Advertisement

Efek Samping Dexamethasone yang Perlu Diwaspadai

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   04 Februari 2025

Dexamethasone bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi tidak sesuai aturan.

Efek Samping Dexamethasone yang Perlu DiwaspadaiEfek Samping Dexamethasone yang Perlu Diwaspadai

Daftar Isi:

Dexamethasone adalah obat golonganan kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti radang sendi, gangguan darah/hormon, reaksi alergi, penyakit kulit, masalah mata, masalah pernapasan, gangguan usus, kanker, dan gangguan sistem kekebalan

Obat ini terkadang juga digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing). 

Dexamethasone bekerja dengan cara menurunkan respons sistem kekebalan terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala seperti pembengkakan dan reaksi tipe alergi. 

Lantas, efek samping apa saja yang bisa ditimbulkan oleh obat ini? Berikut penjelasannya!

Efek Samping Dexamethasone

Saat meresepkan obat ini, tentunya dokter telah menimbang manfaatnya daripada risiko efek sampingnya. 

Jadi, jika kamu sudah diresepkan obat ini, kemungkinan efek sampingnya mungkin tidak terlalu besar. 

Apabila menimbulkan efek samping, beberapa orang mengalami sakit perut, mulas, sakit kepala, sulit tidur, atau nafsu makan meningkat setelah mengonsumsi obat ini. 

Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beritahu dokter atau apoteker.

Efek samping serius yang ditimbulkan oleh dexamethasone juga termasuk jarang. Kendati demikian, kamu tetap perlu mengetahui efek samping yang serius supaya lebih waspada. Beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi termasuk: 

  • Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
  • Demam.
  • Nyeri tulang atau sendi.
  • Detak jantung cepat, lambat atau tidak teratur.
  • Sakit mata atau tekanan pada mata.
  • Gangguan penglihatan.
  • Penambahan berat badan yang tidak biasa.
  • Wajah sembab.
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki.
  • Sakit perut.
  • Tinja berwarna hitam atau lembek.
  • Muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Depresi.
  • Mood swing.
  • Perubahan haid.
  • Nyeri otot atau kram.
  • Mudah memar atau berdarah.
  • Penyembuhan luka lambat.
  • Kulit menipis.
  • kejang.

Baca juga artikel lainnya di sini: 4 Fakta Dexamethasone yang Diklaim Efektif untuk Corona

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis bila mengalami gejala reaksi alergi yang serius, seperti ruam, gatal, atau bengkak, terutama pada wajah, lidah dan tenggorokan, pusing parah, dan kesulitan bernapas. 

Obat ini jarang membuat gula darah naik yang dapat menyebabkan atau memperburuk diabetes.

Beri tahu dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas atau mengalami gejala gula darah tinggi seperti peningkatan rasa haus/buang air kecil. 

Jika kamu mengidap diabetes, periksa gula darah secara teratur dan beritahu hasilnya dengan dokter sebelum diresepkan dexamethasone. 

Fakta Tentang Dexamethasone

Dexamethasone adalah kortikosteroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Obat ini sering digunakan dalam pengobatan COVID-19 untuk mengurangi respons imun berlebihan yang dapat menyebabkan komplikasi parah.

Efek samping utama dexamethasone termasuk peningkatan gula darah dan risiko osteoporosis jika digunakan dalam jangka panjang.

Apa Kata Riset?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa dexamethasone secara signifikan mengurangi angka kematian pada pasien COVID-19 yang membutuhkan ventilasi mekanis atau oksigen tambahan.

Studi lain yang dipublikasikan dalam JAMA Network membahas penggunaan dexamethasone dalam manajemen edema serebral, menunjukkan bahwa obat ini efektif dalam mengurangi pembengkakan otak akibat tumor atau trauma.

Cara Penggunaan Dexamethasone

Dexamethasone tersedia dalam bentuk pil, tablet dan cair. Pastikan konsumsi obat ini sesuai anjuran dokter.

  • Apabila kamu mengonsumsi obat ini dalam bentuk cair, ukur dosisnya dengan hati-hati menggunakan alat ukur/sendok khusus. Jangan gunakan sendok rumah tangga karena kamu mungkin tidak mendapatkan dosis yang tepat.
  • Jika kamu minum obat ini sekali sehari, minum di pagi hari sebelum jam 9 pagi.
  • Dosis dan lama pengobatan ditentukan berdasarkan kondisi medis yang kamu alami dan respons terhadap pengobatan.
  • Dokter mungkin mencoba mengurangi dosis secara perlahan dari waktu ke waktu untuk meminimalkan efek samping.

Selain itu, kamu juga Perlu Tahu Efek Penggunaan Obat Kortikosteroid yang Berlebihan

Jangan berhenti minum obat ini tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter di Halodoc. Beberapa kondisi bisa memburuk apabila obat ini tiba-tiba dihentikan. 

Merek Dagang Obat Golongan Kortikosteroid

Berikut beberapa merek dagang obat yang masuk ke dalam golongan kortikosteroid:

1. Prednicort 4 mg 10 Tablet

Prednicort 4 mg merupakan golongan kortikosteroid dengan kandungan methylprednisolone. 

Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi zat pemicu peradangan, sehingga gejala seperti bengkak, nyeri, gatal, atau sesak bisa berkurang.

Prednicort digunakan untuk membantu mengatasi berbagai kondisi, mulai dari alergi berat, radang sendi, masalah pernapasan seperti asma, hingga penyakit autoimun.

Dosis dan aturan penggunaan obat: 

  • Dosis awal dewasa: 4 – 48 mg per hari. 
  • Dosis anak: 0.8 – 1.1 mg/kg BB per hari. 
  • Sebaiknya diminum setelah makan untuk membantu mengurangi risiko iritasi atau gangguan pada lambung. 

Nomor registrasi: DKL0318817510A1

Mulai dari: Rp56.900 per strip. 

Dapatkan Prednicort 4 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc. 

2. Dexteem Plus 10 Tablet

Dexteem Plus dapat mengatasi kasus alergi dan inflamasi yang membutuhkan terapi kortikosteroid.

Misalnya pada kondisi gatal kulit, dermatitis, alergi obat, asma, dan rinitis.

Dosis dan aturan penggunaan obat:

  • Dewasa dan anak >12 tahun: 1 tablet, setiap 4-6 jam sehari.
  • Dikonsumsi sesudah makan atau sebelum tidur.

Mulai dari: Rp5.800 per strip.

Dapatkan Dexteem Plus 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

3. Dextamine 10 Tablet

Dextamine 10 Tablet bisa digunakan untuk mengatasi asma bronkial kronik, rinitis alergi, dermatitis atopik dan kontak, reaksi terhadap suatu obat, hingga konjungtivitis alergi. 

Penggunaan obat ini sebaiknya atas anjuran dokter.

Dosis dan aturan penggunaan obat:

  • Dewasa: 0.5 – 9 mg/hari dalam dosis terbagi.
  • Anak: Dosis awal: 0.02 – 0.3 mg/kg per hari, dalam 3-4 dosis terbagi.

Mulai dari: Rp24.500 per strip.

Dapatkan Dextamine 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.

Tidak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Dexamethasone Oral.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Dexamethasone, Oral Tablet.
JAMA Network. Diakses pada 2025. Achieving Critical Mass in Surgical Outcomes Research.
The New England Journal of Medicine. Diakses pada 2025. Dexamethasone in Hospitalized Patients with Covid-19.