Gejala Cedera Tendon Achilles yang Perlu Diwaspadai
Tendon achilles merupakan tendon dengan ukuran terbesar yang ada pada tubuh manusia.

Daftar Isi:
- Definisi Cedera Tendon Achilles
- Faktor Risiko Cedera Tendon Achilles
- Gejala Cedera Tendon Achilles
- Kemungkinan Komplikasi yang Bisa Terjadi
- Pencegahan Cedera Otot Achilles
Tendon achilles menjadi penghubung antara otot betis ke tulang tumit. Pita jaringan yang tebal ini sangat kuat.
Faktanya, tendon achilles adalah tendon terbesar dan terkuat yang ada pada tubuh. Tendon ini memberi kekuatan pada kaki untuk berjalan, berlari, dan melompat.
Ruptur atau cedera tendon achilles adalah robekan penuh atau sebagian pada tendon achilles.
Cedera akut ini terjadi ketika tendon meregang ke titik putusnya. Kondisi ini paling sering terjadi saat berolahraga.
Tersandung, jatuh, atau memutar pergelangan kaki juga bisa menyebabkan robekan pada tendon achilles.
Definisi Cedera Tendon Achilles
Cedera tendon Achilles adalah kondisi ketika tendon Achilles mengalami peradangan, iritasi, atau robekan.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Penggunaan tendon Achilles yang berlebihan.
- Peningkatan intensitas atau durasi aktivitas fisik secara tiba-tiba.
- Kurangnya fleksibilitas otot betis.
- Penggunaan sepatu yang tidak tepat.
- Trauma langsung pada tendon Achilles.
Tendonitis Achilles adalah peradangan pada tendon Achilles. Ruptur tendon Achilles adalah robekan pada tendon Achilles, yang bisa bersifat parsial atau total.
Faktor Risiko Cedera Tendon Achilles
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera tendon Achilles, antara lain:
- Usia: Cedera tendon Achilles lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 30 tahun.
- Jenis kelamin: Pria lebih mungkin mengalami cedera tendon Achilles dibandingkan wanita.
- Aktivitas fisik: Olahraga yang melibatkan lari, lompat, dan perubahan arah yang cepat (seperti basket, tenis, dan sepak bola) dapat meningkatkan risiko.
- Obesitas: Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada tendon Achilles.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan arthritis, dapat meningkatkan risiko.
- Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa jenis antibiotik (fluoroquinolones) dapat meningkatkan risiko ruptur tendon Achilles.
Gejala Cedera Tendon Achilles
Umumnya, seseorang yang mengalami cedera tendon achilles akan merasakan beberapa gejala berikut:
- Kaki terasa lemah dan kaku. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pagi hari. Namun, kondisi menjadi lebih baik setelah melakukan aktivitas.
- Nyeri dengan intensitas ringan pada bagian atas tumit. Gejala ini akan terasa setelah berolahraga atau melakukan aktivitas.
- Rasa nyeri pada kaki yang muncul ketika kamu naik tangga atau berjalan pada kontur yang menanjak.
- Terjadi pembengkakan pada sepanjang area tendon achilles.
- Nyeri yang muncul saat kamu berjinjit atau meregangkan tumit dan dapat menjadi lebih buruk seiring waktu.
Apabila kamu tetap memaksakan beraktivitas dan menggunakan tendon achilles secara berlebihan, bagian otot tubuh ini bisa robek. Saat hal ini terjadi, kamu akan merasakan gejala yang lebih intens, yaitu:
- Rasa nyeri yang sangat parah pada area sekitar tumit dan terjadi mendadak. Rasa sakit ini bahkan dapat membuat kamu tidak dapat berjalan.
- Merasa seperti ada sesuatu yang putus pada bagian betis.
- Terjadi pembengkakan pada area tumit, kemerahan, dan terasa sakit saat kamu menyentuhnya.
- Seperti ada celah pada kulit bagian belakang tumit.
- Kamu menjadi tidak bisa berjinjit.
Kemungkinan Komplikasi yang Bisa Terjadi
ka tidak ditangani dengan tepat, cedera tendon Achilles dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
- Nyeri kronis.
- Kekakuan pada pergelangan kaki.
- Kelemahan otot betis.
- Ruptur tendon Achilles berulang.
- Perubahan gaya berjalan.
Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengikuti semua instruksi dokter untuk mencegah komplikasi.
Pencegahan Cedera Otot Achilles
Cedera otot achilles sudah pasti membuat kamu merasa sangat tidak nyaman, sakit, dan mengganggu aktivitas. Supaya dapat menghindari hal ini, kamu dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini.
- Pastikan untuk melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga.
- Hindari berlari pada kontur jalan yang menanjak karena akan membuat beban dan tekanan pada tendon semakin besar.
- Berhenti melakukan aktivitas fisik yang berat apabila kamu merasakan nyeri pada area tumit, dan segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
- Memakai sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki atau aktivitas yang kamu lakukan.
Sebaiknya, segera lakukan pemeriksaan ke dokter ketika mengalami gejala cedera tendon.
Konsultasi dengan dokter spesialis orthopaedi kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


