Darah Rendah: Definisi dan Ciri-Ciri yang Perlu Kamu Ketahui
Tekanan darah rendah (hipotensi) umumnya didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di bawah 90 mmHg atau diastolik di bawah 60 mmHg.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Darah Rendah?
- Perbedaan Mendasar Antara Darah Rendah dan Kurang Darah (Anemia)
- Ciri-Ciri Darah Rendah yang Umum Terjadi
- Penyebab Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
- Diagnosis Darah Rendah: Bagaimana Dokter Menegakkannya?
- Penanganan Darah Rendah: Langkah-Langkah Efektif yang Bisa Kamu Lakukan
- Pencegahan Darah Rendah: Tips untuk Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah normal, yaitu kurang dari 90/60 mmHg.
Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai keluhan, mulai dari pusing hingga pingsan. Mengenali ciri-ciri darah rendah penting agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Apa Itu Darah Rendah?
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang lebih rendah dari normal.
Secara umum, tekanan darah dianggap rendah jika berada di bawah 90/60 mmHg.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, dan penting untuk dikenali agar penanganan yang tepat dapat segera diberikan.
Alami darah rendah bikin tubuh terasa tidak nyaman? Simak selengkapnya, Ini Obat Darah Rendah yang Ampuh dan Tersedia di Apotek.
Perbedaan Mendasar Antara Darah Rendah dan Kurang Darah (Anemia)
Meskipun seringkali dianggap sama, darah rendah (hipotensi) dan kurang darah (anemia) adalah dua kondisi yang berbeda.
Darah rendah berkaitan dengan tekanan darah yang rendah, sedangkan kurang darah (anemia) adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.
Jika kamu mengalami kurang darah atau anemia, segera atasi dengan obat yang sesuai. Simak rekomendasinya pada artikel berikut ini: Ini Rekomendasi Obat Anemia yang Ampuh di Apotek.
Ciri-Ciri Darah Rendah yang Umum Terjadi
Berikut adalah beberapa ciri-ciri darah rendah yang perlu kamu perhatikan:
- Pusing: Sensasi kepala terasa ringan atau berputar.
- Mual: Perasaan tidak nyaman di perut yang seringkali disertai keinginan untuk muntah.
- Lemah dan Lelah: Merasa kekurangan energi dan mudah lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
- Penglihatan Kabur: Pandangan menjadi tidak fokus atau buram.
- Pingsan: Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.
- Konsentrasi Berkurang: Sulit fokus dan berkonsentrasi pada suatu pekerjaan.
- Nafas Pendek dan Cepat: Merasa sesak dan bernapas lebih cepat dari biasanya.
- Kulit Pucat dan Dingin: Kulit terlihat lebih pucat dari biasanya dan terasa dingin saat disentuh.
Jika kamu mengalami beberapa ciri-ciri di atas, terutama secara bersamaan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Penyebab Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah, antara lain:
- Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menurunkan volume darah dan menyebabkan tekanan darah rendah.
- Kekurangan Nutrisi: Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
- Masalah Jantung: Beberapa kondisi jantung, seperti bradikardia (detak jantung lambat), dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
- Masalah Hormonal: Kondisi seperti hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif) dapat memengaruhi tekanan darah.
- Efek Samping Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti diuretik, beta-blocker, dan antidepresan, dapat menyebabkan tekanan darah rendah sebagai efek samping.
- Kehamilan: Perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
- Pendarahan: Kehilangan darah akibat cedera atau kondisi medis tertentu dapat menurunkan tekanan darah.
Diagnosis Darah Rendah: Bagaimana Dokter Melakukannya?
Untuk mendiagnosis tekanan darah rendah, dokter akan melakukan beberapa langkah, antara lain:
- Pengukuran Tekanan Darah: Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter adalah langkah utama dalam mendiagnosis hipotensi.
- Anamnesis: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan kamu, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan gejala yang kamu rasakan.
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda lain yang mungkin terkait dengan tekanan darah rendah.
- Pemeriksaan Penunjang: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, EKG (elektrokardiogram), atau tes lainnya untuk mencari penyebab tekanan darah rendah.
Penanganan Darah Rendah: Langkah-Langkah Efektif yang Bisa Kamu Lakukan
Penanganan tekanan darah rendah tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi tekanan darah rendah antara lain:
- Konsumsi Cukup Cairan: Minum air putih yang cukup, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga, dapat membantu meningkatkan volume darah.
- Konsumsi Makanan yang Mengandung Garam: Garam dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Namun, konsultasikan dengan dokter mengenai jumlah garam yang tepat untuk dikonsumsi, terutama jika kamu memiliki kondisi medis lain seperti penyakit jantung atau ginjal.
- Kenakan Stoking Kompresi: Stoking kompresi dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di kaki dan mencegah penumpukan darah di kaki.
- Ubah Posisi Secara Perlahan: Hindari perubahan posisi yang tiba-tiba, terutama dari posisi berbaring atau duduk ke berdiri, untuk mencegah pusing atau pingsan.
- Konsumsi Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk membantu meningkatkan tekanan darah.
“Penanganan hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat berdiri) meliputi perubahan gaya hidup seperti peningkatan asupan cairan dan garam, serta penggunaan stoking kompresi,” jelas dr. Tania Putri, Sp.PD dari Halodoc.
Pencegahan Darah Rendah: Tips untuk Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil
Beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mencegah tekanan darah rendah antara lain:
- Minum Cukup Air: Pastikan kamu minum air putih yang cukup setiap hari, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga.
- Konsumsi Makanan Sehat: Makan makanan yang bergizi seimbang, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
- Hindari Alkohol: Konsumsi alkohol dapat menurunkan tekanan darah.
- Olahraga Secara Teratur: Olahraga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Kelola Stres: Stres dapat memengaruhi tekanan darah. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyarankan agar masyarakat melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit tidak menular.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami ciri-ciri tekanan darah rendah yang parah atau sering terjadi, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau kehilangan kesadaran.
Kondisi hb rendah juga perlu segera kamu periksakan ke dokter.
Hubungi Dokter Ini untuk Bantu Atasi Hipotensi
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala hipotensi, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Jika mengalami salah satu gejala hipotensi, pastikan untuk segera mendapat penanganan.
Sebab, hipotensi atau tekanan darah rendah dapat menyebabkan komplikasi, yaitu masalah atau gangguan pada jantung.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Bendy Dwi Irawan

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Bendy Dwi Irawan. Ia merupakan lulusan Universitas Malahayati Lampung pada 2019.
Saat ini, dr. Bendy Dwi Irawan berpraktik di Lampung Utara dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dengan pengalaman selama 4 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan bisa memberikan informasi di Halodoc seputar hipotensi dan bagaimana cara mengatasinya.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan mulai dari Rp 25.000,- di Halodoc.
2. dr. Rama Dani Putra

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Rama Dani Putra. Ia merupakan lulusan Universitas Baiturrahmah pada 2016.
Saat ini, ia berpraktik di Batam, Riau, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Rama Dani Putra bisa memberikan informasi di Halodoc seputar cara mengatasi hipotensi.
Chat dr. Rama Dani Putra mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.
Selain obat, salah satu cara mengatasi tekanan darah rendah adalah dengan mengonsumsi makanan tertentu. Nah, Ini 6 Rekomendasi Makanan untuk Darah Rendah.
3. dr. Stevent

Kamu juga bisa menghubungi dr. Stevent. Ia mendapatkan gelar dokternya di Universitas Kristen Krida Wacana pada 2015.
Saat ini, ia berpraktik di Putussibau, Kalimantan Barat, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dengan pengalaman selama 9 tahun, dr. Stevent bisa memberikan informasi di Halodoc terkait cara mengatasi hipotensi.
Chat dr. Stevent mulai dari Rp 25.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi hipotensi. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Mengenali ciri-ciri darah rendah dan memahami penyebabnya adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan.
Jika kamu mengalami gejala tekanan darah rendah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan penanganan yang tepat, kamu dapat mengelola tekanan darah rendah dan meningkatkan kualitas hidup kamu.
Dapatkan obat darah rendah atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


