Advertisement

Cacar Api pada Anak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   07 Mei 2025

Gejala cacar api pada anak mirip dengan gejala pada orang dewasa, meskipun seringkali lebih ringan.

Cacar Api pada Anak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan PencegahanCacar Api pada Anak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

DAFTAR ISI

  1. Penyebab Cacar Api pada Anak
  2. Gejala Cacar Api pada Anak
  3. Diagnosis Cacar Api pada Anak
  4. Pengobatan Cacar Api pada Anak
  5. Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
  6. Komplikasi Cacar Api pada Anak
  7. Pencegahan Cacar Api pada Anak
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. FAQ

Cacar api pada anak, atau dikenal juga sebagai herpes zoster, adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan. Meskipun lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, anak-anak juga dapat terkena cacar api, terutama jika mereka pernah menderita cacar air sebelumnya.

Faktanya, sebagian besar penderita herpes zoster pernah mengalami cacar air sebelumnya karena virus penyebabnya, yaitu varicella-zoster, tetap berdiam (dorman) di dalam tubuh setelah infeksi awal.

Memahami penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan sangat penting untuk memberikan perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi.

Penyebab Cacar Api pada Anak

Penyebab utama cacar api pada anak adalah reaktivasi virus varicella-zoster (VZV). Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan reaktivasi virus meliputi:

  • Pernah menderita cacar air: Anak-anak yang pernah mengalami cacar air memiliki virus VZV yang tidak aktif di dalam tubuh mereka.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kondisi medis atau pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi atau HIV, dapat meningkatkan risiko cacar api.
  • Stres: Stres emosional atau fisik dapat memicu reaktivasi virus.

Gejala Cacar Api pada Anak

Gejala cacar api pada anak mirip dengan gejala pada orang dewasa, meskipun seringkali lebih ringan. Gejala umumnya meliputi:

  • Nyeri, gatal, atau kesemutan: Sebelum ruam muncul, anak mungkin merasakan nyeri, gatal, atau kesemutan di area kulit yang akan terpengaruh.
  • Ruam: Ruam biasanya muncul sebagai sekelompok bintil kecil berisi cairan yang berkembang menjadi lepuh. Ruam ini biasanya hanya muncul di satu sisi tubuh, seringkali di sekitar dada atau perut.
  • Demam: Beberapa anak mungkin mengalami demam ringan.
  • Sakit kepala: Sakit kepala mungkin menyertai ruam.
  • Kelelahan: Anak mungkin merasa lelah dan tidak berenergi.
  • Kulit melepuh dan nyeri di area tertentu: Ini adalah gejala khas herpes zoster yang sering menjadi keluhan utama penderita.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala cacar api dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan rasa sakit dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan bulan setelah ruam sembuh. Waktu penyembuhannya cenderung lebih lama dibanding infeksi kulit biasa.

Diagnosis Cacar Api pada Anak

Diagnosis cacar api biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat medis anak. Dokter akan memeriksa ruam dan menanyakan tentang gejala yang dialami anak.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel cairan dari lepuh untuk diuji di laboratorium guna memastikan diagnosis.

Pengobatan Cacar Api pada Anak

Tujuan pengobatan cacar api pada anak adalah untuk mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan ruam, dan mencegah komplikasi. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Obat antivirus: Obat antivirus, seperti acyclovir, dapat membantu mengurangi keparahan dan durasi infeksi jika diberikan dalam 72 jam pertama setelah ruam muncul.
  • Obat pereda nyeri: Obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, dapat membantu meredakan nyeri dan demam.
  • Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu meredakan gatal dan nyeri pada ruam.
  • Krim atau losion anti-gatal: Krim atau losion anti-gatal, seperti kalamin, dapat membantu mengurangi gatal.
  • Perawatan rumahan: Mandi air dingin dan mengenakan pakaian longgar dapat membantu meredakan ketidaknyamanan.

Cari tahu lebih lanjut: Mengidap Cacar Api? Segera Konsultasikan dengan Dokter Ini.

Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc

Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.

Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Tanpa perlu antre menunggu.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?

Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!

Komplikasi Cacar Api pada Anak

Komplikasi cacar api jarang terjadi pada anak-anak, tetapi dapat terjadi, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Neuralgia postherpetik (PHN): Nyeri kronis yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan setelah ruam sembuh.
  • Infeksi bakteri sekunder: Ruam dapat terinfeksi bakteri jika tergaruk.
  • Masalah mata: Jika ruam muncul di dekat mata, dapat menyebabkan masalah mata, seperti konjungtivitis atau bahkan kehilangan penglihatan.
  • Sindrom Ramsay Hunt: Kondisi langka yang dapat menyebabkan kelumpuhan wajah, kehilangan pendengaran, dan vertigo.

Pencegahan Cacar Api pada Anak

Cara terbaik untuk mencegah cacar api pada anak adalah dengan memastikan bahwa mereka mendapatkan vaksin cacar air (varicella).

Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah cacar air dan dapat mengurangi risiko terkena cacar api di kemudian hari.

Vaksin herpes zoster juga tersedia untuk orang dewasa yang lebih tua, tetapi tidak dianjurkan untuk anak-anak.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan anak ke dokter jika orang tua mencurigai anak terkena cacar api, terutama jika mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau jika ruam muncul di dekat mata. Perawatan dini dapat membantu mengurangi keparahan infeksi dan mencegah komplikasi.

Konsultasi awal biasanya dilakukan ke dokter spesialis kulit. Namun, jika anak mengalami nyeri berlebihan pada lesi cacar, ini bisa menjadi tanda bahwa virus telah menyerang saraf tepi, dan penanganan lanjutan mungkin perlu melibatkan dokter spesialis saraf.

Referensi: 
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. Shingles (Herpes Zoster) Overview. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Shingles (Herpes Zoster).
Healthline. Diakses pada 2025. Can Children Develop Shingles?.
Quesada D. Diakses pada 2025. Pediatric Herpes Zoster.

FAQ

1. Apakah cacar api menular?

Cacar api tidak menular seperti cacar air. Namun, seseorang dengan cacar api dapat menularkan virus varicella-zoster kepada orang lain yang belum pernah menderita cacar air atau belum divaksinasi. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh pada kulit.

2. Berapa lama cacar api berlangsung?

Cacar api biasanya berlangsung selama 2-4 minggu.

3. Apakah cacar api bisa kambuh?

Ya, cacar api bisa kambuh, meskipun jarang terjadi.

4. Apakah aman memberikan vaksin cacar air kepada anak yang pernah terkena cacar api?

Tidak, vaksin cacar air tidak dianjurkan untuk anak yang sudah pernah terkena cacar api.