Cara Membaca Hasil Tes Mantoux
Jika muncul benjolan lebih dari 5 milimeter, ini bisa menjadi indikasi dari TBC.

DAFTAR ISI
- Tujuan Dilakukannya Tes Mantoux
- Bagaimana Prosedur Tes Mantoux?
- Mengartikan Hasil Tes Mantoux
- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes Mantoux
- Seberapa Akurat Tes Mantoux?
- Batasan Tes Mantoux
- Kapan Anak-Anak Perlu Mendapatkan Tes Mantoux?
- Alternatif Tes TB Selain Mantoux
- Pasca Prosedur Tes Mantoux
- Hubungi Dokter Ini untuk Info seputar Tes Mantoux
Tes Mantoux adalah metode standar untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini adalah penyebab penyakit tuberkulosis (TB). Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil cairan yang disebut tuberkulin di bawah kulit lengan bawah.
Tes ini juga dikenal sebagai uji tuberkulin atau Purified Protein Derivative (PPD). Tujuannya adalah untuk melihat apakah tubuh memiliki reaksi kekebalan terhadap bakteri TB.
Proses pemantauan berlangsung dalam waktu 48 hingga 72 jam. Jika terjadi perubahan ukuran benjolan lebih dari 5 milimeter, ini bisa menjadi indikasi bahwa pasien mengidap tuberkulosis.
Reaksi positif biasanya menunjukkan adanya infeksi TB, meskipun tes lanjutan diperlukan untuk memastikan apakah penyakit tersebut aktif.
Tujuan Dilakukannya Tes Mantoux
Tes Mantoux dilakukan untuk beberapa tujuan utama:
- Mendeteksi infeksi TB laten: Mengidentifikasi orang yang terinfeksi bakteri TB tetapi tidak menunjukkan gejala.
- Skrining populasi berisiko tinggi: Individu dengan kontak dekat dengan penderita TB aktif, petugas kesehatan, atau mereka yang berasal dari daerah dengan tingkat TB tinggi.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, skrining TB secara berkala penting dilakukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk memutus rantai penularan.
Bagaimana Prosedur Tes Mantoux?
Prosedur tes Mantoux melibatkan beberapa langkah penting:
- Persiapan: Area kulit di lengan bawah dibersihkan dengan alkohol.
- Penyuntikan: Sejumlah kecil tuberkulin (biasanya 0,1 ml) disuntikkan di bawah kulit menggunakan jarum kecil.
- Pembentukan benjolan: Penyuntikan yang benar akan menghasilkan benjolan kecil yang terangkat (wheal) di bawah kulit.
- Observasi: Area suntikan dibiarkan terbuka dan tidak boleh ditutup dengan plester.
- Pembacaan hasil: Setelah 48-72 jam, petugas kesehatan akan memeriksa area suntikan untuk melihat adanya indurasi (area kulit yang mengeras dan membengkak).
Penting untuk kembali ke fasilitas kesehatan setelah 48-72 jam agar hasilnya dapat dibaca dengan tepat. Pembacaan yang tidak tepat waktu dapat mempengaruhi interpretasi hasil.
Mengartikan Hasil Tes Mantoux
Hasil pemeriksaan tergantung pada seberapa besar benjolan yang muncul setelah penyuntikan cairan PPD tuberculin.
- Tidak ada benjolan. Hasil pemeriksaan adalah negatif atau tubuh tidak ditemukan kuman penyebab TBC di dalam tubuh.
- Benjolan lebih dari 5 milimeter. Hasil pemeriksaan adalah positif jika disertai dengan penurunan kekebalan tubuh. Dinyatakan negatif pada anak yang sehat.
- Benjolan lebih dari 10 milimeter. Hasil pemeriksaan adalah positif. Artinya, ditemukan kuman penyebab TBC di dalam tubuh atau pernah terpapar kuman TBC sebelumnya.
Hasil terkadang tidak akurat atau negatif palsu.
Artinya, pasien sebenarnya terinfeksi kuman penyebab TBC, tapi pemeriksaan menunjukkan hasil negatif.
Ini bisa terjadi jika:
- Tubuh tidak bereaksi dengan tes mantoux karena daya tahan tubuh yang rendah.
- Sudah terinfeksi kuman penyebab TBC dalam waktu bertahun-tahun.
- Sedang terinfeksi campak atau cacar.
- Pasca melakukan vaksinasi campak atau cacar.
- Teknik penyuntikan cairan PPD tuberculin tidak tepat.
- Mengidap penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau kanker.
Hasil juga bisa menunjukkan positif palsu. Artinya, dinyatakan terinfeksi, padahal sebenarnya tidak. Ini bisa terjadi jika:
- Pasca melakukan vaksin BCG untuk mencegah TBC.
- Teknik penyuntikan cairan PPD tuberculin tidak tepat.
- Terinfeksi bakteri Mycobacterium, tapi bukan jenis TBC.
Pada anak, hasilnya akan dipertimbangkan melalui:
- Penurunan berat badan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Mengalami batuk lebih dari 3 minggu.
- Demam yang muncul tiba-tiba.
- Pembengkakan di area sendi.
Jika hasil perolehannya positif, maka pasien harus melakukan pengobatan selama 6 bulan. Mereka wajib mengonsumsi obat anti TB (OAT).
Selama proses pengobatan berlangsung, dokter akan melakukan pemantauan guna mengetahui respons tubuh terhadap obat-obatan.
Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes Mantoux
Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil tes Mantoux, menyebabkan hasil positif palsu atau negatif palsu:
- Infeksi Mycobacterium non-TB: Infeksi dengan bakteri Mycobacterium selain TB dapat menyebabkan hasil positif palsu.
- Vaksin BCG: Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dapat menyebabkan hasil positif palsu, terutama jika diberikan setelah usia satu tahun.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin tidak memberikan reaksi yang cukup besar, menyebabkan hasil negatif palsu.
- Kesalahan prosedur: Teknik penyuntikan yang tidak tepat atau kesalahan dalam pembacaan hasil dapat mempengaruhi akurasi tes.
Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini saat menginterpretasikan hasil tes Mantoux. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk evaluasi yang tepat.
Seberapa Akurat Tes Mantoux?
Tes Mantoux memiliki tingkat akurasi yang bervariasi, tergantung pada populasi yang diuji dan faktor risiko yang ada. Sensitivitas tes (kemampuan untuk mendeteksi infeksi TB pada orang yang benar-benar terinfeksi) berkisar antara 72% hingga 94%. Spesifisitas tes (kemampuan untuk mengidentifikasi orang yang tidak terinfeksi) juga bervariasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tes Mantoux tetap menjadi alat yang berguna untuk mendiagnosis infeksi TB, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas (WHO). Namun, penting untuk diingat bahwa hasil tes harus dievaluasi bersama dengan informasi klinis dan faktor risiko lainnya.
Batasan Tes Mantoux
Meskipun tes Mantoux adalah alat yang berguna, ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan:
- Tidak dapat membedakan antara infeksi TB laten dan aktif: Tes ini hanya menunjukkan adanya infeksi, tetapi tidak dapat menentukan apakah penyakit tersebut aktif.
- Membutuhkan kunjungan dua kali: Pasien harus kembali untuk pembacaan hasil setelah 48-72 jam, yang bisa menjadi kendala bagi sebagian orang.
- Potensi hasil positif palsu dan negatif palsu: Seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa faktor dapat mempengaruhi akurasi tes.
Karena batasan ini, tes lain seperti tes darah interferon-gamma release assays (IGRAs) mungkin lebih disukai dalam situasi tertentu.
Kapan Anak-Anak Perlu Mendapatkan Tes Mantoux?
Pada anak-anak, tes Mantoux dianjurkan dalam situasi berikut:
- Kontak dengan orang dewasa yang menderita TB aktif.
- Anak-anak yang berasal dari negara dengan tingkat TB tinggi.
- Anak-anak dengan gejala yang mencurigakan TB.
- Anak-anak dengan kondisi medis yang meningkatkan risiko TB, seperti HIV.
Tes Mantoux pada anak-anak harus dilakukan dan diinterpretasikan oleh profesional kesehatan yang berpengalaman.
Alternatif Tes TB Selain Mantoux
Selain tes Mantoux, terdapat beberapa alternatif tes TB yang tersedia:
- Interferon-Gamma Release Assays (IGRAs): Tes darah yang mengukur respons kekebalan tubuh terhadap bakteri TB. IGRAs lebih spesifik daripada tes Mantoux dan tidak dipengaruhi oleh vaksin BCG.
- Rontgen Dada: Digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan paru-paru akibat TB aktif.
- Pemeriksaan Dahak: Digunakan untuk mengidentifikasi bakteri TB dalam dahak.
- Tes Molekuler Cepat (TMC): Metode diagnostik cepat untuk mendeteksi TB dan resistensi obat.
Dokter akan menentukan tes yang paling sesuai berdasarkan situasi klinis individu.
Pasca Prosedur Tes Mantoux
Pasien diperbolehkan melanjutkan kembali aktivitasnya. Adapun beberapa kondisi yang perlu dihindari, antara lain:
- Menggaruk atau menggosok bagian bekas suntikan.
- Menutupi bagian bekas suntikan dengan plester, perban atau salep. Biarkan tetap terbuka.
Jika muncul benjolan di bekas suntikan yang menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman bahkan bengkak, kompres dengan air dingin.
Lakukan cara ini sesering mungkin untuk meredakan efek samping pasca suntikan.
Tes mantoux bersifat aman dan jarang menimbulkan efek samping serius.
Efek samping yang disebutkan sebelumnya hanya berlangsung sementara dan akan membaik seiring waktu.
Hubungi Dokter Ini untuk Info seputar Tes Mantoux
Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar tes mantoux, kamu menghubungi dokter spesialis di Halodoc.
Dokter spesialis di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu memberikan informasi akurat terkait tes mantoux.
Jangan khawatir, mereka juga mendapat rating yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Berikut ini daftarnya:
1. dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P

Kamu bisa bertanya pada dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2014 dan Universitas Airlangga tahun 2021.
Saat ini, ia berpraktik di Badung, Bali dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan nomor STR 3511604321153128.
Dengan pengalaman 11 tahun, dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P siap menjawab pertanyaan kamu seputar tes mantoux, termasuk cara membaca hasil tesnya.
Ia juga mampu melayani konsultasi seputar gangguan pada paru-paru lainnya, termasuk TBC, ISPA, COVID-19, serta batuk kronis.
Chat dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
2. dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P

Dokter rekomendasi berikutnya yang juga bisa memberikan informasi terkait tes mantoux adalah dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P.
Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang pada 2014 dan Universitas Brawijaya pada 2023.
Saat ini, ia menjalani praktik di Malang, Jawa Timur, dan tercatat sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan nomor STR QX00001140799033.
Berbekal pengalaman selama 8 tahun, dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P mampu memberikan informasi lebih lanjut seputar tes mantoux.
Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi dengan dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P seputar pengobatan emfisema dan gangguan pernapasan.
Chat dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
Dokter spesialis tersebut siap memberikan kamu informasi akurat terkait tes mantoux.
Tenang, dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.
Kamu juga tak perlu khawatir jika dokter terlihat sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. PPD Skin Test (Tuberculosis Test).
MedicineNet. Diakses pada 2025. Tuberculosis Skin Test (PPD Skin Test).
WebMD. Diakses pada 2025. TB (Tuberculosis) Tests.
FAQ
1. Apakah tes Mantoux aman?
Tes Mantoux umumnya aman, tetapi beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti nyeri, kemerahan, atau gatal di tempat suntikan.
2. Berapa lama hasil tes Mantoux berlaku?
Hasil tes Mantoux yang negatif biasanya berlaku selama satu tahun. Namun, orang dengan risiko tinggi TB mungkin perlu menjalani tes lebih sering.
3. Apakah saya perlu melakukan tes Mantoux jika sudah divaksinasi BCG?
Ya, vaksinasi BCG dapat menyebabkan hasil positif palsu, tetapi tes Mantoux tetap diperlukan untuk mendeteksi infeksi TB.


