Advertisement

5 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau atau Anosmia

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   04 November 2025

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia.

5 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau atau Anosmia5 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau atau Anosmia

DAFTAR ISI


Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia adalah masalah hilangnya indra penciuman, yang dapat terjadi karena banyak hal. Istilah ini kian populer sejak menjadi salah satu gejala infeksi COVID-19.

Sebagian besar kasus anosmia sebenarnya bersifat sementara. Umumnya anosmia sementara disebabkan oleh flu, dan akan pulih dengan sendirinya ketika flu sembuh. 

Namun, jangan sekali-kali menganggap remeh kondisi ini. Sebab, indra penciuman hilang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, dan bahkan membahayakan pengidapnya. 

Nah, apa saja penyebab dan cara mengatasi ketika indra penciuman hilang?

Penyebab Anosmia

Berikut ini adalah beberapa penyebab indra penciuman hilang atau anosmia:

  • Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA): Pilek, flu, dan sinusitis adalah penyebab umum anosmia sementara. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan menghalangi saraf penciuman.
  • Alergi: Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu hewan dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan menyebabkan penciuman hilang.
  • Polip Hidung: Pertumbuhan jaringan non-kanker di saluran hidung dapat menghalangi aliran udara dan menyebabkan anosmia.
  • Cedera Kepala: Trauma pada kepala dapat merusak saraf penciuman dan menyebabkan anosmia permanen.
  • Kondisi Neurologis: Penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, dan multiple sclerosis dapat merusak saraf penciuman dan menyebabkan anosmia atau penciuman hilang.
  • Beberapa obat: Seperti antibiotik tertentu, antihipertensi, dan obat antidepresan dapat memengaruhi indra penciuman, namun efek ini jarang terjadi.
  • Paparan Bahan Kimia: Paparan bahan kimia beracun seperti amonia, formaldehida, dan pelarut dapat merusak saraf penciuman.
  • COVID-19: Infeksi virus corona jenis baru ini seringkali menyebabkan anosmia atau penciuman hilang sebagai salah satu gejala utama.
  • Tumor Hidung atau Otak: Meskipun jarang, tumor di hidung atau otak dapat menekan saraf penciuman dan menyebabkan anosmia.

Bagaimana cara mengatasi anosmia akibat sinusitis? Baca di sini: Cara Mengatasi Anosmia yang Disebabkan Sinusitis

Apa Bahayanya Jika Hidung Tidak Bisa Mencium Bau?

Bukan sekadar tidak nyaman, hidung yang tidak bisa mencium bau juga bisa membahayakan keselamatan kamu. Beberapa komplikasi dan bahaya yang dapat terjadi adalah:

  • Nafsu makan menurun, atau sebaliknya.
  • Keracunan makanan karena tidak bisa mengenali makanan yang busuk atau basi.
  • Jadi korban kebakaran, karena tidak bisa mencium benda yang terbakar.
  • Keracunan gas yang bocor, karena tidak menyadarinya.

Lebih lanjut mengenai alasan anosmia perlu diwaspadai, bisa kamu baca di sini → Ini Alasannya Mengapa Anosmia Perlu Diwaspadai

Pengobatan untuk Anosmia

Pengobatan untuk indra penciuman hilang atau anosmia biasanya berfokus pada mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Namun, jika disebabkan oleh alergi, biasanya pengobatan tidak diperlukan. Sebab kondisi akan berangsur membaik dengan sendirinya. 

Sementara itu, untuk anosmia yang disebabkan oleh kondisi lain, beberapa pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

  • Obat dekongestan, jika disebabkan oleh hidung tersumbat.
  • Antibiotik, jika disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk sinusitis.
  • Operasi, jika disebabkan oleh kelainan tulang hidung atau polip hidung.

Lantas, berapa lama kondisi ini bisa pulih? Simak selengkapnya dalam artikel ini → Berapa Lama Anosmia Dapat Sembuh? Ini Penjelasannya!

Pencegahan Anosmia

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah anosmia meliputi:

  • Menghindari paparan alergen seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan
  • Berhenti merokok
  • Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja dengan bahan kimia beracun
  • Mencuci tangan secara teratur untuk mencegah infeksi saluran pernapasan
  • Mendapatkan vaksinasi flu tahunan

Rekomendasi Dokter THT di Halodoc

Jika kamu tidak bisa mencium bau alias mengalami anosmia, kamu bisa menghubungi dokter spesialis THT di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis THT yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.

Mereka juga memiliki rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

1. dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL

Dokter Haerul Saleh Sp.THT-KL adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada 2011.

Ia kemudian melanjutkan studi di kampus yang sama hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis THT pada 2019.

Saat ini, dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL membuka praktik di Gorontalo dan masih aktif tergabung dalam Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL).

Dengan pengalaman selama 11 tahun, dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL dapat memberikan saran kesehatan terkait THT, termasuk anosmia.

Selain itu, ia juga bisa mengatasi masalah seperti sinus, infeksi telinga, radang amandel, mimisan, alergi hidung, dan pilek.

Chat dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL mulai dari Rp 98.000,- di Halodoc.  

2. dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL

Dokter selanjutnya yang bisa kamu hubungi adalah I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2015 dan 2021.

Dokter I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL kini membuka praktik di Badung dan Denpasar, Bali. Ia juga tergabung dalam Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) dengan nomor STR 5111606321164789.

Dengan pengalaman selama 9 tahun, dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL dapat memberikan konsultasi di Halodoc mengenai pengobatan anosmia.

Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait sakit tenggorokan dan pilek, infeksi telinga, sinus, alergi hidung, dan gangguan pendengaran. 

Chat dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

3. dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS

Kamu juga bisa menghubungi dokter Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas YARSI pada 2013.

Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Padjajaran hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis THT pada 2022.

Saat ini, dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS menjalani praktik di Jakarta Utara dan masih aktif tergabung dalam Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) dengan nomor STR 3221606332151786.

Dengan pengalaman selama 11 tahun, dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS dapat memberikan saran kesehatan terkait penanganan anosmia di Halodoc.

Selain itu, ia juga bisa mengatasi masalah seperti sinus, infeksi telinga, alergi hidung, sakit tenggorokan dan pilek, serta gangguan pendengaran.

Chat dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis THT di Halodoc yang bisa kamu hubungi terkait anosmia.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Tidak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2025. Health A-Z. Anosmia.  
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Symptoms. Loss of Smell.  
WebMD. Diakses pada 2025. What Is Anosmia?
Very Well Health. Diakses pada 2025. What is Loss of Smell?