Catat, Ini 7 Penyebab Jerawat Gatal dan Cara Ampuh Mengatasinya
Jerawat gatal bisa menjadi gejala dari peradangan atau iritasi pada area jerawat.

DAFTAR ISI
Jerawat adalah masalah kulit yang pernah dialami oleh semua orang, setidaknya sekali seumur hidupnya. Sebagian besar kasusnya terjadi selama masa pubertas.
Gangguan umum ini terjadi akibat peradangan pada kelenjar kulit dan folikel rambut. Pemicunya adalah kelebihan produksi sebum atau minyak dari kelenjar sebaceous yang menyumbat pori-pori.
Peradangan jerawat bisa juga terasa gatal dan mengganggu. Lantas apa yang menjadi penyebabnya?
Penyebab Jerawat Gatal dan Cara Mengatasinya
Studi Pruritus is a common and significant symptom of acne, yang diterbitkan pada Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology menemukan, sekitar 70 persen pengidap jerawat melaporkan rasa gatal.
Studi lainnya pada 2008 menemukan, rasa gatal ringan hingga sedang terjadi pada remaja yang berjerawat. Banyak faktor yang memengaruhi, tetapi utamanya karena efek samping penggunaan obat.
Beberapa pemicu lainnya, antara lain:
1. Efek samping dari perawatan jerawat
Penggunaan produk perawatan jerawat memang efektif, tapi juga bisa menyebabkan jerawat gatal dan kering. Terutama jika menggunakan produk dari asam salisilat, benzoil peroksida, dan retinoid.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menghentikan penggunaan produk yang mengandung zat kimia tersebut. Dalam beberapa kasus, rasa gatal yang muncul bisa hilang dengan menggunakan pelembab yang tepat.
2. Reaksi alergi terhadap produk kecantikan
Beberapa orang mungkin alergi terhadap bahan aktif, pengawet, atau zat pengental dalam produk perawatan jerawat. Akibatnya, mereka mengalami jerawat gatal, ringan, bengkak, atau rasa terbakar.
Respons terhadap alergen tersebut adalah dermatitis kontak alergi, dan berbeda dengan dermatitis kontak iritan. Meskipun reaksi biasanya tidak serius, kamu harus berhenti menggunakan produk.
American Academy of Dermatology (AAD) menemukan bahwa reaksi alergi yang parah terhadap produk jerawat jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis jika muncul tanda-tanda reaksi alergi sistemik.
Gejalanya meliputi:
- Kesulitan bernapas.
- Tenggorokan bengkak atau terasa kencang.
- Pembengkakan di wajah, bibir, atau lidah.
- Gatal-gatal.
- Merasa lemah.
Cara mengatasinya, kamu bisa menghentikan penggunaan produk. Segera temui dokter jika mengalami gejala tersebut. Dokter akan meresepkan antihistamin untuk meredakan tandanya.
Selain menggunakan antihistamin, kamu juga bisa melakukan beberapa langkah ini untuk membantu menghilangkan jerawat: Catat, Ini 15 Cara Alami untuk Menghilangkan Jerawat.
3. Jerawat batu
Jerawat kistik adalah bentuk jerawat yang paling parah dan dapat menyebabkan benjolan besar yang berisi cairan. Jenis gangguan ini menyebabkan munculnya kista jauh di bawah kulit.
Jenis jerawat ini terkadang menyebabkan sensasi gatal atau kesemutan. Untuk mengatasi rasa gatalnya, kamu bisa mengompres hangat atau dingin ke area yang bermasalah.
Hindari juga penggunaan produk jerawat dalam jumlah berlebihan karena dapat memperburuk iritasi dan rasa gatal. Dalam banyak kasus, jerawat kistik membutuhkan pengobatan dengan isotretinoin.
4. Folikulitis bakteri
Folikulitis bakteri adalah peradangan pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh. Menurut AAD, beberapa jenis folikulitis terlihat mirip dengan jerawat dan menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Iritasi atau peradangan akibat bakteri ini menyebabkan benjolan merah. Beberapa pemicu infeksi bakteri ini, antara lain:
- Berendam air panas.
- Menggosok kulit secara berlebihan.
- Mengenakan pakaian ketat, terutama saat cuaca panas dan lembab.
- Mencukur, waxing, atau mencabut rambut
Cara mengatasinya:
- Kamu bisa mengganti pakaian basah atau ketat setelah berolahraga.
- Gunakan pisau cukur yang bersih dan tajam untuk bercukur.
- Kompres hangat di area jerawat gatal.
- Menjaga kulit tetap bersih dan kering.
- Gunakan pembersih benzoil peroksida topikal.
Jika folikulitis tak kunjung membaik dengan pengobatan ini, kamu bisa menemui dokter kulit. Biasanya dokter akan melakukan tes yang disebut kultur bakteri dan meresepkan antibiotik.
Selain antibiotik, kamu bisa bisa menggunakan benzoyl peroxide. Namun, pastikan untuk menggunakan dengan benar agar tidak membuat jerawat semakin parah. Klik artikel ini: Cara Memakai Benzoyl Peroxide untuk Obat Jerawat.
5. Pityrosporum folikulitis
Jenis jamur ini menyebabkan folikulitis. Gangguannya dipicu oleh jamur bernama pityrosporum yang menyebabkan ruam seperti jerawat yang terasa gatal.
Pitirosporum folikulitis dapat menyebabkan benjolan merah atau merah muda seperti jerawat yang muncul di dada, bahu, dan punggung. Gangguan ini tidak merespon pengobatan dengan baik.
American Osteopathic College of Dermatology mengatakan, bahwa pitirosporum folikulitis terjadi ketika ada pertumbuhan jamur yang berlebihan di kulit. Kemungkinan penyebabnya meliputi:
- Mengenakan pakaian sintetis yang tidak menyebabkan kulit tidak bernapas.
- Menggunakan produk perawatan kulit berminyak.
- Memiliki kulit berminyak.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Menggunakan steroid, termasuk prednison.
- Mengonsumsi pil KB.
- Minum obat antibiotik.
- Mengeluarkan keringat berlebihan.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan produk kulit antijamur. Produk-produk ini termasuk perawatan untuk ketombe, atau dermatitis seboroik, yang juga terjadi akibat pertumbuhan jamur berlebihan.
Selain itu, kamu juga harus menjaga kulit tetap bersih dan kering serta mengenakan pakaian yang longgar.
6. Alergi matahari
Alergi matahari jadi salah satu penyebab jerawat gatal. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami ruam dan gejala lain setelah terpapar sinar matahari. Gejalanya berkisar dari ringan hingga parah.
Alergi matahari rentan dialami oleh pengidap jerawat yang menggunakan produk skincare berbahan dasar retinoid. Tak hanya membuat jerawat gatal, paparan UV juga memicu ruam merah di kulit.
Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan langkah ini:
- Menghindari paparan sinar matahari langsung.
- Menggunakan sunscreen sebelum melakukan aktivitas di luar rumah.
- Jangan menggunakan retinoid di siang hari.
- Oleskan saja retinoid tipis-tips, jangan berlebihan.
- Kenakan kacamata, topi, atau payung saat cuaca panas.
7. Keringat berlebihan
Penyebab jerawat gatal yang terakhir adalah keringat berlebihan. Penelitian Why does sweat lead to the development of itch in atopic dermatitis? yang dipublikasikan Wiley Online Library menyebutkan, keringat mengandung berbagai protease, histamin, garam, LL-37, dan antigen permukaan kulit yang terkontaminasi.
Jika keringat bocor ke dalam jaringan kulit, hal ini dapat menyebabkan kesemutan atau gatal, terutama pada pemilik jerawat. Pemicu utamanya adalah bakteri Staphylococcus epidermis.
Bakteri tersebut biasanya hidup di permukaan kulit dan dapat memicu penyumbatan saluran keringat. Dampaknya tak hanya jerawat gatal, tapi juga bisa membuat jerawat jadi semakin parah.
Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan:
- Menjaga kulit tetap kering.
- Meminimalisir aktivitas di luar ruangan.
- Mencuci muka setelah beraktivitas.
- Jangan mengonsumsi makanan pedas.
- Rajin mandi dan membersihkan tubuh.
Selain beberapa langkah mengatasi jerawat gatal di atas, kamu juga bisa melakukan cara lainnya dengan klik artikel ini: “Mudah Dilakukan, Ini 9 Cara Hilangkan Jerawat yang Membandel”.
Rekomendasi Krim untuk Atasi Jerawat
Pemilihan produk anti jerawat yang tepat tidak hanya membantu meredakan jerawat yang ada, tetapi juga mencegah munculnya jerawat baru serta memperbaiki tekstur kulit. Nah, berikut ini rekomendasi produknya untuk kamu:
1. Haloskin Lab Acne Fighting Package

Haloskin Lab Acne Fighting Package menjadi pilihan pertama yang tepat dan efektif untuk mengatasi jerawat yang gatal.
Penggunaan rangkaian krim ini secara bertahap akan membuat kulit menjadi lebih sehat dan jerawat berkurang signifikan.
Keunggulan produk ini sudah terbukti efektif dan dibuktikan oleh 9 dari 10 orang tanpa menyebabkan iritasi selama penggunaan 14 hari.
Haloskin Lab Acne Fighting Package terdiri dari dua rangkaian, seperti:
- Acne Fighting Day Cream: Memiliki formula antibakteri untuk melindungi kulit dari bakteri penyebab jerawat dan menjaga skin barrier.
- Acne Fighting Night Cream: Mengandung formula antiinflamasi dan anti-bakteri untuk meredakan peradangan dan mencegah munculnya jerawat baru.
Kamu memerlukan konsultasi dengan dokter Haloskin sebelum menggunakan obat ini. Tujuannya, agar dokter dapat menentukan krim yang tepat sesuai dengan jenis dan masalah kulitmu.
Rentang harga: Rp148.000 per paket.
Dapatkan Haloskin Lab Acne Fighting Package di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Haloskin Lab Acne Recovery Package

Haloskin Lab Acne Recovery Package merupakan paket krim regenerasi kulit untuk memudarkan bekas jerawat.
Produk yang satu ini cocok digunakan sebagai rangkaian penyembuhan setelah jerawat sembuh sehingga tidak meninggalkan noda yang mengganggu pada kulit.
Haloskin Lab Acne Recovery Package terdiri dari dua rangkaian produk, meliputi:
- Acne Recovery Day Cream: Membantu mencerahkan kulit wajah dan memudarkan noda bekas jerawat.
- Acne Recovery Night Cream: Membantu menyamarkan noda bekas jerawat, memperbaiki tekstur kulit, dan mencegah munculnya jerawat baru.
Dapatkan bonus konsultasi selama 14 hari bersama dokter Haloskin setelah kamu menebus produk Haloskin Lab.
Rentang harga: Rp148.000 per paket.
Dapatkan Haloskin Lab Acne Recovery Package di Toko Kesehatan Halodoc.
Jika jerawat gatal tak dapat teratasi dengan beberapa langkah di atas, kamu bisa menghubungi dokter spesialis kulit di Halodoc.✔️ Dokter akan mengatasi gangguan berdasarkan penyebab yang mendasari.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.