Diabetes Bisa Sebabkan Hipertensi, Apa Kaitannya?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Desember 2020
Diabetes Bisa Sebabkan Hipertensi, Apa Kaitannya? Diabetes Bisa Sebabkan Hipertensi, Apa Kaitannya?

Halodoc, Jakarta - Pernahkan kamu menyadari bahwa terkadang mereka yang mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering kali juga mengalami diabetes? Beberapa penelitian menduga keduanya memang memiliki hubungan. Namun secara umum, hipertensi dan diabetes tipe 2 adalah aspek sindrom metabolik, yakni suatu kondisi yang mencakup obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Baik hipertensi dan diabetes mungkin memiliki beberapa penyebab yang sama, dan keduanya memiliki beberapa faktor risiko. Mereka juga berkontribusi pada perburukan gejala satu sama lain. Cara mengelola kedua kondisi tersebut juga tumpang tindih. Beberapa tes yang relatif sederhana dapat menunjukkan apakah seseorang mengidap diabetes atau hipertensi. Kamu bisa membeli alat tes glukosa darah untuk diabetes dan monitor tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah di rumah. 

Baca juga: Ini Kaitan Hipertensi dengan Disfungsi Ereksi

Hubungan Diabetes dan Hipertensi

Diabetes dan hipertensi sering terjadi bersamaan dan mungkin memiliki beberapa penyebab yang sama. Ini termasuk:

  • Kegemukan.
  • Peradangan.
  • Stres oksidatif.
  • Resistensi insulin.

Diabetes melibatkan kadar gula darah yang tinggi. Seseorang dengan diabetes tidak memiliki cukup insulin untuk memproses glukosa atau insulin mereka tidak bekerja secara efektif. Insulin adalah hormon yang memungkinkan tubuh memproses glukosa dari makanan dan menggunakannya sebagai energi.

Akibat masalah insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk menyediakan energi, dan sebaliknya malah terakumulasi dalam aliran darah. Saat darah dengan kadar glukosa tinggi mengalir ke seluruh tubuh, hal itu dapat menyebabkan kerusakan yang meluas, termasuk pada pembuluh darah dan ginjal. Organ-organ ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tekanan darah. Jika mereka mengalami kerusakan, tekanan darah dapat meningkat, meningkatkan risiko kerusakan dan komplikasi lebih lanjut.

Sebuah meta-analisis yang muncul di Journal of the American College of Cardiology (JACC) pada 2015 melihat data lebih dari 4 juta orang dewasa. Disimpulkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Hubungan ini mungkin disebabkan oleh proses dalam tubuh yang memengaruhi kedua kondisi tersebut, misalnya peradangan.

Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya, Ini Alasannya

Faktor Risiko Hipertensi dan Diabetes

Menurut American Diabetes Association, kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 sangat mematikan dan secara signifikan dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. Memiliki diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan kemungkinan kamu terkena penyakit terkait diabetes lainnya, seperti penyakit ginjal dan retinopati. Retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.

Ada juga bukti signifikan yang menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi kronis dapat mempercepat munculnya masalah dengan kemampuan berpikir yang terkait dengan penuaan, seperti penyakit Alzheimer dan demensia. Menurut AHA, pembuluh darah di otak sangat rentan terhadap kerusakan akibat tekanan darah tinggi. Ini menjadikannya faktor risiko utama untuk stroke dan demensia.

Diabetes yang tidak terkontrol bukanlah satu-satunya faktor kesehatan yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Ingat, peluang kamu mengalami serangan jantung atau stroke meningkat secara eksponensial jika kamu memiliki lebih dari satu faktor risiko seperti:

  • Riwayat penyakit jantung keluarga.
  • Diet tinggi lemak, tinggi sodium.
  • Gaya hidup tidak aktif.
  • Kolesterol tinggi.
  • Usia lanjut.
  • Kegemukan.
  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol.
  • Penyakit kronis seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.

Baca juga: Benarkah Bawang Putih Ampuh Mengatasi Hipertensi?

Mengatasi Diabetes dan Hipertensi

Sementara beberapa orang dapat mengatasi diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi dengan perubahan gaya hidup, dan sebagian besar membutuhkan pengobatan. Bergantung pada kesehatan mereka secara keseluruhan, beberapa orang mungkin memerlukan lebih dari satu obat untuk membantu mengelola tekanan darah mereka.

Beberapa obat menghasilkan efek samping, jadi perhatikan bagaimana kondisimu dengan baik. Kamu juga bisa minta saran dokter di Halodoc mengenai obat diabetes dan hipertensi yang bisa kamu gunakan. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Type 2 Diabetes and High Blood Pressure: What’s the Connection?
Medical News Today. Diakses pada 2020. The Link Between Diabetes and Hypertension.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan