Gejala Covid pada Anak Lebih Singkat Dibanding Dewasa?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Agustus 2021
Gejala Covid pada Anak Lebih Singkat Dibanding Dewasa?Gejala Covid pada Anak Lebih Singkat Dibanding Dewasa?

Meski bukan termasuk kelompok rawan, anak-anak juga rentan terhadap virus COVID-19. Jika tertular, tentu durasi gejala yang dialami oleh setiap anak akan berbeda. Namun, bila dibandingkan dengan orang dewasa, apakah gejala yang timbul pada anak berlangsung lebih cepat?    

Halodoc, Jakarta -.Selain lansia dan orang dewasa, penularan virus COVID-19 juga rentan untuk dialami anak-anak. Gejala yang timbul pun beragam, ada yang ringan hingga disertai gejala yang cukup berat. Selain tingkat keparahan, durasi munculnya gejala juga sangat bervariasi. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor usia dan komorbid. Namun, apakah gejala COVID-19 yang timbul pada anak, lebih singkat bila dibanding orang dewasa? cek informasinya di sini! 

Baca juga: Kenali Gejala Long COVID-19 pada Anak

Benarkah Gejala COVID-19 Pada Anak Lebih Singkat? 

Studi terbaru dari King’s College London, Inggris menunjukkan hasil positif terkait pertanyaan tersebut. Anak-anak memiliki resiko yang lebih kecil untuk mengalami gejala COVID-19 yang bertahan lama seperti orang dewasa. Selain durasi gejala yang cenderung lebih singkat, penelitian tersebut juga menunjukan bahwa sebagian besar anak-anak yang tertular tidak mengalami gejala. 

Sedangkan untuk mereka yang bergejala, durasinya hanya berlangsung selama 6 hari saja. Merujuk pada penelitian tersebut, gejala yang muncul pada anak-anak tentu lebih singkat bila dibandingkan pada orang dewasa. Pasalnya, gejala COVID-19 yang timbul pada orang dewasa bisa bertahan hingga 10 hari bahkan lebih lama.  

Secara mendalam, studi ini dilakukan dengan menganalisis 1.734 orang anak yang positif terinfeksi COVID-19 dengan kisaran usia berbeda. Faktanya, anak-anak dengan kisaran usia 5-11 tahun bertahan selama 5 hari. Sementara, mereka yang berusia 12-17 tahun mengalami gejala selama tujuh hari. Sementara sebagian kecil anak dengan rasio 4,4 persen (77 orang) masih dapat merasakan penyakit ini sebulan atau lebih. 

Pada minggu pertama, gejala COVID-19 pada anak rata-rata hanya berlangsung selama enam hari. Dengan tiga gejala COVID-19 yang berbeda pada setiap orang anak. Perlu diketahui juga bahwa sebagian anak akan pulih dalam sebulan. Sementara, satu dari 50 anak (1,8 persen) dapat merasakan gejala hingga lebih dari 2 bulan. Untuk gejalanya sendiri, umumnya anak-anak akan merasakan sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, dan gangguan penciuman atau anosmia. Gejala yang muncul juga tergantung dari lamanya durasi anak-anak terinfeksi virus ini. Pada minggu pertama, biasanya anak-anak akan merasakan enam gejala yang berbeda, dan bertambah menjadi delapan gejala untuk total durasi selama mereka sakit. Berita baiknya, tidak ada laporan gejala neurologis serius yang muncul, seperti kejang atau kejang, gangguan konsentrasi atau perhatian, atau kecemasan.

Baca juga: Telat Vaksin COVID-19 Dosis Kedua Tidak Pengaruhi Efektivitas

Pencegahan COVID-19 untuk Anak

Penelitian terbaru yang terbit di King’s College London menunjukan bahwa anak-anak yang terinfeksi COVID-19 dapat mengalami gejala yang lebih singkat. Namun, perlu diingat bahwa orangtua jangan sampai lengah, pencegahan akan COVID-19 pun harus tetap dilakukan. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko penularan pada anak, yaitu:

  • Ajari anak untuk membiasakan cuci tangan

Cuci tangan hingga bersih adalah salah satu cara yang paling efektif dalam menghindari virus dan kuman. Selain itu, mencuci tangan termasuk ke dalam protokol kesehatan 5M yang dianjurkan pemerintah. Untuk itu, bimbing lah Si Kecil dan berikan pemahaman mengapa cuci tangan hingga bersih sangat penting.  

Nah, Ibu dapat memberitahu anak untuk mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya 20 detik. Tanamkan kebiasaan positif ini saat Si Kecil baru pulang dari tempat tertentu, misalnya sekolah. Selain pulang dari sekolah, ingatkan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Nah, Ibu juga dapat menggunakan hand sanitizer dengan kadar 60 persen bila air bersih dan sabun tidak tersedia. 

  • Ajari anak yang harus dilakukan bila keluar rumah

Mengurangi mobilitas penting untuk dilakukan selama masa pandemi guna mencegah penularan dan penyebaran virus. Namun, jika memang harus keluar rumah, anak harus selalu memakai masker guna mengurangi risiko penularan. Untuk itu, Ibu harus selalu mengingatkan Si Kecil pentingnya penggunaan masker saat keluar rumah, secara persuasif. Selain penggunaan masker, ibu juga bisa mengajarkan Si Kecil etika batuk atau bersin. 

Ajari mereka untuk menutup mulut dan hidungnya menggunakan tisu atau bagian dalam siku. Setelahnya, berikan pemahaman bahwa tisu yang digunakan untuk menutup harus dibuang ke tempat sampah tertutup. Jangan lupa ingatkan Si Kecil untuk selalu menjaga jarak dan menjauhi kerumunan bila sedang keluar rumah. 

  • Perkuat sistem imun anak

Agar sistem imun Si Kecil semakin optimal, berikan anak aneka makanan yang bergizi seimbang. Misalnya sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral. Seperti bayam, brokoli, bawang putih dan wortel. Lalu untuk buah-buahan, pilihlah yang kaya akan kandungan vitamin C, seperti jeruk, buah delima, kiwi, hingga jenis buah beri. Penuhi juga kebutuhan anak akan protein yang bisa diperoleh dari ikan, ayam, hingga daging sapi. Selain itu, Ibu juga dapat memberikan tambahan suplemen atau vitamin untuk anak. 

Baca juga: Fenomena FODA, Takut Jalin Hubungan karena Pandemi COVID-19

Jika tiba-tiba anak mengalami keluhan kesehatan dan menunjukan gejala Covid-19, Ibu bisa konsultasikan langsung dengan  dokter  lewat aplikasi Halodoc melalui fitur Chat/Video Call secara langsung. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang, tersedia di Google Playstore dan App store, lho! 

 

Referensi:

King’s College London. Diakses pada 2021. Long COVID uncommon in children, analysis finds
CNNIndonesia. Diakses pada 2021. Studi: Gejala Covid-19 pada Anak Berlangsung Lebih Singkat
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2021. 5 M Di Masa Pandemi COVID-19 di Indonesia.
Kompas.com. Diakses pada 2021. Cara Meningkatkan Imun Tubuh agar Terbebas dari Virus Corona. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan