halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Vaksin Hepatitis B

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  • Apa Itu Vaksin Hepatitis B?
  • Tujuan Pemberian Vaksin Hepatitis B
  • Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
  • Sejarah dan Manufaktur Vaksin Hepatitis B
  • Manfaat Pemberian Vaksin Hepatitis B
  • Kapan Harus Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
  • Efek Samping Vaksin Hepatitis B
  • Vaksin Hepatitis B Dewasa Bisa di Rumah Pakai Halodoc
  • Prosedur Pemberian Vaksin Hepatitis B
  • Cara Kerja Vaksin Hepatitis B
  • Apa Kata Riset?
  • Interaksi Vaksin Hepatitis B dengan Obat Lain
  • Tempat Dilakukannya Vaksin Hepatitis B
  • FAQ

Apa Itu Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang memberikan perlindungan terhadap virus hepatitis B.

Virus hepatitis B merupakan penyebab utama penyakit hati yang serius, termasuk kanker hati dan sirosis (jaringan parut pada hati yang mencegah hati bekerja dengan baik).

Tujuan Pemberian Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B bisa dokter berikan untuk mencegah penyakit hati yang parah yang dapat berkembang ketika anak-anak atau orang dewasa terinfeksi virus hepatitis B.

Biasanya, vaksin hepatitis B diberikan dalam rangkaian tiga atau empat dosis, tergantung jadwal yang direkomendasikan.

Dosis pertama akan dokter berikan dalam waktu 24 jam setelah lahir. Kemudian, vaksin kedua akan dokter berikan satu sampai dua bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga dokter berikan antara usia 6 bulan dan 18 bulan.

Vaksin ini juga cocok untuk mereka yang berusia hingga 60 tahun yang belum pernah mendapatkan vaksin dan mereka yang berusia 60 tahun ke atas yang berisiko tinggi. 

Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?

  • Semua bayi baru lahir.
  • Anak-anak dan remaja yang belum pernah divaksinasi.
  • Orang dewasa yang berisiko tinggi terinfeksi, seperti:
  • Petugas kesehatan.
  • Orang yang memiliki banyak pasangan seksual.
  • Pengguna narkoba suntik.
  • Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
  • Orang dengan penyakit ginjal kronis.

Sejarah dan Manufaktur Vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B pertama kali dikembangkan pada tahun 1981 oleh Dr. Baruch Blumberg.

Ia merupakan orang pertama yang menemukan antigen virus Hepatitis B (HBV) menyebabkan penyakit hati kronis. 

Vaksin pertama kali dibuat menggunakan plasma darah dari pengidap Hepatitis B, namun sejak 1986, vaksin rekombinan yang lebih aman dan bebas dari produk darah mulai digunakan secara luas.

Manufaktur vaksin Hepatitis B modern menggunakan teknik rekayasa genetika. Gen yang mengkodekan antigen permukaan virus Hepatitis B (HBsAg) dimasukkan ke dalam sel ragi (Saccharomyces cerevisiae). 

Sel-sel ini kemudian menghasilkan antigen dalam jumlah besar, yang kemudian dipurifikasi dan digunakan sebagai bahan aktif dalam vaksin. 

Teknologi ini memungkinkan produksi vaksin yang aman, efektif, dan dapat diproduksi dalam jumlah besar untuk kebutuhan global.

Fakta Unik Tentang Vaksin Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B adalah vaksin pertama yang dikembangkan menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian dosis pertama vaksin ini dalam waktu 24 jam setelah lahir untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi.
Studi menunjukkan bahwa perlindungan yang diberikan oleh vaksin ini dapat bertahan lebih dari 20 tahun setelah pemberian dosis lengkap.

Manfaat Pemberian Vaksin Hepatitis B

Ada beberapa manfaat dari memberikan vaksin hepatitis B, yaitu:

  • Melindungi anak dari hepatitis B yang merupakan penyakit yang berpotensi serius.
  • Melindungi orang lain dari penyakit. Ini karena anak-anak dengan hepatitis B biasanya tidak memiliki gejala, tetapi mereka dapat menularkan penyakit kepada orang lain tanpa ada yang mengetahui bahwa mereka terinfeksi.
  • Mencegah anak dari penyakit hati dan kanker sebagai dampak dari hepatitis B.

Jika kamu belum tahu banyak mengenai penyakit hepatitis B, kamu dapat mencoba membaca artikel berikut ini: 7 Fakta Penting Penyakit Hepatitis B yang Perlu Diketahui.

Kontraindikasi Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki:

  • Reaksi alergi parah terhadap dosis vaksin hepatitis B sebelumnya.
  • Alergi terhadap ragi.

Konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi medis tertentu sebelum mendapatkan vaksin hepatitis B.

Vaksin Hepatitis B untuk Bayi: Perlindungan Sejak Dini

Vaksin hepatitis B sangat penting untuk bayi karena mereka berisiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B saat lahir dari ibu yang terinfeksi.

Vaksinasi segera setelah lahir memberikan perlindungan awal dan mencegah komplikasi serius di kemudian hari.

Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa: Mencegah Penyakit Hati Serius

Orang dewasa yang belum pernah divaksinasi atau berisiko tinggi terinfeksi hepatitis B sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi.

Vaksinasi ini membantu mencegah perkembangan penyakit hati kronis yang dapat mengancam jiwa.

Mitos dan Fakta Seputar Vaksin Hepatitis B

1. Mitos: Vaksin hepatitis B menyebabkan autisme

Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vaksin hepatitis B menyebabkan autisme.

2. Mitos: Vaksin hepatitis B tidak efektif

Faktanya, vApakah vaksin hepatitis B perlu diulang?

J: Pada umumnya, vaksin hepatitis B memberikan perlindungan jangka panjang. Namun, pada individu tertentu dengan risiko tinggi, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan titer antibodi dan booster jika diperlukan.

T: Apakah vaksin hepatitis B aman untuk ibu hamil?

J: Vaksin hepatitis B umumnya aman untuk ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan rekomendasi yang sesuai.aksin hepatitis B sangat efektif dalam mencegah infeksi hepatitis B.

Apakah Vaksin Hepatitis B Aman?

Vaksin hepatitis B telah terbukti aman dan efektif melalui berbagai penelitian dan pengawasan ketat. Efek samping serius sangat jarang terjadi. Manfaat vaksinasi jauh lebih besar daripada risikonya.

Kapan Harus Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B biasanya dokter berikan dalam rangkaian suntikan. Bayi harus mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B saat lahir dan biasanya akan menyelesaikan rangkaian vaksin pada usia 6-18 bulan. 

Dosis vaksin hepatitis B saat lahir merupakan bagian penting untuk mencegah penyakit jangka panjang pada bayi dan penyebaran secara meluas.

Anak-anak dan remaja di bawah 19 tahun yang belum mendapatkan vaksin harus segera mendapat vaksinasi.

Orang dewasa yang tidak menerima vaksin sebelumnya dan ingin terlindungi dari hepatitis B juga bisa mendapatkan vaksin.

Selain itu, vaksin hepatitis B juga dokter anjurkan untuk orang-orang dengan kondisi sebagai berikut:

  • Orang yang istri/suaminya mengidap hepatitis B.
  • Mereka yang berganti-ganti pasangan. 
  • Orang sedang dalam pengobatan penyakit menular seksual.
  • Korban kekerasan atau pelecehan seksual
  • Pria yang melakukan kontak seksual dengan pria lain.
  • Orang yang berbagi jarum suntik, alat suntik, atau alat suntik narkoba lainnya.
  • Mereka yang tinggal dengan seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B.
  • Pekerja perawatan kesehatan yang berisiko terpapar darah atau cairan tubuh.
  • Penghuni penjara.
  • Wisatawan ke daerah dengan peningkatan tingkat hepatitis B.
  • Orang dengan penyakit hati kronis, penyakit ginjal pada dialisis, infeksi HIV, infeksi hepatitis C, atau diabetes.

Untuk orang dewasa yang hendak melakukan vaksin hepatitis B, kamu juga dapat membaca artikel berikut ini untuk lebih jelasnya: “Catat, Ini Manfaat dan Jadwal Vaksin Hepatitis B Dewasa”.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B

Bagi beberapa orang, efek samping dapat muncul setelah mendapatkan vaksin hepatitis B. Umumnya, efek samping dari vaksin ini bersifat ringan dan hanya berlangsung 1-2 hari.

