Cacar Air pada Bayi: Gejala, Perawatan, Pencegahan
Gejala cacar air pada bayi mirip dengan gejala pada anak-anak yang lebih besar

DAFTAR ISI
- Apa Saja Gejala Cacar Air pada Bayi?
- Apa Saja Penyebab Cacar Air pada Bayi?
- Bagaimana Cara Diagnosis Cacar Air pada Bayi?
- Bagaimana Cara Mengobati Cacar Air pada Bayi?
- Komplikasi Cacar Air pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
- Bagaimana Cara Mencegah Cacar Air pada Bayi?
- Kapan Harus ke Dokter?
Cacar air, yang juga dikenal sebagai cacar air atau varisela, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini sangat umum terjadi pada anak-anak, termasuk bayi.
Bayi lebih rentan terhadap komplikasi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.
Apa Saja Gejala Cacar Air pada Bayi?
Gejala cacar air pada bayi mirip dengan gejala pada anak-anak yang lebih besar, tetapi mungkin lebih parah. Gejala awal meliputi:
- Demam ringan.
- Pilek.
- Batuk.
- Kehilangan nafsu makan.
Setelah beberapa hari, ruam akan muncul. Ruam ini biasanya dimulai sebagai bintik-bintik merah kecil yang kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan.
Lepuhan ini akan pecah dan membentuk keropeng. Ruam Cacar air biasanya muncul pertama kali di wajah, kulit kepala, dan batang tubuh, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Gejala lain yang dapat terjadi pada bayi meliputi:
- Rewel dan mudah marah.
- Sulit tidur.
- Tidak mau makan.
Apa Penyebab Cacar air pada Bayi?
Penyebab Cacar air pada bayi adalah infeksi virus varicella-zoster. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui:
- Kontak langsung dengan ruam Cacar air.
- Udara melalui batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi.
Bayi juga dapat tertular Cacar air dari ibu mereka selama kehamilan atau saat persalinan. Jika ibu terinfeksi cacar air dalam beberapa hari sebelum atau setelah melahirkan, bayi berisiko mengalami cacar air neonatal yang parah.
Baca juga: Cacar air pada Anak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan.
Bagaimana Cara Diagnosis Cacar Air pada Bayi?
Diagnosis Cacar air pada bayi biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Dokter akan memeriksa ruam dan menanyakan tentang gejala lain yang dialami bayi.
Dalam beberapa kasus, dokter perlu melakukan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis.
Bagaimana Cara Mengobati Cacar Air pada Bayi?
Pengobatan Cacar air pada bayi bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan di rumah meliputi:
- Pastikan bayi mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun lembut. Hindari menggosok kulit terlalu keras.
- Gunakan losion kalamin. Losion kalamin dapat membantu meredakan gatal.
- Potong kuku bayi. Hal ini untuk mencegah bayi menggaruk ruam dan menyebabkan infeksi.
- Jika bayi mengalami sariawan akibat Cacar air, berikan makanan yang lembut dan mudah ditelan.
- Berikan cairan yang cukup, seperti ASI atau susu formula, untuk mencegah dehidrasi.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat antivirus seperti acyclovir, terutama jika bayi berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Selain itu, pemberian antivirus dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi pada bayi dengan Cacar air.
Baca selengkapnya: Pengobatan Cacar air: Antivirus, Antibiotik, dan Perawatan Rumah.
Komplikasi Cacar Air pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Meskipun Cacar air umumnya ringan pada bayi, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada bayi yang baru lahir atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Infeksi kulit sekunder. Ruam Cacar air yang tergaruk dapat terinfeksi bakteri, menyebabkan impetigo atau selulitis.
- Pneumonia (radang paru-paru). Virus Cacar air dapat menyebar ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
- Ensefalitis (radang otak). Ensefalitis adalah komplikasi yang jarang terjadi tetapi sangat serius yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
- Dehidrasi. Demam dan kehilangan nafsu makan dapat menyebabkan dehidrasi.
Bagaimana Cara Mencegah Cacar Air pada Bayi?
Cara terbaik untuk mencegah Cacar air pada bayi adalah dengan memastikan ibu mendapatkan vaksinasi varisela sebelum hamil. Vaksinasi ini sangat efektif dalam mencegah infeksi.
Jika ibu sudah pernah terkena cacar air sebelumnya, biasanya ia akan memiliki kekebalan dan melindung bayi selama beberapa bulan pertama kehidupannya.
Bayi yang lahir dari ibu yang tidak memiliki kekebalan terhadap cacar air dapat diberikan imunoglobulin varisela-zoster (VZIG) setelah lahir untuk memberikan perlindungan sementara.
VZIG mengandung antibodi terhadap virus varicella-zoster dan dapat membantu mencegah atau mengurangi keparahan penyakit. Pemberian VZIG efektif dalam memberikan perlindungan pasif pada bayi baru lahir yang berisiko tinggi.
Pencegahan penularan juga penting. Hindari kontak bayi dengan orang yang sedang sakit cacar air.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter apabila bayi mengalami gejala Cacar air, terutama jika:
- Bayi berusia kurang dari 1 bulan.
- Mengalami demam tinggi.
- Ruam tampak terinfeksi (merah, bengkak, atau mengeluarkan nanah).
- Bayi mengalami kesulitan bernapas.
- Tampak sangat lesu atau sulit dibangunkan.
- Bayi mengalami kejang.
Cacar air pada bayi memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Meskipun umumnya ringan, komplikasi serius dapat terjadi.
Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan, orang tua dapat melindungi bayi mereka dari penyakit ini.
Jika bayi menunjukkan gejala terkena Cacar air, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan yang optimal bagi bayi.


