Cheating Day Adalah Strategi Diet, Perlu atau Tidak?
Cheating day adalah strategi diet dengan makan bebas, tapi tetap ada aturan agar tidak merusak pola dietmu.

DAFTAR ISI
- Cheating Day Adalah Apa?
- Apa Manfaat Cheating Day dalam Diet?
- Bagaimana Cara Kerja Cheating Day?
- Tips Melakukan Cheating Day dengan Benar
- Apa Risiko Cheating Day Jika Berlebihan?
- Kapan Sebaiknya Menghindari Cheating Day?
- Kesimpulan
- FAQ
Kalau kamu sedang diet ketat, pasti ada momen di mana keinginan untuk makan makanan favorit jadi sangat besar.
Di sinilah muncul konsep cheating day adalah solusi yang banyak orang coba. Cheating day memberi kesempatan untuk “curang” sejenak dari aturan diet dengan tetap mempertahankan motivasi.
Namun, meski terdengar menyenangkan, cheating day bukan berarti bebas tanpa batas. Kamu tetap perlu tahu manfaat, cara kerja, hingga risikonya agar tidak berbalik merusak diet yang sudah kamu jalani.
Cheating Day Adalah Apa?
Secara sederhana, cheating day adalah hari khusus di mana kamu boleh makan makanan di luar aturan diet.
Konsep ini populer di kalangan orang yang menjalani diet rendah kalori, rendah karbohidrat, atau pola makan tertentu.
Tujuannya bukan hanya untuk memuaskan keinginan, tapi juga memberi jeda psikologis agar kamu tidak mudah menyerah.
Cheating day bisa membantu sebagian orang merasa lebih fleksibel dalam diet jangka panjang.
Apa Manfaat Cheating Day dalam Diet?
Meski sering dianggap “jalan curang”, cheating day sebenarnya punya beberapa manfaat bila dilakukan dengan benar:
- Meningkatkan motivasi diet. Mengetahui bahwa ada hari bebas membuat kamu lebih konsisten menjalani diet di hari biasa.
- Mengurangi rasa bosan. Diet ketat kadang bikin jenuh. Cheating day membantu mengatasi kejenuhan tersebut.
- Memberi efek psikologis positif. Kamu tidak merasa “tersiksa” dan bisa tetap menikmati makanan favorit.
- Potensi menjaga metabolisme. Beberapa studi menunjukkan peningkatan asupan kalori sementara bisa merangsang hormon leptin, yang berperan dalam regulasi nafsu makan.
Namun, manfaat ini sangat bergantung pada kontrol diri. Jika cheating day berubah jadi “cheating week”, dietmu bisa gagal total.
Bagaimana Cara Kerja Cheating Day?
Secara fisiologis, cheating day adalah strategi yang memengaruhi keseimbangan energi dan hormon tubuh.
Saat diet ketat, tubuh cenderung menurunkan metabolisme karena asupan kalori terbatas. Dengan adanya asupan kalori lebih tinggi di cheating day, tubuh mendapat sinyal bahwa energi cukup tersedia.
Selain itu, efek psikologis dari cheating day juga penting. Pola makan fleksibel seperti ini lebih mudah dijalani dibanding diet yang super ketat tanpa pengecualian.
Jika butuh saran tentang pola makan sesuai kondisi tubuhmu, Ini Rekomendasi Dokter Gizi di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Tips Melakukan Cheating Day dengan Benar
Kalau kamu ingin mencoba, jangan asal makan bebas tanpa kontrol. Ada beberapa tips agar cheating day tetap bermanfaat:
- Tetap tentukan batasan. Pilih satu atau dua jenis makanan favorit, bukan pesta makan seharian penuh.
- Hindari overeating. Makan secukupnya hingga kenyang, bukan sampai kekenyangan berlebihan.
- Pilih kualitas makanan. Sesekali burger atau pizza boleh, tapi imbangi dengan makanan bergizi lain. Jika butuh inspirasi makanan sehat, simak seputarMenu Sehat – Jenis dan Manfaat untuk Kesehatan berikut ini.
- Tetap minum air putih. Jangan biarkan cheating day jadi alasan untuk mengganti cairan dengan minuman manis.
- Jangan jadikan alasan rutin berlebihan. Ingat, cheating day adalah jeda sesekali, bukan pembenaran untuk kembali ke pola makan lama.
Apa Risiko Cheating Day Jika Berlebihan?
Meski bermanfaat, cheating day juga bisa merugikan bila dilakukan berlebihan. Beberapa risiko yang perlu kamu waspadai:
- Kenaikan berat badan cepat karena surplus kalori besar dalam satu hari.
- Gangguan pencernaan, misalnya perut kembung atau diare akibat konsumsi makanan berminyak.
- Memicu kecanduan makanan tidak sehat jika dilakukan terlalu sering.
- Menurunkan motivasi diet, terutama bila kamu merasa gagal setelah cheating day.
Kunci diet jangka panjang adalah konsistensi. Jadi, cheating day harus dipandang sebagai strategi, bukan kebiasaan.
Ketahui juga informasi lain mengenai, Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh – Informasi Lengkapnya berikut ini.
Kapan Sebaiknya Menghindari Cheating Day?
Ada beberapa kondisi di mana cheating day sebaiknya dihindari:
- Memiliki kondisi medis tertentu: Penderita diabetes, penyakit jantung, atau kondisi medis lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan cheating day.
- Baru memulai diet: Pada awal program diet, fokuslah pada pembentukan kebiasaan makan yang sehat terlebih dahulu.
- Mudah kehilangan kendali: Jika cenderung makan berlebihan atau sulit kembali ke diet normal setelah cheating day, sebaiknya hindari.
- Memiliki tujuan diet yang sangat spesifik: Atlet atau individu dengan target penurunan berat badan yang ketat mungkin perlu menghindari fluktuasi kalori yang signifikan.
Kesimpulan
Singkatnya, cheating day adalah strategi dalam diet yang memberi kelonggaran untuk makan bebas sesekali.
Jika dilakukan dengan bijak, cheating day bisa meningkatkan motivasi, mengurangi rasa bosan, dan membantu menjaga pola diet jangka panjang.
Namun, kalau dilakukan tanpa batasan, cheating day justru bisa merusak hasil dietmu. Jadi, pastikan kamu tetap mengatur porsinya.
Kalau kamu ragu, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi di Halodoc agar strategi dietmu tetap aman dan efektif.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Should You Have Cheat Meals or Cheat Days?
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Healthy Weight.
Verywell Fit. Diakses pada 2025. How to Take a Cheat Weekend and Still Lose Weight.
Harvard Health. Diakses pada 2025. Diet and Weight Loss.
FAQ
1. Seberapa sering sebaiknya melakukan cheating day?
Frekuensi cheating day tergantung pada preferensi dan tujuan individu. Beberapa orang melakukannya seminggu sekali, sementara yang lain sebulan sekali atau bahkan lebih jarang.
2. Makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi saat cheating day?
Pilihlah makanan yang benar-benar diinginkan dan memuaskan. Tidak ada batasan khusus, tetapi tetap perhatikan ukuran porsi.
3. Apakah cheating day dapat merusak program diet?
Jika dilakukan dengan bijak dan terkendali, cheating day seharusnya tidak merusak program diet. Yang penting adalah kembali ke pola makan sehat keesokan harinya.


