Halodoc, Jakarta – Sepsis adalah peradangan yang terjadi di seluruh tubuh akibat masuknya senyawa kimia ke dalam aliran darah. Peradangan kemudian menyebabkan kerusakan di seluruh bagian tubuh sehingga berisiko menyebabkan kegagalan organ.  

Karena alasan ini, sepsis dianggap fatal dan mengancam nyawa. Kondisi tersebut rentan menyasar orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, kanker dan penyakit lupus. 

Waspadai Tanda-Tanda Sepsis

Sebagai upaya pencegahan, perhatikan tanda-tanda sepsis agar bisa segera ditangani. Biasanya, gejalanya muncul setelah seseorang terluka atau terserang infeksi. Gejala yang patut diwaspadai, yaitu: 

• Laju pernapasan lebih dari 20 kali per menit.
• Suhu tubuh di atas 38.3 atau bahkan di bawah 36 derajat Celsius.
• Detak jantung lebih dari 90 kali per menit.
• Nyeri otot yang parah.
• Sakit perut.
• Pingsan.
• Tekanan darah yang menurun secara drastis.
• Kulit menjadi dingin dan pucat.
• Penurunan jumlah produksi urine dan frekuensi buang air kecil.

Pada balita, gejalanya mungkin sedikit berbeda dengan orang dewasa. 

Adapun, ciri-cirinya yaitu:

• Tidak ada napsu makan.
• Muntah disertai darah.
• Tidak buang air selama 12 jam.
• Uring-uringan.

Bagaimana Cara Menanganinya?

Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serius dan memperbesar peluang kesembuhan bagi pengidapnya. Perawatannya berfokus mendukung organ-organ vital selama infeksi berlangsung. Contohnya dengan menstabilkan pernapasan dan fungsi jantung.

Sepsis yang terdeteksi awal dan belum menyebar bisa ditangani dengan antibiotik dan tidak perlu dirawat di rumah sakit. Meski begitu, penanganannya bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung lokasi, penyebab infeksi, organ yang terinfeksi dan tingkat kerusakannya. Berikut perawatan sepsis pada umumnya:

• Obat untuk meningkatkan tekanan darah. Tujuannya mendorong otot-otot  untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan mengencangkan pembuluh darah.
• Pemberian oksigen jika kadarnya terhitung rendah. Oksigen bisa diberikan melalui selang atau alat bantu pernapasan.
• Infus untuk menggantikan cairan tubuh selama 1 hingga 2 hari pertama untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan menjaga fungsi ginjal. Dokter juga memantau kondisi ginjal dengan memeriksa volume urine.
• Penanganan sumber infeksi, misalnya menguras nanah dari abses atau mengobati luka yang mengalami infeksi.
• Gaya hidup dan pengobatan rumahan juga membantu mengatasi sepsis. Caranya adalah mempertahankan gaya hidup sehat seperti makan makanan sehat, olahraga, tidur cukup guna mengurangi risiko berkembangnya infeksi yang menyebabkan sepsis. 

Apakah Sepsis Bisa Dicegah?

Sepsis sering menjadi komplikasi dari sebuah penyakit. Oleh sebab itu, kunci utama pencegahan sepsis adalah mendapatkan perawatan terbaik agar kondisinya tidak bertambah parah. Selain menjalani perawatan, seseorang juga perlu menerapkan gaya hidup sehat berikut ini:

• Biasakan mencuci tangan untuk mencegah perpindahan dan penumpukan bakteri dan virus.
• Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh.
• Pastikan makanan diolah dengan benar untuk mencegah kontaminasi virus dan bakteri.
• Merawat luka dengan baik agar terhindar dari infeksi.
• Bersihkan meja atau tempat yang sering disentuh dengan desinfektan untuk membunuh virus dan bakteri.

Kamu juga perlu mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2022. What is sepsis?

National Health Service Inform. Diakses pada 2022.  Sepsis.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022.  Sepsis.

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022.  Sepsis.