Bumil, Ini 3 Jenis Posisi Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya
“Sebagian besar posisi bayi sungsang membutuhkan persalinan caesar, karena posisi kepala yang tidak berada tepat di mulut rahim. Tiga posisi bayi sungsang adalah bokong mengarah mulut rahim, kaki mengarah mulut rahim, atau juga tali pusar yang membelit kaki.”

Halodoc, Jakarta – Bayi dikatakan sungsang bila posisi kaki atau pantatnya berada di di bawah (jalan lahir). Idealnya, kepala bayi berada di jalan lahir terlebih dahulu pada persalinan normal.
Kebanyakan bayi sungsang akan berubah posisi, menjadi kepala lebih dulu pada minggu ke-36. Beberapa bayi sungsang dapat dilahirkan melalui vagina, tetapi operasi caesar biasanya dianjurkan.
Selengkapnya mengenai posisi bayi sungsang dan apa yang harus dilakukan jika posisi bayi tidak turun ke bawah mulut rahim, bisa dibaca di sini!
Jenis Posisi Bayi Sungsang
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada minggu-minggu terakhir kehamilan, bayi biasanya bergerak sehingga kepalanya berada pada posisi tepat di jalan lahir.
Namun, ada kalanya posisi janin di dalam kandungan tidak berubah, sehingga posisi sungsang tetap terjadi. Ada beberapa jenis posisi sungsang yang perlu diketahui, antara lain:
1. Sungsang komplet (complete breech)
Ini merupakan posisi saat kedua lutut bayi tertekuk dan kaki serta bokongnya berada paling dekat dengan jalan lahir. Cek 6 Faktor Penyebab Bayi Sungsang di sini ya!
2. Sungsang tidak lengkap
Posisi ini juga dikenal sebagai footling breech atau incomplete breech.
Merupakan kondisi salah satu lutut bayi tertekuk, dan posisi kaki serta pantatnya paling dekat dengan jalan lahir.
3. Frank Breech
Keadaan dimana kaki bayi terlipat rata menempel pada kepala dan pantat bayi paling dekat dengan jalan lahir. Baca Fakta Kondisi Kehamilan Bayi Sungsang yang Ibu Perlu Ketahui.
Cara Mengatasi Posisi Sungsang
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini secara alami. Contohnya:
1. Mengatur kemiringan bokong atau kemiringan panggul
Berbaringlah di lantai dengan kaki ditekuk dan telapak kaki rata di lantai. Angkat pinggul dan panggul menyerupai posisi posisi jembatan. Lakukan selama 7 hingga 10 menit. Kamu bisa melakukan latihan ini tiga kali sehari. Akan lebih membantu jika melakukannya pada saat bayi aktif bergerak di dalam rahim.
Hal yang perlu ditegaskan, jangan sekali-kali mencoba gerakan atau pose ini tanpa persetujuan dokter. Cobalah diskusikan dengan dokter mengenai pose atau olahraga yang perlu kamu lakukan untuk mengubah posisi sungsang.
2. Melakukan gerakan gravitasi
Ada beberapa gerakan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi untuk membalikkan posisi bayi. Gerakan ini bisa membantu mengendurkan otot panggul dan rahim.
Salah satu pilihannya adalah beristirahat pada posisi child pose–salah satu pose dalam yoga–selama 10 hingga 15 menit. Posisi child pose adalah posisi duduk bersila kemudian badan membungkuk dengan kedua tangan lurus ke depan menyentuh ujung ubin/matras.
Pilihan kedua adalah mengayunkan tangan dan lutut ke depan dan ke belakang dengan lembut. Kamu juga dapat membuat lingkaran dengan panggul untuk meningkatkan aktivitas.
Sama dengan hal sebelumnya, kamu perlu berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan gerakan ini. Tujuannya, demi keamanan dan keselamatan ibu dan janin.
3. Musik
Suara tertentu mungkin menarik bagi bayi. Tempatkan headphone atau speaker di bagian bawah rahim untuk mendorongnya berputar.
4. Suhu
Seperti musik, bayi mungkin merespons suhu. Coba letakkan sesuatu yang dingin di bagian atas perut, tempat kepala bayi berada. Lalu, letakkan sesuatu yang hangat (tidak panas) di bagian bawah perut.
Posisi Bayi Sungsang, Bisakah Ibu Melahirkan Normal? Meski sudah berupaya ada kalanya persalinan caesar menjadi pilihan terbaik untuk bayi dengan posisi sungsang. Risiko yang bisa terjadi pada bayi sungsang yang dilahirkan secara normal adalah:
- Cedera selama atau setelah melahirkan.
- Terpisahnya soket pinggul dan tulang paha bayi.
- Masalah dengan tali pusar, misalnya, tali pusar bisa menjadi rata saat melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf dan otak akibat kekurangan oksigen.
Segera hubungi dokter di Halodoc✔️ untuk mengetahui penanganan lebih lanjut dengan lebih tepat sesuai dengan kondisi yang Ibu rasakan.