Cegah Penyakit Ginjal, Ini Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh
Ada beberapa fungsi tes kadar ureum dalam tubuh, mulai dari mendeteksi gangguan ginjal sedari dini, hingga membantu mendiagnosa masalah kesehatan tertentu lainnya.

Daftar Isi:
- Apa Itu Ureum?
- Kapan Harus Melakukan Tes Ureum?
- Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh
- Prosedur Tes Kadar Ureum
- Bagaimana Cara Membaca Hasil Tes Kadar Ureum?
- Faktor yang Mempengaruhi Kadar Ureum
- Kesimpulan
Ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Namun, ketika fungsi ginjal terganggu, zat-zat sisa ini bisa menumpuk dalam darah dan memicu berbagai masalah serius, seperti tekanan darah tinggi, anemia, hingga penyakit jantung.
Untuk memantau kesehatan ginjal, dokter biasanya melakukan pemeriksaan BUN (Blood Urea Nitrogen) atau tes nitrogen urea darah. Tes ini mengukur kadar nitrogen dalam bentuk urea, yaitu produk limbah metabolisme protein yang seharusnya disaring dan dibuang oleh ginjal melalui urine. Jika kadar BUN melebihi batas normal, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa fungsi ginjal sedang menurun.
Menariknya, tes BUN tidak hanya digunakan untuk mendeteksi gangguan ginjal, tetapi juga memberikan informasi penting tentang kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!
Apa Itu Ureum?
Ureum adalah produk limbah yang dihasilkan dari metabolisme protein dalam tubuh.
Proses ini terjadi di hati, di mana amonia (hasil dari pemecahan protein) diubah menjadi ureum yang kurang toksik.
Ureum kemudian dibawa oleh darah ke ginjal untuk diekskresikan melalui urine.
Meskipun ureum adalah produk limbah, keberadaannya dalam darah dan urine memberikan informasi penting tentang fungsi ginjal.
Kadar ureum yang normal menunjukkan bahwa ginjal bekerja dengan baik dalam menyaring dan membuang limbah dari tubuh.
Kapan Harus Melakukan Tes Ureum?
Tes kadar ureum, sering disebut sebagai tes BUN (Blood Urea Nitrogen) adalah pemeriksaan darah yang mengukur jumlah ureum nitrogen dalam darah. Tes ini bermanfaat untuk:
- Mengevaluasi fungsi ginjal.
- Mendeteksi penyakit ginjal.
- Memantau efektivitas pengobatan penyakit ginjal.
- Mendiagnosis kondisi lain yang memengaruhi fungsi ginjal, seperti dehidrasi atau gagal jantung.
Dokter mungkin merekomendasikan tes ureum jika seseorang memiliki gejala penyakit ginjal, seperti:
- Perubahan frekuensi buang air kecil.
- Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.
- Kelelahan yang tidak normal.
- Hilang nafsu makan.
- Mual dan muntah.
- Tekanan darah tinggi.
Selain itu, tes ureum juga dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, terutama pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ginjal, seperti penderita diabetes atau tekanan darah tinggi.
Fungsi Tes Kadar Ureum dalam Tubuh
Berikut adalah beberapa fungsi tes kadar ureum pada tubuh:
1. Mendeteksi gangguan ginjal sedari dini
Seseorang mungkin memerlukan tes BUN apabila dokter mencurigai kalau dirinya memiliki penyakit atau kerusakan ginjal.
Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan tes BUN pada pemeriksaan fisik berkala jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi.
Sebab, tahap awal dari penyakit ginjal kronis umumnya tidak menimbulkan gejala yang khas. Dengan demikian, tes kadar ureum pada tubuh bermanfaat dalam mencegah gangguan ginjal yang parah karena dapat mendeteksi gangguan pada organ tersebut sedari dini.
Tetap waspada dengan memperhatikan kesehatan ginjalmu. Jika kamu Alami Gangguan Fungsi Ginjal, Dokter Ini Bisa Beri Solusi.
2. Mengevaluasi ginjal
Beberapa masalah kesehatan seperti diabetes atau hipertensi berkaitan erat dengan ginjal. Contohnya seperti nefropati diabetik sebagai penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes.
Semakin lama seseorang mengidap diabetes, risiko untuk terkena nefropati diabetik akan semakin meningkat.
Oleh karena itu, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan tes kadar ureum pada pengidap kondisi tertentu seperti diabetes untuk mengevaluasi ginjal.
3. Menentukan efektivitas perawatan
Fungsi tes kadar ureum selanjutnya adalah untuk membantu menentukan keefektifan perawatan dialisis.
Sebab, salah satu cara untuk mengukur seberapa baik dialisis mengeluarkan urea dari tubuh adalah dengan mengukur kadar nitrogen urea darah (BUN).
BUN diukur sebelum dan sesudah sesi perawatan dialisis. Kemudian kedua angka tersebut dibandingkan untuk melihat seberapa turun kadar ureum dalam darah, pasca perawatan dialisis dilakukan.
4. Membantu mendiagnosa sejumlah kondisi lain
Sebagai bagian dari kelompok tes darah, tes kadar ureum juga dapat membantu mendiagnosa sejumlah kondisi lain.
Misalnya seperti kerusakan hati, obstruksi saluran kemih, gagal jantung kongestif, atau perdarahan gastrointestinal.
Meski begitu, hasil tes BUN yang abnormal semata tidak dapat digunakan untuk memastikan diagnosis beberapa masalah kesehatan tersebut.
Ada beberapa obat-obatan yang di dapat diresepkan oleh dokter untuk mengatasi masalah ginjal. Mau tahu apa saja pilihan obatnya? Ini 5 Rekomendasi Obat Ginjal yang Ampuh dan Aman di Apotek.
Prosedur Tes Kadar Ureum
Pemeriksaan kadar ureum dilakukan melalui pengambilan sampel darah vena, biasanya dari vena di lengan.
Prosedur ini biasanya cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan.
Sampel darah kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Kamu perlu tahu juga, Beberapa Tanda Gangguan Ginjal yang Kerap Diabaikan.
Bagaimana Cara Membaca Hasil Tes Kadar Ureum?
Hasil tes BUN diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL) di Amerika Serikat dan dalam milimol per liter (milimol/Liter) secara internasional. Secara umum, sekitar 6 hingga 24 miligram/desiliter (2,1 hingga 8,5 milimol/Liter) dianggap normal.
Tetapi rentang normal dapat bervariasi, tergantung pada rentang referensi yang digunakan oleh lab dan usia. Karena itu, penting bagi seseorang yang menjalani tes ini untuk meminta dokter menjelaskan hasilnya.
Umumnya, tingkat BUN yang tinggi berarti ginjal tidak bekerja dengan baik. Tetapi BUN yang meningkat juga bisa disebabkan oleh:
- Dehidrasi, akibat kurangnya cairan atau karena alasan lain.
- Obstruksi saluran kemih.
- Gagal jantung kongestif atau serangan jantung baru-baru ini.
- Perdarahan saluran cerna.
- Luka bakar parah.
- Penggunaan obat tertentu, seperti beberapa antibiotik.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar Ureum
Selain fungsi ginjal, beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi kadar ureum dalam darah, termasuk:
- Usia: Kadar ureum cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Diet: Konsumsi protein yang tinggi dapat meningkatkan kadar ureum.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti diuretik, dapat memengaruhi kadar ureum.
- Dehidrasi: Kekurangan cairan dapat menyebabkan peningkatan kadar ureum.
- Kondisi medis: Kondisi seperti gagal jantung, perdarahan saluran cerna, dan infeksi juga dapat memengaruhi kadar ureum.
Kesimpulan
Tes kadar ureum adalah alat penting untuk memantau fungsi ginjal dan mendeteksi penyakit ginjal sejak dini.
Dengan menjaga kadar ureum tetap normal melalui gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan rutin, dapat membantu mencegah penyakit ginjal dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan ginjal, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.
Jangan tunda, lakukan tes ureum secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko penyakit ginjal.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Jika kamu ingin memeriksakan kesehatan ginjal, kamu dapat langsung tanya dokter dan bisa lakukan pemeriksaan di Halodoc dulu. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang juga!