Berikut ini beberapa gejala umum dari vaksin hepatitis B:

  • Nyeri, pembengkakan, kemerahan, atau sensasi tidak nyaman di lengan tempat suntikan.
  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Mudah marah, diare, kehilangan nafsu makan pada bayi dan anak-anak sehat yang menerima vaksin.
  • Muntah, menangis, kantuk pada anak-anak.

Selain efek samping umum, terdapat pula beberapa efek samping yang jarang terjadi, seperti:

  • Nyeri pada sendi, demam, atau ruam kulit (dapat terjadi beberapa hari atau minggu setelah menerima vaksin).
  • Penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya.
  • Kebingungan.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Pusing, pingsan, atau merasa pusing saat bangkit tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.
  • Urtikaria (gatal-gatal berbintik) dan gatal, terutama di kaki atau tangan.
  • Kelemahan otot dan kesemutan atau rasa mati rasa di lengan dan kaki.
  • Kemerahan kulit, terutama di sekitar telinga.
  • Keringat berlebihan.
  • Pembengkakan di mata, wajah, atau dalam hidung.
  • Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa (tiba-tiba dan parah).

Beberapa gejala ini bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, bila gejala terus terjadi, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan.

Vaksin Hepatitis B Dewasa Bisa di Rumah Pakai Halodoc

Nah, jika kamu dan keluarga berencana melakukan vaksin ini, kamu bisa menggunakan layanan Home Lab Vaksinasi Hepatitis B Dewasa  dari Halodoc tanpa perlu ke luar rumah.

Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. 
  • Protokol kesehatan ketat. 
  • Setelah vaksin diberikan, dokter akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM. 
  • Harga vaksin ini mulai dari Rp 415.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Hemat waktu dan biaya. 
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Jadi, kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi.

Caranya, download dan buka layanan Home Lab, lalu, pilih menu Vaksinasi Hepatitis B. 

Booking Vaksinasi Hepatitis B Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc. 

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Prosedur Pemberian Vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B diberikan dalam bentuk suntikan intramuskular, biasanya pada otot deltoid bagi orang dewasa dan paha bagian luar bagi bayi.

Jadwal pemberian vaksin umumnya terdiri dari tiga dosis, yang diberikan sebagai berikut:

  • Dosis pertama: Diberikan segera setelah lahir (untuk bayi) atau kapan saja bagi orang dewasa yang belum divaksinasi.
  • Dosis kedua: Diberikan satu bulan setelah dosis pertama.
  • Dosis ketiga: Diberikan enam bulan setelah dosis pertama.

Untuk individu dengan risiko tinggi, seperti tenaga medis dan pasien dengan gangguan imun, dosis tambahan atau booster mungkin diperlukan untuk memastikan perlindungan optimal.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui bahaya dari penyakit hepatitis B. Baca pembahasannya pada artikel ini: “Waspada, Ini Komplikasi Hepatitis B yang Tidak Diobati”.

Cara Kerja Vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus Hepatitis B. 

Setelah penyuntikan, antigen permukaan HBV dalam vaksin dikenali oleh sistem imun dan memicu respons imun adaptif. 

Sel B dalam sistem imun mulai memproduksi antibodi spesifik terhadap HBsAg, yang akan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap infeksi virus Hepatitis B jika seseorang terpapar di kemudian hari.

Selain antibodi, vaksin juga merangsang pembentukan sel memori imunologis yang akan dengan cepat merespons jika virus Hepatitis B masuk ke dalam tubuh. 

Dengan demikian, vaksin ini memberikan perlindungan yang efektif dan bertahan lama, terutama jika diberikan dalam dosis lengkap.

Apa Kata Riset?

Studi yang dipublikasikan di Journal of Viral Hepatitis menyoroti efektivitas vaksin Hepatitis B pada kelompok berisiko tinggi, termasuk tenaga medis dan pasien dengan gangguan imun. 

Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian booster dapat meningkatkan kadar antibodi dan memperpanjang perlindungan terhadap infeksi HBV.

