Catat, Ini Cara Mengatasi Dermatitis Berdasarkan Jenisnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 November 2024

Cara mengatasi dermatitis umumnya menggunakan pelembap dan krim kortikosteroid.

Catat, Ini Cara Mengatasi Dermatitis Berdasarkan JenisnyaCatat, Ini Cara Mengatasi Dermatitis Berdasarkan Jenisnya

DAFTAR ISI

  1. Cara Mengatasi Dermatitis Berdasarkan Jenisnya
  2. Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Dermatitis

Dermatitis masalah kulit akibat lapisannya mengalami peradangan. Alhasil, timbul gejala berupa gatal, kemerahan, dan iritasi. 

Kondisi ini cukup umum yang bisa menimpa siapa pun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyebab dan gejalanya juga bervariasi tergantung pada jenisnya. 

Penting untuk memahami jenis-jenis dermatitis supaya kamu bisa melakukan pengobatan yang tepat. 

Cara Mengatasi Dermatitis Berdasarkan Jenisnya

Berikut penanganan dermatitis berdasarkan jenisnya:

1. Dermatitis atopik (Eksim)

Dermatitis atopik adalah kondisi kulit kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang. Penanganannya bisa mencakup:

  • Menggunakan pelembap yang bebas pewangi dan mengandung bahan emolien agar kulit tetap lembap sehingga gatal bisa berkurang. 
  • Mengoleskan krim atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan. 
  • Pemberian obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang mengganggu, terutama di malam hari.
  • Identifikasi dan hindari alergen atau iritan yang dapat memperburuk gejala, seperti sabun keras, bahan kimia, atau serbuk sari.

Ketahui juga 5 Tips Merawat Kulit Dermatitis Atopik berikut ini.

2. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak disebabkan oleh paparan zat yang mengiritasi atau memicu alergi. Penanganannya bisa berupa:

  • Langkah pertama yang penting adalah menemukan penyebab iritasi atau alergi dan menghindarinya. Penyebabnya bisa berupa produk pembersih, parfum, atau bahan logam seperti nikel.
  • Krim kortikosteroid untik mengurangi peradangan. Dalam kasus yang lebih ringan, krim anti-gatal yang dijual bebas dapat digunakan.
  • Kompres dingin pada area yang teriritasi untuk meredakan rasa gatal dan peradangan.
  • Mengoleskan krim penghalang sebelum terpapar zat yang bisa memicu iritasi.

Pahami lebih lanjut informasi tentang Dermatitis Kontak – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini. 

3. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik sering terjadi di bagian kulit yang menghasilkan kelenjar minyak, seperti kepala, wajah, dan dada.

Cara mengatasinya bisa dengan:

  • Menggunakan sampo yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole, selenium sulfida, atau zinc pyrithione untuk mengendalikan ketombe dan peradangan di kulit kepala.
  • Oleskan krim yang mengandung antijamur seperti ketoconazole di area kulit yang terpengaruh.
  • Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan krim kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
  • Membersihkan area yang terkena secara teratur dengan sabun lembut untuk mengurangi minyak berlebih dan mengendalikan gejala.

4. Dermatitis Numularis

Dermatitis numularis ditandai dengan bercak berbentuk koin yang gatal dan sering muncul di lengan atau kaki.

Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Pelembap untuk menjaga kulit tetap lembap dan tidak kering.
  • Menggunakan krim kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal.
  • Obat antihistamin untuk membantu mengatasi rasa gatal yang mengganggu.
  • Hindari pemicunya, seperti kulit kering dan paparan bahan kimia yang bisa memperburuk gejala. 

5. Dermatitis Stasis

Dermatitis stasis disebabkan oleh masalah sirkulasi darah, biasanya di area kaki bagian bawah. 

Perawatan untuk jenis dermatitis ini meliputi:

  • Mengangkat kaki selama beberapa kali dalam sehari untuk meningkatkan aliran darah.
  • Kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan.
  • Menggunakan produk yang mengandung ceramide atau bahan pelembap lainnya membantu menjaga kelembapan kulit.
  • Pemberian obat kortikosteroid topikal untuk mengurangi peradangan dan gatal.
  • Pada kasus parah, dokter mungkin merekomendasikan terapi kompresi atau bahkan prosedur untuk meningkatkan aliran darah.

dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Dokter Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.

Saat ini, dokter Dyah sedang menjalani praktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7321602322144303.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar dermatitis.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 55.000,- di Halodoc.

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017. 

Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121 602423127230.

Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara dermatitis.

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis kulit yang bisa kamu hubungi untuk bertanya seputar dermatitis.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Dermatitis: Treatment and Self-Care.
Healthline.  Diakses pada 2024. How to Treat Different Types of Dermatitis.
WebMD.  Diakses pada 2024. Managing Eczema and Dermatitis.