Bumil, Ini Cara Penularan Toksoplasmosis yang Perlu Diwaspadai
“Ada berbagai cara penularan toksoplasmosis yang perlu diwaspadai ibu hamil. Contohnya mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri toksoplasma, hingga menggunakan peralatan dapur yang tidak dibersihkan.”

Halodoc, Jakarta – Ada banyak pantangan yang harus ibu patuhi selama kehamilan. Salah satunya, menghindari kontak dengan hewan peliharaan termasuk kucing.
Sebab, kucing dikenal sebagai hewan yang membawa parasit toksoplasma gondii. Parasit ini dapat menyebabkan penyakit yang biasa dikenal sebagai penyakit tokso, atau toksoplasmosis.
Namun, selain melalui kucing, penularan toksoplasmosis juga bisa terjadi lewat berbagai media. Nah bagi para bumil, penting sekali untuk mengetahui informasi ini sebab, toksoplasmosis bisa sangat berpengaruh bagi kesehatan ibu dan janin.
Bagaimana Cara Penularan Toksoplasmosis?
Toksoplasmosis terjadi karena infeksi parasit yang berkembang biak di saluran usus kucing. Parasit dapat bertahan dalam jangka waktu lama di tubuh manusia atau hewan lainnya, dan bahkan bisa bertahan selama seumur hidup. Nah, penularan toksoplasmosis dapat terjadi melalui berbagai media yaitu:
1. Kotoran kucing
Tidak semua kucing dapat menularkan parasit toksoplasma. Namun, kucing liar lebih mungkin untuk menyebarkan penyakit ini. Alasannya, karena kucing yang berburu atau memakan daging mentah lebih berpotensi membawa parasit toksoplasma.
Penularan toksoplasmosis bisa terjadi ketika kamu menyentuh kotoran kucing, atau saat membersihkan kandang kucing. Nah, untuk mencegah penularannya kamu bisa mengetahui cara membersihkan kotoran kucing di sini, “Inilah Cara Tepat Membersihkan Kotak Kotoran Kucing.”
2. Mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi
Penularan toksoplasmosis juga bisa terjadi ketika kamu mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi parasit. Hal ini dikarenakan, parasit toksoplasma tidak hanya dibawa oleh kucing, tetapi juga satwa lainnya seperti domba, sapi, babi, kambing, dan burung.
Karena itu, pastikan kamu memasak daging sampai benar-benar matang untuk membunuh parasit dan bakteri. Selain itu, susu kambing yang tidak dipasteurisasi dan air mentah yang terkontaminasi, juga berpotensi menularkan parasit toksoplasma.
3. Peralatan dapur yang terkontaminasi
Parasit mudah menempel kemanapun termasuk pada peralatan dapur. Jika kamu tidak sengaja mengolah daging atau sayuran yang terkontaminasi parasit, maka parasit bisa berpindah ke peralatan dapur.
Nah, hal inilah yang nantinya dan dapat menginfeksi tubuh jika kamu tidak mencucinya terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
4. Ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma
Toksoplasmosis sebenarnya tidak termasuk ke dalam penyakit menular. Akan tetapi, beda kasusnya pada ibu hamil. Ibu hamil yang terinfeksi parasit toksoplasma, selama atau sesaat sebelum kehamilan, dapat menularkan infeksi tersebut kepada sang janin.
Selama terinfeksi ibu mungkin tidak memiliki gejala apapun. Namun hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang parah bagi bayi yang belum lahir. Misalnya, munculnya penyakit pada sistem saraf dan mata.
5. Transplantasi organ dan transfusi darah
Fenomena ini merupakan contoh penularan toksoplasmosis yang langka. Penerima transplantasi organ dapat terinfeksi, jika ia menerima organ dari pendonor yang positif toksoplasma.
Selain itu, seseorang juga bisa terinfeksi melalui transfusi darah, jika darah yang diberikan berasal dari orang yang memiliki parasit toksoplasma.
Pengaruh Toksoplasmosis Bagi Ibu Hamil dan Bayi
Penyakit ini umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, jika kamu memiliki sistem kekebalan yang kuat. Namun, hal ini tidak berlaku bagi ibu hamil. Ibu hamil yang terinfeksi parasit toksoplasma sebelum atau selama kehamilan, berisiko menularkan infeksi tersebut pada bayi.
Risiko penularan parasit toksoplasma bergantung pada seberapa jauh jarak antara kehamilan, dan waktu ketika terinfeksi. Infeksi selama trimester pertama merupakan waktu yang paling sering menyebabkan penyakit yang lebih parah bagi bayi, bahkan keguguran.
Beberapa komplikasi yang mungkin anak alami jika terlahir dengan toksoplasmosis meliputi:
- Hidrosefalus yaitu terlalu banyak cairan di dalam atau di sekitar otak.
- Infeksi mata yang parah.
- Penyimpangan pada jaringan otak.
- Pembesaran hati atau limpa.
- Masalah dalam berpikir dan belajar.
- Masalah dengan pengembangan keterampilan motorik.
- Pertumbuhan melambat.
- Pubertas dini.
Itulah cara penularan toksoplasmosis dan dampaknya bagi ibu hamil. Untuk menjaga kesehatan janin, pastikan ibu melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan secara rutin, lewat aplikasi Halodoc.
Tak perlu repot, ibu bisa berkonsultasi via chat, video/voice call. Ayo download Halodoc di ponselmu sekarang.
