Advertisement

Garis Senyum: Penyebab, Cara Menghilangkan, dan Pencegahan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   09 Mei 2025

Garis senyum, atau lipatan nasolabial, adalah kerutan yang muncul di antara hidung dan mulut.

Garis Senyum: Penyebab, Cara Menghilangkan, dan PencegahanGaris Senyum: Penyebab, Cara Menghilangkan, dan Pencegahan

DAFTAR ISI

  1. Penyebab Garis Senyum atau Smile Line
  2. Faktor Risiko Garis Senyum atau Smile Line
  3. Cara Menghilangkan Smile Line
  4. Prosedur Medis untuk Menghilangkan Garis Senyum
  5. Perawatan Rumahan dan Pencegahan Garis Senyum
  6. Kapan Harus ke Dokter?
  7. Kesimpulan

Garis senyum atau smile line secara medis disebut sebagai lipatan nasolabial. Kondisi ini adalah lipatan kulit yang membentang dari sisi hidung hingga sudut mulut.

Pada banyak kesempatan, garis ini menjadi lebih terlihat saat seseorang tersenyum atau tertawa.

Seiring bertambahnya usia, garis ini dapat menjadi permanen dan terlihat bahkan saat wajah sedang rileks. Garis senyum adalah bagian alami dari proses penuaan.

Menurut American Academy of Dermatology Association, lipatan nasolabial terbentuk karena hilangnya volume dan elastisitas kulit seiring waktu.

Penyebab Garis Senyum atau Smile Line

Beberapa faktor menyebabkan munculnya garis senyum, termasuk:

  • Penuaan: Produksi kolagen dan elastin, protein yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis, berkurang seiring bertambahnya usia.
  • Paparan Sinar Matahari: Sinar ultraviolet (UV) dari matahari merusak kolagen dan elastin, mempercepat penuaan kulit.
  • Genetika: Kecenderungan seseorang untuk mengembangkan garis senyum juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
  • Gaya Hidup: Kebiasaan merokok dapat mempercepat kerusakan kolagen dan elastin. Penurunan berat badan yang drastis juga dapat menyebabkan kulit kendur dan garis senyum lebih terlihat.

Ternyata bisa tanpa obat, Ini Cara Mengencangkan Kulit Wajah Secara Alami.

Faktor Risiko Garis Senyum atau Smile Line

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terbentuknya garis senyum yang lebih dalam dan terlihat, yaitu:

  • Usia: Semakin bertambah usia, risiko munculnya garis senyum semakin tinggi.
  • Jenis Kulit: Kulit yang lebih tipis cenderung lebih mudah mengalami kerutan.
  • Kebiasaan Merokok: Merokok mempercepat kerusakan kolagen dan elastin, menyebabkan penuaan dini.
  • Paparan Sinar Matahari Berlebihan: Paparan sinar UV tanpa perlindungan dapat merusak kulit dan mempercepat pembentukan kerutan.

Cara Menghilangkan Smile Line

Terdapat berbagai cara untuk mengurangi tampilan garis senyum, mulai dari perawatan rumahan hingga prosedur medis.

Pilihan terbaik tergantung pada tingkat keparahan garis senyum dan preferensi individu.

Selain itu, yuk intip 5 Rekomendasi Serum Antiaging Terbaik untuk Kulit Tampak Awet Muda.

Prosedur Medis untuk Menghilangkan Garis Senyum

Beberapa prosedur medis yang umum digunakan untuk mengurangi garis senyum, meliputi:

  • Filler Dermal: Injeksi filler, seperti asam hialuronat, dapat mengisi area di bawah garis senyum, membuatnya tampak lebih halus. Menurut riset dalam Journal of Drugs in Dermatology, filler asam hialuronat efektif dalam mengurangi tampilan lipatan nasolabial.
  • Botox: Suntikan botox dapat melemaskan otot-otot di sekitar mulut, mengurangi kontraksi yang menyebabkan garis senyum semakin terlihat.
  • Laser Resurfacing: Prosedur laser dapat menghilangkan lapisan kulit terluar yang rusak, merangsang produksi kolagen baru dan menghaluskan tampilan garis senyum.
  • Thread Lift: Prosedur ini melibatkan penyisipan benang khusus di bawah kulit untuk mengangkat dan mengencangkan area yang kendur.
  • Operasi Plastik (Facelift): Dalam kasus yang parah, operasi facelift dapat menjadi pilihan untuk mengangkat dan mengencangkan kulit wajah secara keseluruhan, termasuk mengurangi tampilan garis senyum.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prosedur medis seperti filler dan botox harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dan berlisensi untuk menghindari komplikasi.

Perawatan Rumahan dan Pencegahan Garis Senyum

Selain prosedur medis, beberapa perawatan rumahan dan langkah pencegahan dapat membantu mengurangi dan mencegah garis senyum:

  • Penggunaan Tabir Surya: Aplikasikan tabir surya setiap hari dengan SPF 30 atau lebih tinggi untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
  • Pelembap: Jaga kulit tetap terhidrasi dengan menggunakan pelembap yang mengandung bahan-bahan seperti asam hialuronat dan antioksidan.
  • Retinoid: Krim retinoid dapat membantu merangsang produksi kolagen dan menghaluskan kulit.
  • Pijat Wajah: Pijat wajah secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang produksi kolagen.
  • Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral untuk menjaga kesehatan kulit.
  • Berhenti Merokok: Merokok mempercepat penuaan kulit, jadi berhenti merokok adalah langkah penting untuk mencegah garis senyum.

Ketahui juga 8 Cara Mudah Sembunyikan Keriput dengan Make Up.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika garis senyum sangat mengganggu penampilan dan perawatan rumahan tidak memberikan hasil yang memuaskan, konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik di Halodoc.

Mereka dapat membantu menentukan pilihan perawatan yang paling sesuai dengan kondisi kulit.

Hubungi Dokter di Halodoc untuk Mendapatkan Saran Perawatan Kulit

Jika kamu mengalami masalah kulit, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kulit di Halodoc.

Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat sekaligus merekomendasikan produk terbaik.

Jangan ragu, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.

Saat ini, dokter Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E berpraktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7321602322144303.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait berbagai masalah kulit.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E apabila membutuhkan pengobatan terkait tinea cruris.

Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017. 

Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121 602423127230.

Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar masalah dan perawatan kulit.

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc. 

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Kesimpulan

Garis senyum adalah bagian alami dari proses penuaan, tetapi ada berbagai cara untuk mengurangi penampilannya.

Perawatan rumahan seperti penggunaan tabir surya, pelembap, dan retinoid dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi tampilan garis senyum.

Prosedur medis seperti filler, botox, dan laser resurfacing dapat memberikan hasil yang lebih signifikan.

Konsultasikan dengan dokter kulit di Halodoc untuk menentukan pilihan perawatan yang paling tepat.

Jaga kesehatan kulit dengan pola makan sehat dan hindari kebiasaan merokok untuk mencegah timbulnya garis senyum yang lebih dalam.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Nasolabial Folds (Smile Lines): Causes & Treatment, Prevention.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Causes and Treatments for Nasolabial Folds.
Healthline. Diakses pada 2025. Nasolabial Folds: Treatments, Causes, and Prevention