Deteksi Dini Penyakit Asam Lambung pada Balita

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Desember 2020
Deteksi Dini Penyakit Asam Lambung pada BalitaDeteksi Dini Penyakit Asam Lambung pada Balita

Halodoc, Jakarta - Penyakit asam lambung pada balita dapat terjadi ketika asam lambung kembali ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya. Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut ke perut. Katup di bagian bawah kerongkongan terbuka untuk membiarkan makanan turun dan menutup untuk menghentikan asam agar tidak keluar. Jika katup ini membuka atau menutup pada waktu yang salah, maka dapat menyebabkan asam lambung pada balita. 

Saat balita meludah atau muntah, kemungkinan besar adalah gejala dari penyakit asam lambung, yang biasanya terjadi pada bayi dan biasanya tidak menyebabkan gejala lain. Untuk dapat mendeteksi dini adanya penyakit asam lambung pada balita, maka perlu mengenali gejala dan segera lakukan diagnosis. 

Gejala Penyakit Asam Lambung pada Balita

Gejala naiknya asam lambung pada anak dapat berbeda-beda, tergantung usianya. Pada balita, gejala yang dapat muncul adalah muntah, tidak mau makan atau menyusu, dan berat badan yang sulit bertambah. Sementara itu, pada anak yang usianya lebih besar, gejala utama yang dapat dirasakan adalah nyeri pada perut dan kadang disertai dengan sensasi asam atau terbakar pada area dada.

Jika dibiarkan gejala asam lambung pada anak dapat berkembang menjadi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Selain menyerang saluran cerna, GERD akibat naiknya asam lambung pada anak juga dapat menimbulkan gejala pada saluran napas, seperti batuk-batuk, asma, halitosis (bau mulut tak sedap), dan stridor (kondisi ketika suara pernapasan bernada tinggi, karena adanya sumbatan di tenggorokan atau laring).

Namun, berbagai gejala tersebut tidak spesifik dan belum tentu dapat dijadikan cara untuk mendiagnosis GERD akibat naiknya asam lambung pada anak. Ada berbagai kondisi lain, seperti kelainan obstruksi usus, kelainan saraf, dan infeksi, yang dapat memunculkan gejala serupa. Jadi, agar lebih pasti, sebaiknya download aplikasi Halodoc untuk membicarakan gejala asam lambung pada dokter anak

Baca Juga: Puasa Sembuhkan Asam Lambung, Benarkah?

Cara Mendeteksi Penyakit Asam Lambung pada Balita

Biasanya dengan menceritakan riwayat kesehatan anak, sudah cukup bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit asam lambung. Terutama jika masalah tersebut dapat terjadi secara rutin dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika diperlukan pemeriksaan untuk diagnosis, maka yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Probe pH atau pH monitoring. Saat pemeriksaan ini anak akan diminta untuk menelan tabung tipis panjang dengan probe di ujungnya yang akan berada di kerongkongan selama 24 jam. Bagian ujungnya diposisikan di bagian bawah kerongkongan, dan mengukur kadar asam lambung. Pemeriksaan ini juga dapat membantu apakah masalah pernapasan adalah penyebab dari penyakit asam lambung. 
  • Endoskopi saluran pencernaan bagian atas. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan endoskopi (tabung tipis, fleksibel, dan kamera) yang memungkinkan dokter untuk melihat langsung ke dalam kerongkongan, perut, dan bagian atas usus kecil. 
  • Studi pengosongan lambung. Beberapa anak dengan penyakit asam lambung mengalami pengosongan lambung yang lambat yang dapat menyebabkan refluks asam. Selama pemeriksaan ini, anak akan diberikan susu atau makan makanan yang dicampur dengan bahan kimia radioaktif. Bahan kimia ini diikuti melalui saluran pencernaan dengan menggunakan kamera khusus.

Baca Juga: Gejala Penyakit Asam Lambung pada Pria dan Wanita

Cukup banyak bayi yang masih mengalami muntah saat usianya lebih dari 1 tahun. Untuk itu perlu dilakukan perubahan gaya hidup dan pola makan agar dapat mengurangi asam lambung naik, muntah dan mulas.

Jika ayah dan ibu khawatir dengan kondisi yang dialami balita, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) in Infants or Children
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) in Children
Healthline. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) in Children

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan