Halodoc, Jakarta – Penyakit vitiligo dan albinisme adalah dua kondisi yang kerap dianggap serupa bagi orang awam. Padahal keduanya adalah gangguan yang berbeda dari segala aspek. 

Perbedaan Antara Penyakit Vitiligo dan Albinisme

1. Apa Itu Penyakit Vitiligo dan Albinisme?

Vitiligo adalah penyakit autoimun dan kondisi kulit yang berkembang saat tubuh kehilangan melanosit, yaitu sel yang menghasilkan pigmen pemberi warna pada kulit (melanin). Hal ini menyebabkan adanya bercak kulit putih di beberapa bagian tubuh.

Sementara albinisme adalah kelainan genetik yang berkembang ketika tubuh produksi melanin tidak tercukupi. Hal ini memberi kulit penampilan yang terang atau benar-benar putih, bahkan jika tidak memiliki keturunan kulit putih.

2. Perbedaan Gejala dari Penyakit Vitiligo dan Albinisme

Gejala utama dari vitiligo adalah bercak putih pada kulit. Ada beberapa area tertentu yang paling sering mengalaminya, yaitu tubuh, tangan, kaki, serta wajah. Meski begitu, semua bagian tubuh memiliki risiko untuk mengalaminya, termasuk kulit kepala dan rambut.

Untuk albinisme, gejala utama yang umum dirasakan, yaitu kulit, rambut, dan mata yang sangat pucat. Berbeda dengan vitiligo yang tidak memengaruhi mata sama sekali. Selain itu, gejala lainnya yang bisa dirasakan adalah:

• Mata juling.
• Mengalami fotophobia, yaitu terlalu peka terhadap cahaya.
• Mengidap gerakan mata cepat yang tidak disengaja (nistagmus).
• Mengalami kebutaan atau gangguan penglihatan.
• Mengalami astigmatisme, yaitu kelengkungan mata yang tidak normal.

3. Perbedaan Penyebab dari Penyakit Vitiligo dan Albinisme

Untuk penyakit vitiligo, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan perkembangan penyakit ini, seperti autoimunitas, mutasi genetik, mengidap jenis kanker tertentu (kanker kulit), hingga paparan berlebihan oleh neurochemical.

Pada albinisme, kondisi ini bisa terjadi turun-temurun dan bahkan diturunkan oleh orangtua yang mengidap kelainan yang sama. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh gen yang berkembang dari kombinasi orangtuanya. Sehingga, hal ini dapat memengaruhi tubuh dalam memproduksi melanin.

4. Cara Mengobati Penyakit Vitiligo dan Albinisme

Sejauh ini, belum ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi vitiligo. Untuk perawatan sendiri hanya dilakukan untuk mengatasi perasaan rendah diri atau gejala depresi.

Selain itu, penanganan tambahan dibutuhkan untuk menghentikan kehilangan melanosit lebih lanjut, serta memperlambat respons kekebalan agar kerusakan lebih parah tidak terjadi pada sel.

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain:

• Fototerapi
• Pembedahan
• Kortikosteroid topikal

Pada kondisi albinisme, pengobatan yang dilakukan sejauh ini fokus pada masalah mata yang berkembang. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan, yaitu:

• Penggunaan kacamata atau lensa kontak.
• Penggunaan alat bantu penglihatan lainnya, seperti kaca pembesar.
• Penggunaan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari.
• Melakukan senam mata agar masalah mata bisa jadi lebih baik.

Itulah berbagai perbedaan antara penyakit vitiligo dengan albinisme. Meski mirip, keduanya jauh berbeda dari penyebab, gejala, serta cara pengobatannya. Jika masih ragu kamu mengalami kondisi yang mana, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan sedini mungkin.

Untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan, fitur janji medis dari aplikasi Halodoc dapat menghubungkan kamu dengan dokter ahli kulit. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone yang digunakan. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Very Well Health. Diakses pada 2022. What’s the Difference Between Vitiligo and Albinism?

My Vitiligo Team. Diakses pada 2022. Albinism vs. Vitiligo: What’s the Difference?