Daftar Tes Lab untuk Ibu Hamil yang Bisa Dilakukan lewat Halodoc

11 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   20 Januari 2025

Pemeriksaan laboratorium rutin saat kehamilan sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin.

Daftar Tes Lab untuk Ibu Hamil yang Bisa Dilakukan lewat HalodocDaftar Tes Lab untuk Ibu Hamil yang Bisa Dilakukan lewat Halodoc

DAFTAR ISI

  1. Berbagai Jenis Cek Lab untuk Ibu Hamil dan Tujuannya
  2. Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1
  3. Pemeriksaan Kehamilan Trimester 2
  4. Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3
  5. Frekuensi dan Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
  6. Pilihan dan Biaya Pemeriksaan Laboratorium Kehamilan di Halodoc
  7. Panduan Membaca Hasil Laboratorium untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu melakukan berbagai tes laboratorium untuk memantau kesehatan diri dan perkembangan janin selama kehamilan. 

Tes-tes ini membantu mendeteksi risiko atau kondisi tertentu sejak dini, seperti anemia, infeksi, hingga diabetes gestasional. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat untuk memastikan kehamilan berjalan lancar.

Melalui layanan tes lab Halodoc, ibu hamil dapat melakukan tes lab dengan mudah dan praktis. 

Beragam jenis tes, mulai dari pemeriksaan darah, urine, hingga skrining penyakit menular, dapat dijadwalkan langsung dari aplikasi. Ini memudahkan ibu hamil mendapatkan layanan kesehatan tanpa perlu keluar rumah.

Berbagai Jenis Cek Lab untuk Ibu Hamil dan Tujuannya

Menjaga kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan adalah prioritas utama. Salah satu cara yang efektif untuk memastikan hal ini adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin. 

Cek lab ibu hamil bertujuan untuk memantau kesehatan ibu, mendeteksi dini kondisi medis tertentu, serta memastikan perkembangan janin berjalan normal.

Berikut adalah beberapa jenis tes laboratorium yang perlu dilakukan selama masa kehamilan:

1. Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan darah ibu hamil. 

Tes ini berguna untuk mendeteksi anemia, infeksi, atau kelainan darah yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Selain itu, pengukuran kadar ferritin juga diperlukan untuk menilai cadangan zat besi dalam tubuh. Zat besi memainkan peran penting dalam produksi sel darah merah yang sehat untuk mendukung pertumbuhan janin.

2. Deteksi Infeksi

Tes deteksi infeksi penting untuk dilakukan, sebab tes ini memiliki fungsi sebagai berikut:

  • HBsAg: untuk mendeteksi infeksi hepatitis B yang berpotensi ditularkan ke bayi saat melahirkan.
  • Anti-Toxoplasma IgM: untuk mengetahui infeksi toxoplasmosis yang dapat memengaruhi janin.
  • Anti-Rubella IgM: untuk mengidentifikasi paparan virus Rubella yang berisiko menimbulkan kecacatan pada janin.
  • Skrining Streptococcus grup B: dilakukan untuk mencegah infeksi serius pada bayi baru lahir.
  • Anti HIV dan Sifilis (VDRL/TPHA): untuk mendeteksi infeksi HIV dan sifilis dari ibu ke anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahkan menjadikan langkah pencegahan penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak sebagai program nasional. Oleh karena itu, kini ibu bisa menjalani tes ini gratis di Puskesmas.

3. Tes Gula Darah

Tes gula darah juga direkomendasikan bagi ibu hamil agar dapat mendeteksi diabetes gestasional, memeriksa kadar gula darah, seperti gula darah puasa, tes toleransi glukosa, dan HbA1c. 

Tes toleransi glukosa mencatat kadar gula darah setelah konsumsi glukosa dalam waktu 1 hingga 2 jam.

4. Tes Prenatal Non-Invasif (NIPT)

NIPT adalah pemeriksaan genetik non-invasif menggunakan sampel darah ibu hamil untuk mengidentifikasi risiko kelainan kromosom, seperti sindrom Down, Edwards, dan Patau, pada janin secara akurat.

5. Pemeriksaan Vitamin

Tes untuk menilai kadar vitamin D dilakukan untuk memastikan kesehatan tulang ibu dan janin. Kecukupan vitamin D penting untuk perkembangan tulang yang optimal dan imunitas tubuh.

6. Cek Gangguan Tiroid

Tes TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) dilakukan untuk mendeteksi gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme. 

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti keguguran atau kelahiran prematur.

7. Evaluasi Protein dan Preeklamsia

Kadar protein dalam urine atau darah dievaluasi untuk memantau risiko preeklamsia. Peningkatan kadar protein secara signifikan dapat menjadi indikasi kondisi serius yang memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.

Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1

Pemeriksaan laboratorium pada trimester pertama kehamilan penting dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan mencegah risiko penyakit yang dapat membahayakan perkembangan janin.

Beberapa tes yang disarankan antara lain:

  • Hematologi atau pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi adanya anemia, infeksi, atau kelainan darah lain yang bisa terjadi selama kehamilan.
  • HBsAg guna memastikan tidak adanya infeksi hepatitis B yang dapat menular ke janin saat melahirkan.
  • Anti-Toxoplasma IgM untuk mendeteksi infeksi toxoplasmosis, yang berisiko tinggi menyebabkan keguguran atau komplikasi pada janin.
  • Anti-Rubella IgM untuk mengetahui keberadaan antibodi terhadap virus rubella, yang bisa menyebabkan cacat bawaan pada bayi.
  • Tes gula darah guna menilai risiko diabetes gestasional yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
  • Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) yang menggunakan sampel darah ibu untuk mengidentifikasi risiko kelainan kromosom seperti sindrom Down pada janin.
  • Anti HIV dan Sifilis (VDRL/TPHA): untuk mendeteksi infeksi HIV dan sifilis dari ibu ke anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahkan menjadikan langkah pencegahan penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak sebagai program nasional. Oleh karena itu, kini ibu bisa menjalani tes ini gratis di Puskesmas.

Kamu juga bisa pesan Paket Kehamilan Trimester 1 melalui Whatsapp 0888-0999-9226.

Pemeriksaan Kehamilan Trimester 2

Pada trimester kedua, pengambilan sampel darah biasanya dilakukan antara minggu ke-15 hingga minggu ke-20 kehamilan.

Pemeriksaan ini dirancang untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin. Tes-tes yang umumnya dilakukan meliputi:

  • Hematologi rutin untuk mendeteksi anemia, infeksi, atau kelainan darah.
  • Protein total, albumin, dan globulin guna memantau gangguan produksi protein yang mungkin disebabkan oleh kekurangan nutrisi atau masalah hati.
  • HbA1c untuk menilai rata-rata kadar gula darah dalam beberapa bulan terakhir dan risiko diabetes gestasional.
  • Pemeriksaan Vitamin D (Vitamin D 25-OH total) guna mengetahui kecukupan kadar vitamin D yang diperlukan untuk perkembangan tulang janin.
  • TSH untuk mengevaluasi kesehatan tiroid dan mendeteksi gangguan seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
  • Anti-TPO untuk mengetahui potensi penyakit tiroid akibat autoimun.
  • Pemeriksaan urine untuk mengidentifikasi risiko infeksi atau masalah ginjal.

Kamu juga bisa pesan Paket Kehamilan Trimester 2 melalui Whatsapp 0888-0999-9226.

Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3

Pada trimester ketiga, fokus pemeriksaan adalah memonitor pertumbuhan janin, volume cairan ketuban, plasenta, dan posisi bayi menjelang persalinan.

Skrining tambahan dilakukan untuk menghindari komplikasi serius. Pemeriksaan yang direkomendasikan antara lain:

  • Hematologi rutin untuk mendeteksi kondisi anemia atau infeksi yang dapat memengaruhi persiapan persalinan.
  • Vitamin D 25-OH total untuk memastikan kadar vitamin D tetap optimal.
  • Pemeriksaan ferritin guna mengevaluasi tingkat zat besi dalam tubuh dan mencegah anemia.
  • Pemeriksaan urine untuk mendeteksi tanda infeksi atau komplikasi lain.
  • Skrining Streptococcus grup B untuk menghindari penularan infeksi serius pada bayi saat melahirkan.

Rangkaian tes ini penting dilakukan sesuai rekomendasi dokter untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga hingga waktu persalinan.

Kamu juga bisa pesan Paket Kehamilan Trimester 3 melalui Whatsapp 0888-0999-9226.

Frekuensi dan Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan rekomendasi dari studi The Role of Laboratory Medicine for Health During Pregnancy, pemeriksaan selama kehamilan, termasuk cek laboratorium, idealnya dilakukan pada setiap trimester. 

Frekuensi pemeriksaan dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan ibu hamil. Berikut jadwal pemeriksaan yang umumnya dianjurkan:

  • Minggu ke-4 hingga 28: Pemeriksaan dilakukan sekali setiap bulan.
  • Minggu ke-28 hingga 36: Check-up dilakukan dua minggu sekali.
  • Minggu ke-36 hingga 40: Pemeriksaan dilakukan setiap minggu.

Konsultasikan jadwal ini dengan dokter untuk memastikan kebutuhan pemeriksaan sesuai dengan kondisi kehamilan.

Pemeriksaan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi yang dapat berisiko.

Pilihan dan Biaya Pemeriksaan Laboratorium Kehamilan di Halodoc

Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat atau menggunakan layanan Homecare by Halodoc

Pastikan memilih paket pemeriksaan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan janin. 

Berikut pilihan panel pemeriksaan kehamilan yang tersedia pada layanan Homecare:

Paket Kehamilan Trimester 1
Menilai kondisi kesehatan ibu dan janin pada trimester pertama kehamilan.

  • Biaya mulai dari Rp1.950.000,-

Paket Kehamilan Trimester 2
Menilai kondisi kesehatan ibu dan janin pada trimester kedua kehamilan.

  • Biaya mulai dari Rp2.500.000,-

Paket Kehamilan Trimester 3
Menilai kondisi kesehatan ibu dan janin pada trimester ketiga kehamilan.

  • Biaya mulai dari Rp790.000,-

Pemantauan Risiko Preeklampsia

Memastikan kesehatan ibu menjelang persalinan dan mendeteksi kemungkinan risikok preeklampsia.

  • Biaya mulai dari Rp1.199.000,-

Kamu juga bisa pesan Paket Pemantauan Preeklampsia melalui Whatsapp 0888-0999-9226.

Pemeriksaan TORCH 

Mendeteksi adanya infeksi aktif atau lampau terhadap parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, Cytomegalovirus, dan virus Herpes yang dapat memengaruhi kesehatan janin.

  • Biaya mulai dari Rp4.900.000,-

Kamu juga bisa pesan Paket Pemeriksaan TORCH melalui Whatsapp 0888-0999-9226.

Tes NIPT

Tes yang bertujuan untuk memeriksa kemungkinan kelainan kromosom pada bayi yang masih dalam kandungan dan memprediksi gender janin

  • Biaya mulai dari Rp2.500.000,- untuk paket basic dan Rp 3.890.000,- untuk paket premium

Layanan pemeriksaan ini dapat mendukung kesehatan ibu hamil dengan memantau kondisi secara menyeluruh. 

Kamu juga bisa pesan Paket Pemeriksaan TORCH melalui Whatsapp 0888-0999-9226.

Ibu dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis obgyn untuk memilih panel pemeriksaan yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Panduan Membaca Hasil Laboratorium untuk Ibu Hamil

Hasil laboratorium yang normal atau abnormal pada ibu hamil dapat memberikan gambaran penting tentang kondisi kesehatan ibu dan janin. 

Berikut ini penjelasan umum untuk hasil tes laboratorium yang biasa dilakukan selama kehamilan:

1. Pemeriksaan Anemia

Kadar hemoglobin normal bagi ibu hamil minimal 11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga, serta 10,5 g/dL pada trimester kedua

Nilai hemoglobin yang lebih rendah dapat menandakan anemia, yang memerlukan perhatian medis untuk mencegah risiko bagi ibu dan janin.

2. Pemeriksaan Hepatitis B

Apabila hasil tes HBsAg reaktif dan terkonfirmasi positif, kemungkinan besar ibu terinfeksi virus hepatitis B, baik dalam fase akut maupun kronis. 

Untuk hasil yang tidak pasti, interpretasi harus dikombinasikan dengan tes penunjang lain guna memastikan diagnosis.

3. Pemeriksaan Toxoplasma

Tes Anti-Toxoplasma IgM dan IgG digunakan bersama untuk menentukan kemungkinan infeksi.

  • IgG: Mengindikasikan adanya infeksi Toxoplasma di masa lalu.
  • IgM: Menunjukkan kemungkinan infeksi baru-baru ini.

Tingkat antibodi yang tinggi memberikan keyakinan lebih besar terhadap hasil tes ini.

4. Pemeriksaan Diabetes Kehamilan

Untuk tes gula darah puasa, apabila hasil menunjukkan nilai ≥92 mg/dL maka terindikasi diabetes gestasional.

Jika kadar gula darah pada hasil tes toleransi glukosa mencapai 153 mg/dL atau lebih setelah 2 jam pemberian glukosa, ibu hamil terindikasi mengalami diabetes gestasional.

5. Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)

Tes ini berfungsi sebagai skrining untuk menilai risiko kelainan kromosom pada janin. Meskipun tidak memberikan hasil yang pasti, tes ini dapat menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan risiko. 

Jika hasil sulit ditafsirkan, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.

6. Pemeriksaan Vitamin D

Rentang normal vitamin D selama kehamilan adalah 30-100 nmol/mL atau 75-250 nmol/L

Kekurangan vitamin D dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh ibu serta janin.

7. Pemeriksaan Tiroid

Nilai normal hormon TSH selama kehamilan berkisar antara 0,1 hingga 2,5 mIU/L

Penyimpangan dari nilai ini dapat menunjukkan gangguan fungsi tiroid yang perlu dikelola dengan hati-hati.

8. Deteksi Protein dalam Urine dan Risiko Preeklamsia

Kadar protein urine yang normal selama kehamilan adalah 150-300 mg per hari

Jika kadar protein meningkat secara signifikan, ada kemungkinan ibu mengalami preeklamsia, sebuah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera.

Apabila hasil tes menunjukkan abnormalitas, dokter akan memberikan saran tentang perubahan gaya hidup, tindakan pencegahan, atau pengobatan yang sesuai. 

Pemeriksaan yang rutin sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan ibu hamil dan janin tetap optimal, sekaligus mencegah komplikasi serius selama kehamilan.

Ibu juga dapat mendiskusikan hasil pemeriksaan laboratorium dengan dokter spesialis obgyn di Halodoc agar memperoleh interpretasi yang akurat dan sesuai dengan perkembangan kehamilan. 

Dengan Halodoc, ibu bisa melakukan pemeriksaan dengan cepat dan mudah, tanpa harus pergi ke luar rumah.

Jika dokter sedang offline atau tidak tersedia, ibu tidak perlu khawatir.

Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, gunakan Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Alkhatib A. Diakses pada 2025. The Role of Laboratory Medicine for Health During Pregnancy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. NIPT Test.
Lemaitre M. Diakses pada 2025. Association Between HbA1c Levels on Adverse Pregnancy Outcomes During Pregnancy in Patients With Type 1 Diabetes.
Government of Western Australia. Diakses pada 2025. Vitamin D Deficiency in Pregnancy.
Endocrine Connections. Diakses pada 2025. Maternal TSH levels at first trimester and subsequent spontaneous miscariage: a nested case–control study.