Hamil dan Penyakit Bawaan Jadi Halangan Vaksinasi Corona

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Februari 2021
Hamil dan Penyakit Bawaan Jadi Halangan Vaksinasi Corona Hamil dan Penyakit Bawaan Jadi Halangan Vaksinasi Corona

Halodoc, Jakarta - Setelah pertama kali mendarat pada awal Desember 2020, kini vaksin Sinovac produksi Cina sudah mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia. Setelah Presiden Joko Widodo mendapatkan dosis pertama, maka giliran tenaga medis di seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan untuk diberikan vaksin corona.

Namun, rencana menkes memberikan 1,2 juta dosis vaksin kepada tenaga kesehatan (nakes) tampaknya mengalami kendala. Pasalnya, ada sekitar 15 persen di antara nakes tersebut tak bisa menerima vaksin lantaran kondisi kesehatannya. Seperti misalnya karena hipertensi, memiliki komorbid atau penyakit bawaan, dan kondisi hamil. Hal ini juga mengindikasikan bahwa kondisi kesehatan masyarakat Indonesia tidak terlalu baik.

Baca juga: Rentan Tertular, Begini Cara Tenaga Medis Terlindung dari Virus Corona

Penyebab Nakes Tak Bisa Mendapat Vaksin

Ada sebanyak 145 tenaga kesehatan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dinyatakan batal menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama akibat mereka ternyata memiliki penyakit bawaan hingga sedang hamil. Angka tersebut nyatanya cukup tinggi, apalagi mengingat ketersediaan ruang rawat inap di pulau Jawa dan Bali kini semakin sedikit, sehingga dapat dikatakan bahwa semua nakes pasti memiliki jadwal kerja yang sibuk. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr Soelistyo Widyantono mengatakan bahwa nakes yang batal disuntik sebanyak 145 orang dan mereka batal disuntik karena memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi yang tidak terkontrol, diabetes, kanker, gagal ginjal, serta ibu sedang hamil maupun menyusui. Soelis juga mengatakan, selain batal disuntik, ditemukan juga sekitar 81 tenaga kesehatan yang ditunda mendapatkan dosis vaksin pertama lantaran sedang alami sakit sementara seperti flu dan penyakit lain yang terkontrol. Namun, bila penyakitnya sudah sembuh, maka nakes yang mengalami gejala flu bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19. 

Tenaga kesehatan dari Kabupaten Madiun yang teregistrasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 saat ini ada sebanyak 2.628 orang. Dari data tersebut, selama pelaksanaan vaksinasi sejak Kamis (28/1/2021) hingga Minggu (31/1/2021), baru ada 1.625 nakes yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin. Jadi sejauh ini baru 61 persen nakes di Kabupaten Madiun yang mendapatkan vaksin COVID-19, dan nakes yang telah divaksinasi tersebut sebagian besar adalah nakes yang bekerja di rumah sakit maupun puskesmas.

Nakes yang masih menunggu giliran untuk divaksin adalah nakes yang bekerja di apotek dan klinik swasta. Ditargetkan vaksinasi bagi nakes bisa diselesaikan sesegera mungkin sesuai arahan Menteri Kesehatan. 

Baca juga: Inilah Syarat Penerima Vaksin Corona di Indonesia

Langkah Persiapan Sebelum Vaksin

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa vaksinasi diharapkan berlangsung dari Januari hingga April mendatang. Mulai dari nakes, pekerja publik, dan lansia. Setelah itu, baru masyarakat luas bisa mendapatkan vaksin COVID-19. 

Mungkin kamu masih belum tahu kapan akan menerima dosis vaksin pertama, tetapi ada beberapa hal yang tampaknya perlu kamu persiapkan agar pemberian vaksin tidak ditunda akibat kondisi kesehatan yang buruk sebelum diberikan vaksin. Beberapa persiapan tersebut, antara lain:

  • Obati Alergi. Beberapa reaksi alergi mungkin sudah dilaporkan dialami penerima vaksin. Jadi, jika kamu memiliki alergi terhadap obat, atau mungkin komposisi dari vaksin, maka sebaiknya mulai minum obat alergi seperti obat antihistamin, dan jangan menghentikannya sebelum vaksinasi. Meski obat anti alergi tidak sepenuhnya efektif, tetapi ia diyakini bisa mengurangi. Namun, jika kamu memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin sebelumnya, atau apa pun dalam kaitannya dengan vaksin, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai hal ini. 
  • Jangan Minum Alkohol Sebelum Vaksin. Dalam beberapa keadaan, alkohol dapat mempercepat reaksi alergi. Lagipula, karena para ahli belum cukup tahu tentang pengaruh alkohol pada reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19, mereka merekomendasikan untuk menghindari minum alkohol selama 24 jam sebelum dan sesudah vaksinasi. 
  • Jangan Berolahraga Berat sebelum Vaksin. Hindari olahraga berat 2 jam sebelum dan sesudah vaksinasi. Hindari juga mandi air panas 2 jam sebelum dan sesudahnya, karena olahraga dan mandi air yang kuat dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
  • Maksimalkan Sistem Imun. Memiliki sistem kekebalan yang paling sehat sebelum mendapatkan vaksinasi itu penting, dan mengonsumsi campuran vitamin dan mineral yang tepat dapat membantu memperkuatnya. Namun tidak ada data ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin, mineral, atau probiotik sebelum vaksinasi akan mencegah reaksi alergi atau akan meningkatkan respons imun terhadap vaksin. 
  • Tidur Cukup. Sebelum mendapatkan vaksin, kamu juga harus mendapatkan tidur yang cukup guna menjaga kesehatan tubuh tetap prima. Anjuran untuk tidur nyenyak dan santai keesokan harinya mungkin sangat penting juga setelah dosis kedua. Sebab bisa jadi reaksi yang lebih intens terjadi setelah dosis kedua, seperti nyeri tubuh, menggigil, dan demam ringan.

Baca juga: Aktivitas yang Diklaim Mampu Meningkatkan efektivitas Vaksin COVID-19

Namun, jika untuk sementara ini kamu ingin mendapatkan vaksin flu tahunan, kamu juga bisa mendapatkannya di rumah sakit yang bekerja sama dengan Halodoc. Kamu juga bisa langsung buat janji di rumah sakit melalui Halodoc, dan kamu pun bisa datang ke rumah sakit saat giliranmu mendapatkan vaksin. Mudah bukan? Yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang untuk menikmati layanan kesehatan hanya melalui genggaman!

Referensi:
Kompas. Diakses pada 2021. Miliki Penyakit Bawaan hingga Hamil, 145 Nakes Batal Divaksin Covid-19
Web MD. Diakses pada 2021. COVID-19 Vaccine: How Best to Prepare.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan