Hilang Keseimbangan, Waspada Kena Gangguan Saraf

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Juni 2019
Hilang Keseimbangan, Waspada Kena Gangguan SarafHilang Keseimbangan, Waspada Kena Gangguan Saraf

Halodoc, Jakarta – Tidak sengaja terjatuh adalah hal umum yang hampir pernah dialami semua orang. Namun, bagaimana bila kamu sangat sering hilang keseimbangan dan terjatuh? Kamu perlu waspada karena bisa jadi kondisi tersebut adalah gejala dari gangguan saraf. Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Kenalan dengan Sistem Saraf

Hampir di sepanjang tubuh kita, terdapat serat-serat saraf yang menghubungkan orang-organ tubuh dengan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta antar bagian sistem saraf lainnya. Sistem saraf manusia merupakan jaringan sel-sel saraf yang bertanggung jawab mentransfer impuls dari otak ke seluruh tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Itulah mengapa bila terjadi gangguan pada sistem saraf, hal ini akan memengaruhi fungsi tubuh.

Berikut beberapa fungsi tubuh yang akan terkena dampaknya bila terjadi gangguan saraf:

  • Pertumbuhan  dan perkembangan otak
  • Sensasi dan persepsi
  • Pikiran dan emosi
  • Kemampuan belajar dan daya ingat
  • Pergerakan, keseimbangan, dan koordinasi
  • Tidur
  • Pemulihan dan rehabilitasi
  • Suhu tubuh
  • Pernapasan dan detak jantung.

Baca juga: 4 Gangguan Saraf yang Perlu Diketahui

Penyebab Gangguan Saraf

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gangguan saraf, antara lain faktor keturunan, perkembangan saraf yang tidak sempurna, rusak atau matinya sel saraf, penyakit pada pembuluh darah otak, seperti stroke, cedera, misalnya cedera otak atau tulang belakang, kanker, epilepsi, dan infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit.

Baca juga: Alasan Botulisme Bisa Sebabkan Gangguan Saraf

Gejala Gangguan Saraf

Karena koordinasi tubuh juga dikendalikan oleh sistem saraf, maka terjadinya gangguan saraf bisa menyebabkan koordinasi tubuh berkurang. Kondisi inilah yang membuat pengidap sering mengalami hilang keseimbangan. Selain hilang keseimbangan, masih banyak gejala gangguan saraf lainnya:

  • Kebas atau Mati Rasa

Gangguan saraf juga bisa ditandai dengan munculnya perasaan kebas, seperti mati rasa, kesemutan, ataupun rasa terbakar yang menyebar di sekitar tangan dan kaki, terutama di bagian jari-jari. Bila kamu sering mengalami salah satu dari kondisi tersebut dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya segeralah diskusikan ke dokter.

  • Sulit Bergerak

Fungsi tubuh lainnya yang juga akan terkena dampaknya bila terjadi gangguan saraf adalah pergerakkan tubuh. Gangguan saraf menyebabkan aliran darah ke bagian tubuh tertentu menurun, sehingga kamu akan merasakan kekakuan dan sulit bergerak. Gejala ini juga bisa menjadi pertanda dari adanya masalah serius yang membutuhkan tindakan cepat, misalnya stroke.

  • Nyeri pada Kaki

Kondisi ini menandakan adanya kerusakan atau tekanan pada saraf siatik, entah akibat jatuh atau kelemahan tulang belakang.

  • Sering Buang Air Kecil

Sering buang air kecil merupakan kondisi disfungsi kandung kemih yang terjadi akibat adanya gangguan saraf otonom. Saraf otonom adalah saraf yang berfungsi mengontrol gerakan tubuh yang tidak disadari maupun setengah disadari, seperti detak jantung, tekanan darah, pencernaan, dan pengaturan suhu tubuh.

  • Muncul Keringat Berlebihan

Bila kamu sering mengeluarkan keringat secara berlebihan atau malah terlalu sedikit mengeluarkan keringat tanpa sebab, bisa jadi kondisi ini adalah indikasi bahwa adanya gangguan saraf yang bertugas membawa informasi dari otak ke kelenjar keringat.

Baca juga: 4 Penanganan yang Dapat Dilakukan pada Pengidap Neuropati

Jadi, bagi kamu yang sering mengalami hilang keseimbangan atau gejala gangguan saraf lainnya di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa bertanya tentang masalah kesehatan yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan