Advertisement

Brain Rot: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya!

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   13 Juni 2025

Brain rot bisa disebabkan akibat konsumsi berlebihan konten online yang bersifat repetitif, dan tidak informatif.

Brain Rot: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya!Brain Rot: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya!

Daftar Isi:

  1. Gejala Brain Rot
  2. Penyebab Brain Rot
  3. Cara Mencegah Brain Rot
  4. Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?
  5. Rekomendasi Halodoc

Di era digital ini, istilah “brain rot” semakin sering terdengar. Istilah ini menggambarkan kondisi penurunan kemampuan mental atau intelektual akibat paparan berlebihan terhadap konten online yang dianggap tidak menantang.

Oxford University Press memilih istilah ini sebagai “Kata Tahun 2024,” yang mencerminkan kekhawatiran tentang dampak penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap kesehatan mental.

Mau tahu lebih jauh mengenai gejala dan hal penting lainnya terkait brain rot? Simak ulasannya di sini!

Gejala Brain Rot

Menurut pakar di Oxford, brain rot didefinisikan sebagai “penurunan kondisi mental atau intelektual seseorang, terutama akibat konsumsi berlebihan materi (terutama konten online) yang dianggap sepele atau tidak menantang.”

Meskipun brain rot bukanlah diagnosis medis formal, ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan kondisi ini:

  • Penurunan kemampuan berpikir kritis.
  • Mudah bosan dan merasa jenuh.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai.
  • Ketergantungan pada media sosial atau konten online yang tidak bermanfaat.
  • Perasaan cemas atau depresi.
  • Gangguan tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi dan fokus.

Mau tahu cara yang efektif untuk meningkatkan fokus? Baca di sini: Agar Selalu Fokus, Ini 8 Cara Tingkatkan Konsentrasi

Penyebab Brain Rot

Penyebab utama brain rot adalah konsumsi berlebihan konten online yang bersifat repetitif, tidak informatif, dan kurang menantang secara intelektual. Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini meliputi:

  • Penggunaan media sosial berlebihan: Terlalu banyak waktu di media sosial dapat menyebabkan paparan terus-menerus terhadap konten yang dangkal dan memicu perbandingan sosial yang negatif. Menurut studi, terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dan perasaan isolasi sosial, terutama di kalangan dewasa muda.
  • Menonton video pendek secara terus-menerus: Platform video pendek sering kali menyajikan konten yang dirancang untuk menarik perhatian secara instan, tetapi kurang memberikan nilai edukasi atau pemikiran mendalam.
  • Kurangnya aktivitas fisik dan sosial: Gaya hidup yang kurang aktif dan interaksi sosial yang terbatas dapat memperburuk dampak negatif dari konsumsi konten online berlebihan.
  • Kualitas tidur yang buruk: Penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi kognitif.

Cegah brain rot pada anak, bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada dirinya? Baca di sini: Anak Kecanduan Gadget, Orangtua Lakukan 5 Hal Ini

Cara Mencegah Brain Rot

Mencegah brain rot melibatkan perubahan gaya hidup dan kebiasaan dalam mengonsumsi konten online. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Batasi waktu layar: Tetapkan batasan harian untuk penggunaan media sosial dan platform hiburan lainnya.
  • Pilih konten yang berkualitas: Alihkan perhatian ke konten yang edukatif, inspiratif, atau memicu pemikiran kritis.
  • Aktifkan diri secara fisik dan sosial: Berolahraga secara teratur dan luangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
  • Jaga kualitas tidur: Hindari menggunakan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
  • Latih pikiran: Libatkan diri dalam aktivitas yang merangsang otak, seperti membaca buku, bermain game strategi, atau belajar keterampilan baru.
  • Detoksifikasi digital secara berkala: Ambil jeda dari penggunaan perangkat elektronik secara total untuk memberikan kesempatan bagi otak untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Bagaimana cara mengatasi detoks medsos? Baca di sini: Singkirkan Insecure, Ini 5 Tips Melakukan Detoks Sosial Media

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Jika gejala brain rot mulai mengganggu kualitas hidup, seperti kesulitan berkonsentrasi, perubahan suasana hati yang signifikan, atau gangguan tidur yang berkelanjutan, penting untuk mencari pertolongan medis profesional.

Dokter atau psikolog dapat membantu mengevaluasi kondisi mental dan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai.

Rekomendasi Halodoc

Jika kamu merasa khawatir tentang dampak konsumsi konten online terhadap kesehatan mental, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc.

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Oxford University Press. Diakses pada 2025. ‘Brain rot’ named Oxford Word of the Year 2024
Healthline. Diakses pada 2025. What Is Brainrot and How Do You Know If You Have It?
UGM – Fakultas Psikologi. Diakses pada 2025. Brain Rot, Benarkah Otak Mengalami Pembusukan?
BBC. Diakses pada 2025. What is brain rot, the Oxford University Press 2024 word of the year?