Eritrosit Tinggi, Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Eritrosit tinggi, atau yang disebut juga eritrositosis atau polisitemia bisa membuat darah jadi lebih kental.

DAFTAR ISI:
- Fungsi Sel Darah Merah
- Jumlah Eritrosit Normal
- Eritrosit Tinggi: Apa Artinya?
- Gejala Eritrosit Tinggi
- Penyebab Eritrosit Tinggi
- Diagnosis Eritrosit Tinggi
- Pengobatan Eritrosit Tinggi
- Komplikasi Eritrosit Tinggi
- Pencegahan Eritrosit Tinggi
- Hubungi Dokter Ini Jika Memiliki Eritrosit Tinggi
- Kapan Harus ke Dokter?
Eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin, protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Sel darah merah dibuat di sumsum tulang dan memiliki umur sekitar 120 hari. Setelah itu, sel darah merah yang tua atau rusak akan dipecah di limpa dan hati.
Fungsi Sel Darah Merah
Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Selain itu, sel darah merah juga berperan dalam mengangkut karbon dioksida, yaitu produk limbah metabolisme, dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Eritrosit melakukan fungsi ini berkat adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein khusus yang mengandung zat besi dan mampu mengikat oksigen.
Selain mengangkut oksigen dan karbon dioksida, eritrosit juga membantu menjaga keseimbangan pH darah. Enzim yang ada di dalam eritrosit membantu mengatur kadar asam dan basa dalam darah.
Ketahui lebih dalam mengenai Apa Itu Gangguan Pembekuan Darah? Gejala dan Pengobatannya di sini.
Jumlah Eritrosit Normal
Jumlah eritrosit normal bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah rentang nilai normal eritrosit:
- Pria: 4,5 – 5,5 juta sel/mikroliter (µL)
- Wanita: 4,0 – 5,0 juta sel/µL
- Anak-anak: 4,0 – 5,5 juta sel/µL
Nilai-nilai ini bisa sedikit berbeda tergantung pada laboratorium yang melakukan pemeriksaan.
Eritrosit Tinggi: Apa Artinya?
Eritrosit tinggi, atau yang disebut juga eritrositosis atau polisitemia, adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh melebihi batas normal.
Kondisi ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan.
Menurut ahli, menjaga keseimbangan jumlah sel darah merah sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kadar eritrosit yang tinggi bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang mendasari dan perlu dievaluasi lebih lanjut oleh dokter.
Gejala Eritrosit Tinggi
Seseorang dengan kadar eritrosit tinggi mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Sakit kepala
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Kelelahan
- Kemerahan pada kulit
- Sesak napas
- Mimisan
- Gusi berdarah
Gejala-gejala ini bisa bervariasi pada setiap individu, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan eritrositosis.
Penyebab Eritrosit Tinggi
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah eritrosit. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi sel darah merah.
- Penyakit paru-paru: Kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau emfisema dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah untuk mengkompensasi kekurangan oksigen.
- Penyakit jantung bawaan: Beberapa jenis penyakit jantung bawaan dapat menyebabkan peningkatan produksi eritrosit.
- Merokok: Merokok dapat meningkatkan kadar karbon monoksida dalam darah, yang memicu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah.
- Kondisi genetik: Polisitemia vera adalah kelainan genetik yang menyebabkan sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah.
- Penggunaan obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti steroid anabolik dan eritropoietin (EPO), dapat meningkatkan produksi sel darah merah.
- Ketinggian: Tinggal di dataran tinggi dengan kadar oksigen yang rendah dapat merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak eritrosit.
Penting untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari eritrosit tinggi untuk menentukan penanganan yang tepat.
Diagnosis Eritrosit Tinggi
Diagnosis eritrosit tinggi biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah lengkap (CBC) untuk mengukur jumlah eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit.
Jika hasil menunjukkan peningkatan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari penyebab yang mendasari, seperti:
- Pemeriksaan kadar oksigen dalam darah.
- Pemeriksaan sumsum tulang belakang (biopsi).
- Pencitraan (CT scan atau MRI) untuk mencari tumor atau kelainan organ lainnya.
Selain itu, pemeriksaan ini mungkin juga termasuk:
- Pemeriksaan gas darah arteri untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
- Pemeriksaan fungsi ginjal dan hati.
- Aspirasi dan biopsi sumsum tulang untuk memeriksa produksi sel darah.
- Pemeriksaan genetik untuk mendeteksi mutasi yang terkait dengan polisitemia vera.
Pengobatan Eritrosit Tinggi
Pengobatan eritrosit tinggi tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan tingkat keparahan kondisi.
Beberapa metode pengobatan yang umum meliputi:
- Flebotomi: Prosedur ini melibatkan pengambilan sejumlah darah dari tubuh untuk mengurangi jumlah sel darah merah.
- Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengurangi produksi sel darah merah atau mencegah pembekuan darah.
- Terapi oksigen: Jika eritrositosis disebabkan oleh penyakit paru-paru, terapi oksigen dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
- Perubahan gaya hidup: Berhenti merokok, menjaga hidrasi yang cukup, dan menghindari paparan ketinggian dapat membantu mengelola eritrositosis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penanganan eritrositosis harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan penyebab yang mendasarinya.
Tiba-tiba ada darah dalam tinja? Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi BAB Berdarah yang bisa kamu lakukan.
Komplikasi Eritrosit Tinggi
Jika tidak ditangani dengan baik, eritrosit tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Pembekuan darah: Darah yang kental meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, atau emboli paru.
- Splenomegali: Pembesaran limpa akibat peningkatan beban kerja untuk menghancurkan sel darah merah yang berlebihan.
- Myelofibrosis: Jaringan parut pada sumsum tulang, yang dapat mengganggu produksi sel darah normal.
- Leukemia akut: Dalam kasus yang jarang terjadi, polisitemia vera dapat berkembang menjadi leukemia akut.
- Perdarahan: Gangguan pembekuan darah dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi ini.
Pencegahan Eritrosit Tinggi
Tidak semua penyebab eritrosit tinggi dapat dicegah.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini:
- Berhenti merokok.
- Menjaga hidrasi yang cukup dengan minum banyak air.
- Menghindari paparan ketinggian jika memungkinkan.
- Mengelola kondisi medis yang mendasari, seperti penyakit paru-paru atau penyakit jantung.
- Berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan yang dapat meningkatkan produksi sel darah merah.
Hubungi Dokter Ini Jika Memiliki Eritrosit Tinggi
Jika hasil pemeriksaan darahmu menunjukkan kadar eritrosit (sel darah merah) yang tinggi, sebaiknya jangan diabaikan dan segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman menangani gangguan darah dan metabolisme tubuh, serta mendapatkan ulasan positif dari pasien sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo, Sp.PD:Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya (2012) dan Universitas Sam Ratulangi (2020). Saat ini praktik di Cikarang, Jawa Barat, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Maya Puspita Sari, Sp.PD, AIFO-K: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 9 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2015) dan Universitas Hasanuddin (2023). Saat ini praktik di Lampung Tengah, Lampung, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Vera Bahar, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Saat ini praktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Itulah dokter yang siap memberikan saran medis tepat agar kondisi tubuh tetap sehat dan seimbang.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Ayo gunakan Halodoc sekarang juga!
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala-gejala berikut:
- Sakit kepala atau pusing yang sering.
- Mudah lelah tanpa sebab yang jelas.
- Penglihatan kabur.
- Kemerahan pada kulit yang tidak biasa.
- Gatal-gatal yang parah.
Pemeriksaan rutin juga penting untuk memantau kesehatan darahmu dan mendeteksi masalah sejak dini.
Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatanmu.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Red Blood Cells: Function, Role & Importance.
Healthdirect. Diakses pada 2025. Red blood cells.
PLOS One. Diakses pada 2025. Enhanced oxidative stress and damage in glycated erythrocytes.
FAQ
1. Apakah eritrosit tinggi selalu berbahaya?
Tidak selalu. Eritrosit tinggi bisa menjadi respons normal terhadap kondisi tertentu, seperti dehidrasi atau tinggal di dataran tinggi.
Namun, dalam beberapa kasus, eritrosit tinggi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
2. Bagaimana cara menurunkan kadar eritrosit yang tinggi?
Cara menurunkan kadar eritrosit yang tinggi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter akan merekomendasikan penanganan yang sesuai dengan kondisimu.
3. Apakah ada makanan yang harus dihindari jika memiliki eritrosit tinggi?
Tidak ada makanan khusus yang harus dihindari jika kamu memiliki eritrosit tinggi.
Namun, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
4. Apa yang terjadi jika eritrosit rendah?
Jika eritrosit (sel darah merah) rendah, tubuh mengalami kekurangan sel yang membawa oksigen. Akibatnya bisa muncul beberapa kondisi berikut:
- Tubuh kekurangan oksigen, karena sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan.
- Mudah lelah dan lemas, bahkan setelah aktivitas ringan.
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas.
- Pusing atau kepala terasa melayang, karena otak kurang mendapatkan oksigen.
- Kulit pucat, termasuk pucat pada bibir dan kuku.
- Jantung berdebar lebih cepat, karena jantung bekerja keras untuk mengirim oksigen lebih banyak.
- Tangan dan kaki terasa dingin, akibat aliran oksigen yang berkurang.
- Konsentrasi menurun, karena suplai oksigen ke otak tidak optimal.


