Dampak yang Terjadi saat Memiliki Pasangan Narsistik

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   03 Juli 2020
Dampak yang Terjadi saat Memiliki Pasangan NarsistikDampak yang Terjadi saat Memiliki Pasangan Narsistik

Halodoc, Jakarta - Gangguan kepribadian narsistik adalah gangguan mental yang ditandai dengan rasa percaya diri yang tinggi ditambah dengan kebutuhan yang kuat untuk dikagumi dan dihormati. Individu yang memiliki gangguan kepribadian narsis umumnya merasa seolah-olah mereka lebih unggul daripada orang lain, dengan sedikit atau tanpa memperhatikan bagaimana perasaan orang lain. 

Mereka yang memiliki gangguan kepribadian ini seringkali akan menunjukkan sifat arogansi, dominasi, superioritas, dan keinginan untuk mencari kekuasaan. Namun, sebagian besar dari individu-individu ini biasanya berjuang dengan harga diri rendah dan sering berusaha untuk mengkompensasi kerapuhan ini dengan merendahkan orang lain. Gangguan kepribadian narsistik mengakibatkan implikasi sosial, emosional, dan perilaku yang cukup parah. Bagaimana jika pasangan kamu memiliki gangguan ini, apa saja dampak yang akan terjadi? Ini ulasannya!

Baca juga: 5 Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik yang Tak Disadari

Dampak Kepribadian Narsistik pada Sebuah Hubungan

Umumnya seseorang dengan sifat-sifat karakter ini sering mengasingkan diri dan memiliki kemampuan terbatas untuk mempertahankan hubungan. Jika memiliki pasangan narsistik, berikut adalah efek yang akan kamu rasakan: 

Merasa Tidak Dihargai

Saat memiliki pasangan yang memiliki gangguan kepribadian narsistik, maka dalam setiap pembicaraan atau apa pun, ia akan berusaha mendominasi. Pasalnya, orang narsis hanya akan berbicara dengan topik yang hanya seputar dirinya saja, misalnya tentang pencapaian yang ia raih, hingga fokus pada penampilan tubuh bahkan performa seksnya.

Caranya bercerita cukup berlebihan dan saat bercerita seakan menggambarkan ia berada di level yang lebih tinggi dibandingkan kamu sebagai pasangannya. Kamu bahkan akan sering tidak mendapat kesempatan untuk membicarakan kondisi pribadi kamu kepada pasangan, alhasil kamu lama-kelamaan merasa tidak dihargai sebagai pasangan karena tidak pernah didengarkan. 

Merasa Tidak Benar-Benar Dicintai

Melansir dari Psychalive, seseorang dengan gangguan kepribadian narsis umumnya kesulitan untuk benar-benar mencintai orang lain. Ini karena mereka tidak benar-benar mencintai diri sendiri. Mereka begitu fokus pada diri mereka sendiri dan mereka cenderung hanya melihat pasangan dalam hal bagaimana mereka memenuhi kebutuhan mereka.

Jika pasangan gagal memenuhi kebutuhan mereka, mereka akan menyalahkanmu, merendahkanmu, dan sebagainya. Apalagi pasangan yang narsis juga seringnya tidak memiliki kemampuan untuk berempati dengan perasaan pasangannya. Semua ini membuat kamu merasa tidak benar-benar dicintai, sehingga untuk mempertahankan hubungan dengan pribadi narsistik akan menguras banyak tenaga. 

Baca juga: Benarkah Orang Narsis Kebal Depresi?

Merasa Hanya Dimanfaatkan

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik juga kerap menuntut haknya lebih dari seharusnya. Mereka akan mengharapkan orang lain untuk memberikan perlakukan istimewa dan tak jarang mereka mengharapkan orang-orang selalu bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Bahkan tak jarang mereka akan melakukan paksaan, seperti misalnya memaksamu untuk berhubungan seks padahal jelas-jelas kamu menolaknya. Lama-kelamaan kamu sebagai pasangan bisa merasakan bahwa kamu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadinya. dan jelas hal ini akan bisa merusak hubungan kalian berdua. 

Merasa Kesepian

Ketika berada dalam hubungan narsistik, kamu mungkin merasa sangat kesepian. Kamu mungkin merasa seperti hanya aksesori dan kebutuhan dan keinginan tidak penting. Pasangan yang narsis bertindak seolah-olah mereka selalu benar, bahwa mereka tahu lebih baik dan bahwa pasangan mereka salah atau tidak kompeten.

Hal ini sering membuat orang lain dalam hubungan itu marah dan mencoba membela diri atau mengidentifikasi dengan citra diri yang negatif ini, alhasil mereka bisa merasa buruk tentang diri mereka sendiri dan merasa insecure

Baca juga: Seberapa Perlu Psikoterapi pada Pengidap Narsistik?

Jika kamu merasa bahwa pasangan kamu memiliki gangguan kepribadian narsistik, tidak ada salahnya untuk mendiskusikan hal ini kepada psikolog di Halodoc. Jika kamu ingin tetap bersamanya, maka kamu akan dijelaskan secara rinci bagaimana pengidap gangguan mental ini bersikap sehingga kamu memahami dengan betul konsekuensi yang dialami. Psikolog juga akan memberikan saran yang kamu butuhkan untuk menghadapi orang dengan kepribadian narsistik. Tunggu apa lagi, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Addiction Hope. Diakses pada 2020. Narcissistic Personality Disorder.
Medical News Today. Diakses pada 2020. All About Narcissistic Personality Disorder.
Psychalive. Diakses pada 2020. In a Relationship with a Narcissist? What You Need to Know About Narcissistic Relationships.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan