Demam Kuning Vs Demam Scarlet, Lebih Bahaya Mana?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Maret 2019
Demam Kuning Vs Demam Scarlet, Lebih Bahaya Mana?Demam Kuning Vs Demam Scarlet, Lebih Bahaya Mana?

Halodoc, Jakarta – Sekilas, demam kuning dan demam scarlet mungkin terdengar serupa, sehingga sulit untuk dibedakan. Nyatanya, kedua penyakit itu memang memiliki utama yang sama, yaitu demam. Tapi tahukah kamu, demam kuning dan demam scarlet ternyata dua jenis penyakit yang berbeda.

Dilihat dari penyebab dan gejala lain yang muncul sebagai tanda dari penyakit ini, bisa diketahui apa perbedaan dari demam kuning dan demam scarlet. Lantas, mana yang lebih bahaya di antara kedua penyakit tersebut?

Demam Kuning

Demam kuning alias yellow fever merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang berasal dari genus Flavivirus. Virus tersebut ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang di lingkungan sekitar manusia. Bahkan, jenis nyamuk yang satu ini juga bisa ditemukan berkembang biak di air bersih.

Penyebaran virus penyebab demam kuning terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit manusia atau monyet yang terinfeksi virus. Setelah itu, virus kemudian memasuki aliran darah dan menetap di kelenjar air liur nyamuk. Saat nyamuk itu kembali menggigit manusia lain, virus akan memasuki tubuh orang tersebut melalui aliran darah yang kemudian menyebar di dalam tubuh.

Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala berupa demam tinggi, mata, serta kulit berubah menguning. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya penurunan fungsi organ hati. Setelah menyerang dan memasuki tubuh manusia, virus penyakit ini akan melewati tiga fase, yaitu fase inkubasi, fase akut, dan fase toksik. Kabar buruknya, tidak ada obat yang bisa mengatasi penyakit demam kuning. Kondisi ini akan membaik karena perlawanan dari sistem kekebalan tubuh yang membunuh virus tersebut.

Baca juga: 3 Fase Demam Kuning Ini Mesti Diwaspadai

Maka dari itu, sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh saat terserang penyakit ini. Meski begitu, pengobatan tetap dibutuhkan untuk mengatasi gejala dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penyakit demam kuning sama sekali tidak boleh dianggap sepele karena bisa memicu komplikasi berupa perdarahan, peradangan otot jantung, edema paru, radang otak, hingga infeksi bakteri sekunder.

Penyakit demam kuning bisa dicegah dengan pemberian vaksin, terutama pada orang yang ingin bepergian ke daerah yang berisiko, seperti negara Afrika. Selain itu, menghindari dan melindungi diri dari gigitan nyamuk juga bisa menjadi cara terbaik mencegah demam kuning.

Baca juga: Demam Scarlet Sebabkan Alergi Kulit Berlebihan

Demam Scarlet

Salah satu perbedaan mendasar dari kedua penyakit tersebut ada pada penyebabnya, demam scarlet tidak terjadi karena gigitan nyamuk. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes, yang sering menyerang mulut dan saluran hidung. Bakteri ini biasanya ditularkan melalui percikan air liur dari seseorang yang sudah terinfeksi sebelumnya.

Pengidap demam scarlet akan mengalami munculnya ruam merah pada kulit, karena racun yang dilepaskan oleh bakteri penyebab penyakit. Gejala utama dari penyakit ini adalah demam yang disertai dengan munculnya ruam merah pada kulit serta radang tenggorokan. Demam scarlet paling sering menyerang anak-anak berusia 5–15 tahun. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi dan berdampak pada organ tubuh lain, seperti ginjal dan jantung.

Baca juga: Ruam Sekujur Tubuh, Ini Tanda dan Gejala Demam Scarlet

Masih penasaran apa perbedaan demam kuning dan demam scarlet serta mana penyakit yang lebih berbahaya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!