Interaksi Vaksin Hepatitis B dengan Obat Lain

Vaksin Hepatitis B umumnya aman digunakan bersama dengan sebagian besar obat-obatan. Namun, ada beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:

1. Obat imunosupresan

Individu yang mengonsumsi obat imunosupresan, seperti kortikosteroid dosis tinggi atau agen kemoterapi, mungkin mengalami respons imun yang lebih rendah terhadap vaksin.

Dokter mungkin akan menyarankan jadwal vaksinasi khusus atau booster tambahan.

2. Terapi imunoglobulin

Jika seseorang menerima imunoglobulin Hepatitis B (HBIG) bersamaan dengan vaksin Hepatitis B, dosis vaksin tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan respons imun yang cukup kuat.

3. Vaksin lain

Vaksin Hepatitis B dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti DPT, polio, atau Hib tanpa mengurangi efektivitasnya.

Tempat Dilakukannya Vaksin Hepatitis B

Kamu bisa mendapatkan vaksin hepatitis B di rumah sakit, klinik kesehatan, dan pusat-pusat kesehatan lainnya.

Namun, jika kamu tidak punya waktu untuk ke rumah sakit, kamu bisa pesan vaksin hepatitis B lewat Homecare by Halodoc saja yang kini tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter dengan mudah dengan Halodoc. Tersedia juga obat-obatan dan produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc.

Tunggu apa lagi, yuk download aplikasinya sekarang!

Kesimpulan

Vaksin hepatitis B adalah investasi penting untuk kesehatan hati dan pencegahan penyakit serius.

Dapatkan vaksinasi sekarang dan lindungi diri dari risiko infeksi virus hepatitis B.

Konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan untuk informasi lebih lanjut mengenai vaksinasi hepatitis B.

Atau kamu juga bisa tanya dokter di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Diperbarui pada 16 Juni 2025
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Hepatitis B VIS; Vaccine (Shot) for Hepatitis B.
Hepatitis B Foundation. Diakses pada 2024. Vaccine Schedules.
Centre for Clinical Vaccinology and Tropical Medicine. Diakses pada 2024. Hepatitis B Vaccine
CDC. Diakses 2024. Hepatitis B Vaccines.
Mayo Clinic. Diakses 2024. Hepatitis B Vaccine (Intramuscular Route).

FAQ

1. Vaksin hepatitis diberikan di usia berapa?

Vaksin hepatitis A diberikan mulai usia 12 bulan, dengan dosis kedua 6 bulan kemudian.

Sementara itu, vaksin hepatitis B diberikan pertama kali saat bayi baru lahir (kurang dari 24 jam), lalu dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

Jika belum mendapat vaksin saat bayi, anak dan orang dewasa masih bisa mendapatkannya sesuai jadwal rekomendasi dokter.

2. Apakah ada vaksin hepatitis untuk dewasa?

Ya, dewasa yang belum pernah divaksin hepatitis bisa mendapatkannya, terutama bagi yang:

  • Berisiko terpapar hepatitis (tenaga medis, pekerja di lingkungan kesehatan, dll.)
  • Memiliki penyakit hati kronis atau kondisi medis tertentu
  • Bepergian ke daerah dengan kasus hepatitis tinggi

Orang dewasa bisa mendapatkan vaksin:

  • Hepatitis A: 2 dosis dengan jarak 6 bulan
  • Hepatitis B: 3 dosis dalam waktu 6 bulan

Terdapat juga vaksin kombinasi Hepatitis A & B yang bisa diberikan dalam 3 dosis.

3. Vaksin hepatitis A dan B untuk apa?

Vaksin hepatitis A dapat melindungi diri dari infeksi virus hepatitis A, yang menyebar lewat makanan/minuman terkontaminasi dan bisa menyebabkan radang hati akut.

Sementara vaksin hepatitis B bertujuan untuk melindungi dari virus hepatitis B, yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh, dan bisa menyebabkan infeksi hati kronis hingga kanker hati.

4. Apakah vaksin hepatitis B perlu diulang?

Pada umumnya, vaksin hepatitis B memberikan perlindungan jangka panjang. Namun, pada individu tertentu dengan risiko tinggi, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan titer antibodi dan booster jika diperlukan.

5. Apakah vaksin hepatitis B aman untuk ibu hamil?

Vaksin hepatitis B umumnya aman untuk ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan rekomendasi yang sesuai.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp