Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Kebiri Kimia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Januari 2021
Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Kebiri KimiaHal yang Terjadi pada Tubuh saat Kebiri Kimia

Halodoc, Jakarta - Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Kebiri untuk Predator Seksual, yang dituangkan pada PP Nomor 70 Tahun 2020 pada 7 Desember 2020. PP tersebut mengatur tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak.

Seperti dengan namanya, regulasi yang dibuat oleh pemerintah tersebut berlaku bagi pelaku kekerasan seksual, pencabulan, serta tindakan ancaman kekerasan seksual terhadap anak. Hukumannya sendiri adalah tindakan kebiri kimia yang telah melalui beberapa tahapan, seperti klinis, kesimpulan, hingga tata cara pelaksanaannya. Lantas, apa efek samping kebiri kimia pada tubuh? Sebelum mengetahuinya, simak terlebih dulu penjelasan kebiri kimia selengkapnya.

Baca juga: Apa yang Terjadi ketika Buah Zakar Diangkat Akibat Kanker Penis?

Kebiri Kimia dan Penjelasan Selengkapnya

Kebiri, atau tindakan yang dikenal dengan istilah orkiektomi merupakan prosedur operasi pengangkatan salah satu atau kedua testis pada pria. Testis ini merupakan organ yang berfungsi memproduksi sperma dan hormon laki-laki (testosteron). Kebiri kimia akan membuat fungsi alat kelamin seorang pria berubah, mulai dari tingkat kesuburan, hingga hasrat untuk melakukan hubungan intim. Kebiri kimia berbeda dengan kebiri yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kebiri kimia merupakan prosedur yang dilakukan dengan memasukkan bahan kimia yang bersifat anti-androgen, yaitu jenis obat yang dapat menurunkan kadar hormon androgen dalam tubuh. Pemberian obat pada prosedur ini dapat dilakukan melalui pil atau suntikan ke dalam tubuh pelaku tindak kejahatan seksual. Berbeda dengan kebiri pada umumnya, kebiri kimia merupakan prosedur yang tidak mengubah bentuk fisik alat kelamin pria.

Namun fungsinya secara umum, kebiri kimia sama dengan kebiri pada umumnya, yaitu memperlemah hormon testosteron dengan menurunkan level androgen di dalam aliran darah pria. Saat kadar androgen dalam tubuh menurun, maka seseorang akan mengalami penurunan gairah seksual untuk berhubungan intim. Hukuman ini cocok diberlakukan pada predator guna menurunkan fantasi seksual mereka, sehingga kejahatan seksual dapat ditekan.

Baca juga: Lobotomi: Praktik Pengobatan Gangguan Jiwa yang Kini Dilarang

Kenali Efek Samping Kebiri Kimia pada Tubuh 

Sama halnya dengan prosedur medis lainnya, kebiri kimia tidak luput dari efek samping yang bisa saja terjadi. Lantas, apa saja efek samping kebiri kimia pada tubuh? Berikut ini sejumlah efek samping yang bisa saja dialami:

  • Penurunan gairah seksual,
  • Kesulitan dalam mencapai ereksi,
  • Testis mengalami penurunan ukuran,
  • Air mani yang dihasilkan mengalami penurunan volume,
  • Rambut rontok,
  • Sering merasa kelelahan,
  • Kehilangan massa otot,
  • Kegemukan, bahkan obesitas,
  • Pengeroposan tulang,
  • Perubahan suasana hati secara tiba-tiba,
  • Mudah lupa,
  • Kekurangan darah, atau anemia.

Baca juga: Kebiri Kimia, Hukuman Pelaku Kejahatan Seksual

Kebiri kimia biasanya dilakukan dengan menyuntikkan obat setiap tiga bulan sekali, serta beberapa obat yang disuntikkan selama setahun. Salah satu jenis obat yang disuntikkan adalah leuprorelin, yang digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam mengendalikan gairah seksual, fantasi atau dorongan seksual, serta sadisme atau keinginan untuk melampiaskan hasrat seksual yang membahayakan. Jika kamu ingin mengetahui selengkapnya mengenai kebiri kimia, silahkan bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
NCBI. Diakses pada 2021. Chemical Castration for Sexual Offenders: Physicians' Views.
Journal.fh.unsri.ac.id/. Diakses pada 2021. PHILOSOPHICAL FOUNDATION OF CHEMICAL CASTRATION FOR OFFENDERS OF SEXUAL VIOLENCE AGAINST CHILDREN.