Bugar di Ranjang, Ini 4 Cara Mencegah Impotensi
Cara terbaik untuk mencegah impotensi adalah menerapkan pilihan gaya hidup sehat dan mengelola kondisi kesehatan yang ada.

Daftar Isi:
Disfungsi ereksi atau impotensi merupakan kondisi saat penis tidak mampu ereksi atau terjadi hanya sebentar. Selain hal itu, impotensi juga dapat ditandai dengan kurangnya gairah seksual pria.
Sebagai salah satu kondisi yang menjadi keluhan banyak pria, impotensi tentunya tidak dapat disepelekan karena dapat berdampak negatif di dalam hubungan pernikahan.
Kabar baiknya, penyakit impotensi diketahui dapat dicegah, agar di masa mendatang tidak menjadi masalah. Karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara untuk mencegahnya sedari dini.
Penasaran apa saja caranya? Simak ulasannya di sini.
Apa Itu Impotensi?
Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan.
Kondisi ini dapat memengaruhi pria dari berbagai usia dan dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, disfungsi ereksi dapat memengaruhi kualitas hidup dan kepercayaan diri seorang pria.
Gejala impotensi meliputi:
- Kesulitan mencapai ereksi.
- Kesulitan mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual.
- Penurunan hasrat seksual.
Jika mengalami gejala-gejala ini secara terus-menerus, penting untuk mencari bantuan medis.
Cara Mencegah Impotensi
Selain gaya hidup yang kurang sehat dan stres, penyakit impoten dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Misalnya, penyakit jantung atau diabetes.
Karena itu, cara terbaik mencegah disfungsi ereksi adalah membuat pilihan gaya hidup sehat dan mengelola kondisi kesehatan yang ada. Berikut adalah penjelasannya:
1. Mempertahankan berat badan ideal
Kelebihan berat badan secara umum dapat berdampak pada kehidupan seksual seseorang, terutama bagi yang mengalami obesitas.
Kondisi ini sering kali menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan gula darah, yang keduanya dapat berkontribusi pada risiko impotensi. Tingginya kolesterol dapat mengganggu kesehatan jantung, sementara kadar gula darah yang tinggi dapat memicu diabetes.
Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap ideal dengan rutin berolahraga sangat penting. Selain mencegah penyakit impotensi, rutin olahraga juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Ketahui cara menghitung berat badan ideal dengan membaca artikel berikut ini: “Catat, Begini Cara Hitung Berat Badan Ideal yang Tepat”.
2. Mengelola tekanan darah dengan baik
Perlu diketahui, tekanan darah tinggi pada tubuh dapat mempersempit pembuluh darah. Hal ini akan mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh.
Nah, jika aliran darah ke penis menurun, kondisi ini dapat memicu penyakit impoten karena penis mengalami kesulitan untuk ereksi. Karena itu, penting untuk senantiasa memeriksakan tekanan darah secara teratur.
Tanpa tes yang sesuai, tekanan darah yang tinggi pada tubuh kerap kali sulit terdeteksi, sehingga terlambat disadari oleh banyak orang.
Cari tahu tanda-tanda tekanan darah tinggi dengan membaca artikel berikut ini: “5 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui Semua Orang.
3. Berhenti merokok dan membatasi asupan alkohol
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mencegah impotensi adalah berhenti merokok. Sebab, pria yang merokok dikabarkan dua kali lebih berisiko untuk mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan pria yang tidak merokok.
Merokok beresiko merusak kehidupan seks seorang pria karena racun yang terkandung di dalamnya dapat menyempitkan pembuluh darah. Terlebih lagi, pengobatan khusus disfungsi ereksi, tidak akan bekerja dengan optimal jika pengidapnya seorang perokok.
Karena itu, penting untuk menghentikan kebiasaan merokok. Selain dapat mencegah penyakit impoten, tentunya berhenti merokok juga dapat mencegah berbagai masalah kesehatan serius, salah satunya seperti kanker.
Selain merokok, jika kamu mengonsumsi alkohol, pastikan juga untuk mulai membatasi atau menghentikan kebiasaan ini. Sebab, konsumsi minuman beralkohol berlebih dapat meredam libido, melunakkan ereksi, hingga mempersulit orgasme.
4. Mengelola diabetes dengan baik
Seorang pengidap diabetes berisiko mengalami impotensi jika tidak merawat kondisinya dengan baik. Sebab, gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah di penis. Karena itu, bicaralah dengan dokter terkait cara untuk mengelola diabetes dengan baik.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit impoten. Mulai dari mempertahankan berat badan ideal, mengelola tekanan darah dengan baik, berhenti merokok dan membatasi asupan alkohol, hingga mengelola diabetes dengan baik.
Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi
Ada beberapa rekomendasi obat disfungsi ereksi, seperti:
- Ericfil 50 mg ODF. Mengandung sildenafil citrate 50 mg, Ericfil sering digunakan untuk membantu mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan performa seksual pria.
- Herbapoten 10 Tablet. Suplemen herbal ini mengandung ekstrak eurycoma longifolia (tongkat ali) sebanyak 200 mg, yang dikenal secara alami mampu menjaga stamina dan vitalitas pria.
- Epimaxx 2 Kapsul. Terbuat dari kombinasi bahan herbal seperti pimpinella alpine herba, eurycoma rhizome, dan epimedium herba, Epimaxx membantu mengatasi disfungsi ereksi serta meningkatkan daya tahan tubuh.
- Oligocare 30 Tablet. Diformulasikan dengan lycopene, glutathione, L-arginine, L-carnitine, dan ginseng, suplemen ini mendukung kesehatan reproduksi pria serta membantu menjaga kualitas sperma.
- Herbamojo 30 Kapsul. Mengandung jahe merah, ginseng, maca, dan purwoceng, Herbamojo berperan dalam meningkatkan energi, vitalitas, dan imunitas pria secara alami.
Cari tahu selengkapnya, Ini Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Atasi Impoten pada Pria yang dapat kamu hubungi untuk konsultasi dan perawatan impoten.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis jika mengalami:
- Impotensi yang terjadi secara tiba-tiba atau terus-menerus.
- Impotensi yang disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau pusing.
- Efek samping yang merugikan setelah mengonsumsi obat kuat.
Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab impotensi dan menentukan pengobatan yang paling tepat. Dokter andrologi mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, terapi psikologis, atau obat-obatan untuk mengatasi impotensi.
Jika saat ini kamu merasa bahwa kamu memiliki kesulitan untuk ereksi, atau kehidupan seks yang kurang maksimal, segeralah periksakan kondisimu. Konsultasi dengan dokter spesialis andrologi kini lebih mudah dan praktis melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, apabila kamu mendapatkan resep obat untuk mengatasi masalah tersebut, kamu bisa cek kebutuhan medis di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Kesehatan seksual kamu dan pasangan terganggu? Layanan Halointima bisa jadi solusinya. Dapatkan solusi klinis sesuai anjuran dokter dengan privasi yang tetap terjaga.


