Ibu, Ini Tanda Growth Spurt pada Bayi agar Tidak Panik
“Kenali tanda growth spurt pada bayi agar ibu tidak panik.”

DAFTAR ISI
- Tanda-Tanda Bayi Mengalami Growth Spurt
- Kapan Bayi Mengalami Growth Spurt?
- Cara Menghadapi Growth Spurt
Growth spurt adalah lonjakan pertumbuhan pada bayi yang terjadi di awal-awal bulan setelah kelahiran. Kondisi ini akan ibu rasakan ketika setiap kali membalikkan badan bayi, anak terasa semakin besar.
Ibu, sebaiknya jangan panik karena ini adalah bagian dari growth spurt. Bayi yang tiba-tiba lapar dan cranky dari biasanya bisa menunjukkan tanda-tanda growth spurt. Pahami tanda-tanda growth spurt lebih lanjut agar ibu bisa melakukan tindakan yang tepat.
Tanda-Tanda Bayi Mengalami Growth Spurt
Melansir dari jurnal Nutrients, growth spurt bisa terjadi periode waktu singkat saat Si Kecil menunjukkan laju pertumbuhan tinggi dan berat yang lebih cepat hingga mencapai kematangan fisik.
Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir hingga usia 2 tahun, terjadi pertumbuhan yang cepat, meskipun tidak stabil terutama pada panjang/tinggi badan.
Berikut ini beberapa tanda-tanda bayi mengalami growth spurt agar ibu tidak panik:
- Tidur Terus atau Terjaga Sepanjang Malam
Sekitar satu hari sebelum growth spurt terjadi, beberapa bayi tidur lebih lama dari biasanya. Ada perubahan fisiologis yang terjadi selama tidur yang penting untuk pertumbuhan. Ketika bayi mengalami hal seperti ini jangan membangunkannya.
- Lapar Terus-Menerus
Bayi mungkin tiba-tiba ingin menyusu sepanjang waktu. Jika ibu khawatir kalau tubuh tidak dapat mengimbangi nafsu makan bayi, pastikan untuk minum banyak cairan.
Selain itu, jangan lupa menjaga asupan makanan supaya pasokan ASI tetap ada. Jika bayi mulai muntah-muntah lebih dari biasanya, ia mungkin makan terlalu banyak.
- Lebih Rewel dari Biasanya
Lebih rewel dari biasanya menjadi tanda kalau bayi sedang mengalami growth spurt. Memberikan banyak pelukan dan usapan sembari mengobrol dengan anak akan menenangkannya.
Jika ibu masih bingung apa yang harus dilakukan saat bayi mengalami growth spurt, langsung saja tanya pada dokter spesialis anak melalui Halodoc. Dokter spesialis andalan dan ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.
Kapan Bayi Mengalami Growth Spurt?
Ibu mungkin merasa growth spurt tidak akan pernah berakhir, tetapi itu hanya bertahan beberapa hari.
Pergeseran suasana hati, kebiasaan makan, dan jadwal tidur juga bisa berarti bayi sakit, mulai tumbuh gigi (jika dia lebih tua dari tiga bulan) atau hanya perlu kenyamanan ekstra karena perubahan dalam rutinitas.
Bicaralah dengan dokter jika khawatir bahwa gejalanya mungkin sesuatu yang lebih, tetapi jangan stres jangan juga membandingkan bayi dengan bayi lainnya.
Pada setiap kunjungan, dokter akan melacak pertumbuhannya (mengukur panjang, lingkar kepala, dan berat badan). Selama bayi mendapatkan pertumbuhan yang proporsional, tidak ada alasan untuk khawatir.
Semua bayi tumbuh dengan kecepatan dan kecepatan mereka sendiri. Biasanya growth spurt terjadi di usia 7–10 hari, 2–3 minggu, 4–6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 9 bulan. Durasi growth spurt berlangsung 2–3 hari, tetapi kadang-kadang bisa sampai seminggu.
Cara Menghadapi Growth Spurt
Selama growth spurt, bayi membutuhkan lebih banyak kalori untuk mendukung peningkatan metabolisme tubuh. Selain itu, pola tidur bayi juga perlu diperhatikan.
Maka dari itu, berikut ini cara menghadapi growth spurt yang dapat dilakukan:
- Memberikan ASI atau susu formula lebih sering sesuai permintaan bayi.
- Jika bayi sudah mulai MPASI, tambahkan makanan dengan kandungan gizi tinggi, seperti protein dan lemak sehat.
- Memberikan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang untuk Si Kecil.
- Gunakan metode skin-to-skin contact untuk memberikan rasa nyaman.
Kesimpulan
Mengenali tanda-tanda growth spurt pada bayi dapat membantu orang tua dalam memberikan perawatan yang sesuai selama periode pertumbuhan pesat ini. Respons yang tepat dari orang tua mampu mendukung proses growth spurt dapat dilalui dengan lebih lancar dan membantu perkembangan Si Kecil menjadi lebih optimal.