Bronkiektasis: Gejala, Penyebab dan Pengobatan untuk Paru-Paru
Bronkiektasis memicu penumpukan lendir, meningkatkan risiko infeksi paru dan menurunkan kualitas hidup.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Bronkiektasis?
- Gejala Bronkiektasis
- Kapan Harus ke Dokter?
- Penyebab Bronkiektasis
- Diagnosis Bronkiektasis
- Pengobatan Bronkiektasis
- Komplikasi Bronkiektasis
- Pencegahan Bronkiektasis
- Kesimpulan
- FAQ
Bronkiektasis adalah salah satu penyakit paru kronis yang sering luput dari perhatian, padahal dapat berdampak serius pada kualitas hidup penderitanya.
Kondisi ini terjadi ketika saluran pernapasan (bronkus) mengalami kerusakan dan pelebaran permanen, sehingga lendir mudah menumpuk dan memicu infeksi berulang.
Kalau kamu mengalami batuk berdahak terus-menerus atau sesak napas yang tidak kunjung membaik, ada baiknya memahami lebih jauh tentang bronkiektasis agar bisa segera mendapat penanganan yang tepat.
Apa Itu Bronkiektasis?
Bronkiektasis adalah kondisi kronis ketika saluran pernapasan (bronkus) di paru-paru mengalami kerusakan dan pelebaran secara permanen.
Kondisi ini menyebabkan lendir menumpuk di paru-paru, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Bronkiektasis dapat terjadi pada satu area paru-paru atau menyebar ke seluruh organ. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup seseorang akibat infeksi pernapasan yang berulang.
Gejala Bronkiektasis
Gejala bronkiektasis bervariasi pada setiap orang. Namun, gejala yang paling umum meliputi:
- Batuk kronis setiap hari yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
- Produksi dahak (sputum) dalam jumlah banyak setiap hari. Dahak bisa berwarna bening, putih, kuning, hijau, atau bahkan mengandung darah.
- Sesak napas atau mengi (napas berbunyi “ngik”).
- Infeksi pernapasan yang sering terjadi, seperti bronkitis atau pneumonia.
- Nyeri dada.
- Batuk darah (hemoptisis).
- Kelelahan.
- Penurunan berat badan.
- Clubbing finger (perubahan bentuk jari tangan atau kaki menjadi lebih lebar dan bulat di ujungnya).
Mengalami salah satu gejala di atas? Ini Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Cek Kondisi Paru-Paru untuk kamu hubungi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami batuk berdahak kronis yang tidak membaik dengan pengobatan biasa, terutama jika disertai gejala-gejala berikut:
- Demam tinggi.
- Menggigil.
- Napas pendek atau kesulitan bernapas.
- Nyeri dada yang parah.
- Batuk darah dalam jumlah banyak.
Penanganan segera dapat membantu mencegah komplikasi serius. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis dan menentukan rencana perawatan yang tepat.
Penyebab Bronkiektasis
Bronkiektasis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Infeksi paru-paru berulang: Pneumonia, tuberkulosis (TBC), atau infeksi jamur dapat merusak saluran pernapasan dan menyebabkan bronkiektasis.
- Penyakit genetik: Fibrosis kistik adalah penyakit genetik yang menyebabkan produksi lendir yang kental dan lengket di paru-paru, meningkatkan risiko bronkiektasis. Diskinesia silier primer juga merupakan kelainan genetik yang memengaruhi fungsi silia (struktur kecil seperti rambut) di saluran pernapasan, yang membantu membersihkan lendir.
- Penyakit autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan sindrom Sjögren, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saluran pernapasan.
- Obstruksi saluran napas: Benda asing yang terhirup atau tumor dapat menghalangi saluran napas dan menyebabkan bronkiektasis di area paru-paru yang terkena.
- Aspirasi: Kondisi yang menyebabkan seseorang menghirup makanan atau cairan ke dalam paru-paru (aspirasi) dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan saluran pernapasan.
- Defisiensi imunoglobulin: Kekurangan antibodi tertentu (imunoglobulin) dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru dan bronkiektasis.
- Alpha-1 antitrypsin deficiency: Kondisi genetik yang menyebabkan kekurangan protein alpha-1 antitrypsin, yang melindungi paru-paru dari kerusakan.
Dalam beberapa kasus, penyebab bronkiektasis tidak dapat diidentifikasi. Kondisi ini disebut bronkiektasis idiopatik. Simak lebih lanjut informasi mengenai Infeksi Saluran Pernapasan – Gejala, Penyebab dan Pengobatannya berikut ini.
Diagnosis Bronkiektasis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan. Pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan meliputi:
- Pemeriksaan dahak: Untuk mengidentifikasi bakteri atau jamur penyebab infeksi.
- Rontgen dada: Untuk melihat kondisi paru-paru.
- CT scan dada: Memberikan gambaran yang lebih detail dari paru-paru dibandingkan rontgen. CT scan adalah pemeriksaan utama untuk mendiagnosis bronkiektasis.
- Tes fungsi paru-paru (spirometri): Untuk mengukur seberapa baik paru-paru berfungsi.
- Bronkoskopi: Prosedur di mana dokter memasukkan tabung kecil fleksibel dengan kamera ke dalam saluran napas untuk melihat langsung kondisi saluran napas dan mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
- Tes darah: Untuk mencari tanda-tanda infeksi, penyakit autoimun, atau defisiensi imunoglobulin.
Pengobatan Bronkiektasis
Pengobatan bronkiektasis bertujuan untuk mengendalikan infeksi, membersihkan saluran pernapasan dari lendir, dan meredakan gejala. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:
- Antibiotik: Untuk mengobati infeksi bakteri di paru-paru. Antibiotik dapat diberikan secara oral (melalui mulut) atau intravena (melalui infus).
- Ekspektoran dan Mukolitik: Obat-obatan ini membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk.
- Fisioterapi dada: Teknik ini meliputi perkusi (menepuk dada), vibrasi, dan drainase postural untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru.
- Bronkodilator: Obat-obatan ini membantu membuka saluran pernapasan dan memudahkan pernapasan. Bronkodilator biasanya diberikan melalui inhaler.
- Kortikosteroid: Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi peradangan di saluran pernapasan. Kortikosteroid dapat diberikan secara oral, intravena, atau melalui inhaler.
- Oksigen: Jika kadar oksigen dalam darah rendah, oksigen tambahan dapat diberikan melalui masker atau selang hidung.
- Operasi: Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian paru-paru yang rusak atau berdarah.
Selain pengobatan medis, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengelola bronkiektasis, seperti:
- Berhenti merokok.
- Menghindari paparan asap rokok dan polusi udara.
- Mendapatkan vaksinasi flu dan pneumonia secara teratur.
- Minum banyak cairan untuk membantu mengencerkan dahak.
- Berolahraga secara teratur untuk membantu meningkatkan fungsi paru-paru.
Komplikasi Bronkiektasis
Bronkiektasis yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Infeksi paru-paru berulang: Orang dengan bronkiektasis lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti pneumonia dan bronkitis.
- Gagal napas: Kerusakan paru-paru yang parah dapat menyebabkan gagal napas, kondisi di mana paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup ke tubuh.
- Hemoptisis masif: Batuk darah dalam jumlah banyak dapat mengancam jiwa.
- Cor pulmonale: Kondisi di mana sisi kanan jantung membesar dan melemah akibat tekanan darah tinggi di paru-paru.
- Amiloidosis: Kondisi langka di mana protein amiloid menumpuk di organ-organ tubuh, termasuk paru-paru.
Pencegahan Bronkiektasis
Beberapa penyebab bronkiektasis tidak dapat dicegah, seperti penyakit genetik. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena bronkiektasis, seperti:
- Mendapatkan vaksinasi campak, batuk rejan, dan pneumonia.
- Mengobati infeksi paru-paru dengan segera dan efektif.
- Menghindari paparan asap rokok dan polusi udara.
- Mencegah aspirasi dengan makan perlahan dan menghindari berbaring setelah makan.
- Mengelola penyakit autoimun dengan baik.
Vaksinasi adalah langkah preventif penting untuk mencegah infeksi pernapasan yang dapat menyebabkan bronkiektasis. Ketahui lebih dalam mengenai Vaksin Pneumonia – Tujuan, Manfaat, Prosedur & Efek Sampingnya berikut ini.
Kesimpulan
Bronkiektasis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis yang tepat. Jika mengalami gejala batuk berdahak kronis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
Pencegahan infeksi paru-paru dan pengelolaan kondisi medis yang mendasari juga penting untuk mengurangi risiko terkena bronkiektasis. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat dan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis paru di Halodoc terkait bronkiektasis.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Bronchiectasis: Causes, Symptoms, Treatment & Prevention.
National Health Service. Diakses pada 2025. Bronchiectasis.
American Lung Association. Diakses pada 2025. Bronchiectasis.
FAQ
1. Apakah bronkiektasis bisa sembuh total?
Bronkiektasis adalah kondisi permanen, artinya kerusakan pada saluran pernapasan tidak dapat diperbaiki. Namun, dengan pengobatan yang tepat, gejala dapat dikendalikan dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.
2. Apakah bronkiektasis menular?
Bronkiektasis itu sendiri tidak menular. Namun, infeksi paru-paru yang menjadi penyebab bronkiektasis mungkin menular.
3. Apakah bronkiektasis berbahaya?
Bronkiektasis dapat berbahaya jika tidak diobati. Komplikasi seperti infeksi paru-paru berulang, gagal napas, dan hemoptisis masif dapat mengancam jiwa.


