Genophobia Ternyata Berkaitan dengan 5 Phobia Ini
"Genophobia membuat pengidapnya takut untuk berhubungan intim. Fobia ini ternyata berkaitan dengan jenis fobia lainnya, seperti nosophobia dan gymnophobia."

Halodoc, Jakarta – Genophobia terjadi ketika seseorang amat takut terhadap seks atau keintiman seksual. Mereka bukan sekadar enggan atau tidak suka dengan seks, tetapi benar-benar panik dan takut saat melakukan hubungan intim.
Bahkan, beberapa di antaranya bisa mengalami kepanikan hanya dengan memikirkan hal-hal yang berbau seksual. Nah, ternyata kondisi ini berkaitan dengan fobia lainnya. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Jenis Fobia yang Berkaitan dengan Genophobia
Beberapa jenis fobia yang ternyata berkaitan erat dengan genophobia, yaitu:
- Nosophobia, takut terkena penyakit atau virus. Seseorang yang nosophobia juga bisa mengalami genophobia. Sebab, mereka percaya kalau hubungan intim bisa menularkan virus atau penyakit menular seksual.
- Gymnophobia, yaitu takut bertelanjang maupun melihat orang lain telanjang. Hal ini tentu saja membuat pengidapnya bisa mengalami genophobia. Sebab, seseorang perlu bertelanjang untuk bisa berhubungan seksual.
- Heterophobia, fobia terhadap lawan jenis. Kondisi ini membuat seseorang tidak ingin berhubungan dengan lawan jenis sehingga timbul lah genophobia.
- Haphephobia, yaitu takut disentuh serta menyentuh orang lain. Hal ini bisa berkembang menjadi genophobia karena seseorang tentu saja perlu bersentuhan untuk bisa berhubungan intim.
- Tocophobia, yakni takut hamil atau melahirkan. Berhubungan intim meningkatkan peluang kehamilan. Itu sebabnya, pengidap tocophobia mungkin saja bisa mengalami genophobia.
Apa Penyebab Utama Genophobia?
Seperti halnya fobia lain, tidak diketahui pasti apa penyebab genophobia.
Kendati begitu, umumnya kondisi ini berkaitan erat dengan masalah fisik dan emosional. Contohnya seperti:
- Vaginismus. Kondisi ini terjadi ketika otot-otot vagina mengencang dan menegang saat penetrasi. Akibatnya, timbul rasa sakit sehingga tidak bisa melakukan hubungan intim.
- Disfungsi ereksi. Kesulitan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya malu atau stres, sehingga takut untuk mendapatkan keintiman seksual.
- Kekerasan seksual. Pengalaman dilecehkan atau mengalami kekerasan seksual bisa membuat seseorang takut akan seks atau hanya sekedar keintimannya.
- Performa seksual yang buruk. Beberapa orang meresa dirinya memiliki performa seks yang buruk sehingga takut melakukan hubungan intim.
- Dysmorphia. Perasaan malu pada tubuh sendiri bisa berdampak negatif pada kepuasaan seksual serta menimbulkan perasaan cemas.
- Perasaan trauma. Seseorang yang pernah trauma akibat pemerkosaan atau penyerangan seksual bisa mengalami PTSD dan berbagai gangguan.
Tanda-Tanda Genophobia
Gejala fobia mencakup ketakutan atau kecemasan yang intens. Kondisi ini bisa menimbulkan reaksi fisik dan psikologis yang mengganggu aktivtas sehari-hari.
Reaksi ketakutan ini dipicu oleh peristiwa atau situasi yang ditakuti seseorang. Pada genophobia, contoh reaksinya, yaitu:
- Perasaan takut, cemas, dan panik saat akan melakukan hubungan seksual atau membayangkannya saja.
- Pengidapnya merasa bahwa rasa takutnya tidak normal dan ekstrem. Pada saat yang sama, mereka juga tidak mampu menahan rasa takut tersebut.
- Gejalanya memburuk saat pemicunya tidak dihilangkan.
- Selalu menghindari situasi yang bisa memicu rasa takut.
- Mual, pusing, kesulitan bernapas, jantung berdebar, atau berkeringat saat berhadapan dengan fobia.
Bisakah Disembuhkan?
Penanganannya kurang lebih sama dengan jenis fobia lainnya. Pada umumnya, fobia ditangani lewat terapi perilaku kognitif yang kerap dikombinasikan bersama obat-obatan.
Teknik terapi yang dilakukan juga berbeda-beda untuk setiap pasien tergantung berbagai penyebabnya. Dengan perawatan yang tepat, genophobia bisa disembuhkan sehingga pengidapnya bisa hidup normal.
Jika kamu merasakan tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk menemui dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji tanya dokter melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis.
Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!
