi tempat pertama anak mempelajari berbagai hal, sehingga harus menjadi tempat yang paling aman baginya. Hal ini penting untuk mendukung perkembangan mental anak. Suasana rumah yang tidak aman atau keharmonisan antar anggota keluarga yang kurang, dapat membuat anak menjadi mudah cemas atau mengalami ketakutan.

Itulah tips untuk menjaga kesehatan mental anak. Jika kamu butuh bantuan dalam pengasuhan anak, terutama yang berhubungan dengan kesehatan mental anak, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan psikolog, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Maintaining Your Child’s Mental Health.
Mental Health America. Diakses pada 2020. What Every Child Needs For Good Mental Health.
Mental Health Foundation. Diakses pada 2020. Children and young people.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan