Begini Cara Pencegahan Amputasi pada Pengidap Diabetes

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Februari 2019
Begini Cara Pencegahan Amputasi pada Pengidap DiabetesBegini Cara Pencegahan Amputasi pada Pengidap Diabetes

Halodoc, Jakarta – Diabetes identik dengan penyakit gula. Pasalnya, diabetes disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. Kondisi ini membuat pengidap diabetes sering merasa haus, sulit buang air kecil, sering lapar, berat badan menurun tanpa sebab, massa otot berkurang, lemas, penglihatan kabur, luka yang sulit sembuh, dan sering mengalami infeksi. Jika dibiarkan tanpa penanganan, diabetes bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti amputasi.

Baca Juga: 3 Penyakit yang Mengharuskan Amputasi

Mengapa Amputasi Terjadi pada Pengidap Diabetes?

Pengidap diabetes berpotensi mengalami penyakit arteri perifer (PAD) dalam waktu bersamaan. PAD menyempitkan arteri yang membawa darah ke kaki, sehingga pengidap diabetes rentan memiliki bisul, luka terbuka, dan infeksi lainnya. Gula darah tinggi yang dimiliki pengidap diabetes bisa merusak saraf dan pembuluh darah dalam tubuh, termasuk yang berada pada kaki.

Apabila terjadi kerusakan pada saraf, pengidap diabetes tidak bisa merasakan nyeri dan gejala lain yang timbul akibat luka atau infeksi. Dalam kasus yang parah, kondisi ini meningkatkan risiko kematian jaringan (gangrene) yang jika tidak diobati segera, perlu dilakukan amputasi pada jaringan yang terinfeksi.

Berikut faktor pemicu amputasi pada pengidap diabetes:

  • Luka tak kunjung sembuh. Kurang optimalnya sirkulasi darah ke kaki membuat luka yang diidap pengidap diabetes sulit sembuh, lalu berubah menjadi bisul yang tidak bisa sembuh.

  • Mata ikan atau kapalan, dipicu oleh kelainan fungsi saraf (neuropati). Jika dibiarkan tanpa pengobatan, mata ikan bisa berkembang menjadi borok.

  • Kulit kering dan pecah. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya sirkulasi darah ke kaki dan adanya kelainan fungsi saraf. Meski tampak sepele, kulit kering bisa menyebabkan luka dan infeksi.

  • Kelainan pada kaki, misalnya kuku kaki tumbuh ke dalam, infeksi jamur, jari kaki palu (bunion), dan kaki charcot. Kondisi ini perlu segera diobati karena jika tidak, kelainan kuku menyebabkan infeksi yang memicu amputasi.

Adakah Cara Mencegah Amputasi Akibat Diabetes?

Pengidap diabetes perlu menjaga kondisi kaki dan mengamati perubahan yang mungkin terjadi, seperti munculnya lepuhan, retak, luka, bengkak, bintik putih, kapalan tebal, hingga perubahan warna. Jika kaki terasa lebih dingin atau lebih hangat dibanding biasanya, bisa jadi ada yang terjadi pada kaki. Tanya anggota keluarga lain untuk memastikan perubahan pada kaki yang kamu rasakan benar adanya.

  • Berhenti merokok. Kebiasaan ini merusak pembuluh darah kecil pada kaki dan memengaruhi aliran darah menujunya. Hentikan kebiasaan merokok jika kamu didiagnosis diabetes untuk meminimalkan risiko amputasi.

  • Gunakan sepatu pelindung. Luka kecil pengidap diabetes bisa berujung pada risiko amputasi. Jadi, pastikan kamu menggunakan sepatu pelindung ke mana pun kamu pergi.

  • Rutin kontrol ke dokter, setidaknya satu tahun sekali. Hal ini membantu dokter memantau gaya hidup dan perkembangan diabetes yang kamu alami. Kontrol ke dokter bisa mendeteksi adanya kelainan pada kaki sejak dini, sehingga meminimalkan risiko amputasi.

Baca Juga: Amputasi pada Pengidap Diabetes Bisa Susah Sembuh?

Jika kamu merasakan gejala mirip diabetes, segera bicara dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapatkan saran penanganan yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan