Ibu Hamil dengan Diabetes, Seberapa Sering Harus Cek ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Agustus 2021
Ibu Hamil dengan Diabetes, Seberapa Sering Harus Cek ke Dokter?Ibu Hamil dengan Diabetes, Seberapa Sering Harus Cek ke Dokter?

“Pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter kandungan sangat penting bagi ibu hamil. Apalagi jika mengalami masalah kesehatan, seperti diabetes gestasional. Tergantung kondisi, dokter biasanya menyarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan.”

Halodoc, Jakarta – Selama kehamilan, penting untuk mewaspadai kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Salah satunya adalah diabetes gestasional, yaitu sebutan untuk ibu hamil yang mengalami diabetes. Seperti namanya, diabetes jenis ini biasanya hanya muncul pada masa kehamilan.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh ibu hamil tidak menghasilkan hormon insulin dalam jumlah yang cukup, untuk mengontrol kadar gula darah. Kondisi bisa membahayakan, sehingga ibu hamil dengan diabetes perlu lebih rutin cek ke dokter, dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami kondisi ini.

Baca juga: Awas, Penyakit Ini yang Hanya Dialami Ibu Hamil

Pentingnya Ibu Hamil dengan Diabetes Sering ke Dokter 

Sebenarnya, sesering apa harus ke dokter saat mengalami diabetes saat hamil akan tergantung pada kondisi masing-masing ibu. Namun, American Diabetes Association merekomendasikan ibu hamil dengan kondisi ini untuk lebih sering ke dokter kandungan, setiap dua minggu pada trimester pertama kehamilan dan setiap minggu selama trimester akhir. 

Alasan kunjungan ini untuk memastikan bahwa janin dalam kandungan bisa berkembang seperti yang diharapkan, dan ibu tetap sehat hingga penghujung kehamilan.

Beberapa pemeriksaan yang perlu dijalani adalah:

  • Skrining untuk cacat tabung saraf di awal kehamilan (sekitar minggu 15-18). Dilakukan dengan mengukur konsentrasi alfa-fetoprotein dalam darah.
  • Pemeriksaan ultrasound (USG) di awal kehamilan dan beberapa tes laIN selama kehamilan untuk memantau pertumbuhan bayi.
  • Ekokardiogram janin, dapat dilakukan sekitar pertengahan kehamilan.
  • Pemantauan lainnya termasuk menghitung gerakan bayi selama satu jam setiap hari dan gerakan janin serta pemantauan detak jantung selama 6-12 minggu terakhir kehamilan. Tes-tes ini membantu memastikan kesehatan janin dalam kandungan, dan membantu dokter dalam memutuskan kapan harus melahirkan bayi.

Baca juga: Diabetes saat Hamil Tingkatkan Risiko Tetralogy of Fallot

Penanganan yang Diperlukan

Penanganan yang dibutuhkan untuk diabetes pada ibu hamil meliputi perubahan gaya hidup, pemantauan gula darah, dan pemberian obat-obatan bila diperlukan. Mengelola kadar gula darah membantu menjaga ibu dan janin tetap sehat. Manajemen yang ketat juga dapat membantu ibu menghindari komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

Gaya hidup, cara makan dan bergerak, adalah bagian penting untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Dokter tidak menyarankan menurunkan berat badan selama kehamilan, karena ada janin yang sedang tumbuh. Namun, dokter dapat membantu menetapkan tujuan penambahan berat badan berdasarkan berat badan ibu sebelum kehamilan.

Hal tersebut melibatkan pola makan sehat, yang berfokus pada buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak, serta membatasi karbohidrat yang sangat halus, termasuk permen. 

Ahli diet terdaftar atau pendidik diabetes dapat membantu membuat rencana makan berdasarkan berat badan ibu, tujuan penambahan berat badan saat hamil, kadar gula darah, kebiasaan olahraga, preferensi makanan, dan anggaran.

Selain itu, aktivitas fisik secara teratur memainkan peran kunci dalam rencana kesehatan setiap wanita sebelum, selama dan setelah kehamilan. Olahraga menurunkan gula darah, dan sebagai bonus tambahan, juga membantu meringankan beberapa ketidaknyamanan umum kehamilan, termasuk sakit punggung, kram otot, bengkak, sembelit, dan sulit tidur.

Jika dokter setuju, lakukan olahraga sedang selama 30 menit pada sebagian besar hari dalam seminggu. Bila ibu sudah lama tidak aktif, mulailah perlahan dan tingkatkan secara bertahap. Berjalan, bersepeda, dan berenang adalah pilihan yang baik selama kehamilan. 

Baca juga: Pengidap Diabetes Ingin Hamil, Perhatikan Hal Ini

Namun, jika perubahan pola makan dan olahraga tidak membuahkan hasil, dokter dapat memberi suntikan insulin untuk menurunkan gula darah. Beberapa dokter meresepkan obat oral untuk mengontrol gula darah, sedangkan beberapa yang lain percaya penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa obat oral aman dan seefektif insulin suntik untuk mengontrol diabetes gestasional.

Menjaga kesehatan selama hamil sangat penting, tidak hanya bagi ibu, melainkan juga untuk janin yang sedang bertumbuh. Bila mengalami masalah kesehatan selama hamil, ibu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter dan beli obat yang diresepkan, tanpa perlu keluar rumah.

Referensi:
Grow by WebMD. Diakses pada 2021. How Often Do I Need Prenatal Visits?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Gestational Diabetes.
Share Care. Diakses pada 2021. How Often Should I See The Obstetrician If I’m Pregnant and Have Diabetes?