Catat, Ini Jadwal untuk Vaksin Hepatitis B Dewasa
Vaksin hepatitis B dewasa bertujuan untuk mencegah munculnya gejala penyakit.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Hepatitis B?
- Pentingnya Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa
- Jadwal Vaksin Hepatitis B Dewasa
- Golongan yang Wajib Melakukan Vaksin Hepatitis B Dewasa
Vaksin hepatitis B dewasa diberikan ketika seseorang menginjak usia 19 sampai 59 tahun. Langkah ini juga disarankan untuk orang yang berusia di atas 60 tahun dengan faktor risiko penyakit.
Vaksin hepatitis B berisi antigen permukaan virus hepatitis B (HBsAg) yang sudah dimatikan. Cara kerjanya dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh guna memproduksi antibodi untuk melawan virus.
Virus hepatitis B sendiri menular melalui darah atau cairan tubuh pengidap, seperti darah, air liur, sperma, dan cairan vagina. Proses penularannya melalui persalinan, ciuman, atau aktivitas seksual bersama pasangan.
Apa Itu Hepatitis B?
Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini menyebar melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.
Hepatitis B dapat menyebabkan penyakit kronis dan meningkatkan risiko gagal hati, kanker hati, atau sirosis.
Pentingnya Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa
Vaksin hepatitis B adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang melindungi dari virus tersebut.
Vaksinasi sangat dianjurkan bagi orang dewasa yang berisiko tinggi terpapar virus hepatitis B. Nah, vaksinasi hepatitis B adalah langkah preventif yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Jadwal Vaksin Hepatitis B Dewasa
Vaksin diberikan dalam jadwal yang fleksibel dan terbagi menjadi 3 dosis. Prosedurnya dilakukan sesuai dengan interval minimum antar dosis, seperti:
- Dilakukan dalam waktu empat minggu antara dosis pertama dan kedua.
- Dilakukan dalam waktu delapan minggu antara dosis kedua dan ketiga.
- Dilakukan dalam 16 minggu antara dosis pertama dan ketiga.
Jika terlambat dari jadwal yang disebutkan, vaksin bisa dilanjutkan saja ke dosis yang seharusnya dan tidak mengulangnya dari awal. Sementara volume dosis dewasa yang direkomendasikan, yakni:
- Usia 19 tahun ke bawah. Sebanyak 0.5 mililiter per dosis
- Usia 20 tahun ke atas. Sebanyak 1.0 mililiter per dosis. Untuk pasien dialisis, mereka memerlukan dosis yang lebih besar.
Pasien disarankan mendapatkan dosis yang sesuai agar efektivitasnya bisa dirasakan dengan baik. Mereka juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan hepatitis B surface antigen (HbsAg) terlebih dulu. Tujuannya adalah memastikan adanya virus hepatitis B dalam tubuh.
Golongan yang Wajib Melakukan Vaksin Hepatitis B Dewasa
Orang dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B dewasa:
- Anak remaja di atas 19 tahun.
- Orang dewasa berusia 19 hingga 59 tahun.
- Orang tua di atas 60 tahun ke atas dengan faktor risiko hepatitis B.
Vaksin hepatitis B dewasa juga direkomendasikan untuk orang yang berpotensi terinfeksi melalui paparan seksual, seperti:
- Memiliki pasangan dengan antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) positif.
- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu orang.
- Orang yang tengah mencari pengobatan untuk mengatasi infeksi menular seksual.
- Pria yang berhubungan seks dengan pria (homoseksual).
Sementara golongan orang yang berisiko terkena infeksi melalui paparan perkutan atau mukosa terhadap darah, antara lain:
- Orang yang melakukan prosedur suntik ilegal.
- Kontak serumah dengan pengidap positif hepatitis B.
- Orang yang bekerja di fasilitas kesehatan.
- Petugas kesehatan dan keselamatan publik.
- Orang yang menjalani dialisis, termasuk pasien hemodialisis, dialisis peritoneal, dan pradialisis.
- Pengidap diabetes
Adapun golongan lain yang wajib melakukan vaksin hepatitis B dewasa, meliputi:
- Pelancong internasional ke negara-negara dengan infeksi virus hepatitis B (HBV) tingkat tinggi atau sedang.
- Orang dengan infeksi virus hepatitis C.
- Orang dengan penyakit hati kronis, termasuk sirosis, penyakit hati berlemak, penyakit hati alkoholik, atau hepatitis autoimun.
- Orang dengan infeksi HIV.
- Orang-orang yang menghuni penjara.
Hepatitis B termasuk ke dalam jenis berbahaya yang berpotensi membahayakan nyawa pengidapnya. Mereka berisiko mengalami sirosis, bahkan kematian jika gangguan tidak segera diatasi.
Gejalanya ditandai dengan perubahan warna urine jadi lebih gelap, diare, demam ringan, feses berwarna pucat, nyeri sendi, dan penurunan nafsu makan. Jika mengalaminya, silakan buat janji temu dengan dokter spesialis penyakit dalam dan konsultasi dokter untuk melakukan perawatan.

Dapatkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan download Halodoc sekarang juga.