Ibu, Kenali Ciri-Ciri Autisme Pada Anak Sedini Mungkin

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 September 2023

“Sebagian besar orang tua masih kesulitan untuk membedakan anak autis dengan anak-anak pada umumnya. Padahal, tanda-tanda autisme sudah bisa diidentifikasi sedini mungkin."

Ibu, Kenali Ciri-Ciri Autisme Pada Anak Sedini MungkinIbu, Kenali Ciri-Ciri Autisme Pada Anak Sedini Mungkin

Halodoc, Jakarta – Autisme atau gangguan spektrum autisme (ASD) adalah masalah perkembangan anak. Masalah ini  memengaruhi cara belajar, berperilaku dan cara berkomunikasi serta berinteraksi pengidap.  

Ini adalah kondisi seumur hidup yang tidak dapat disembuhkan. Gejala dan ciri-ciri autisme dapat muncul pertama kali pada masa kanak-kanak. Di bawah ini kondisi yang penting untuk orang tua perhatikan.

Ciri-Ciri Autisme pada Anak

Umumnya, tanda-tanda awal autisme terdeteksi melalui tonggak perkembangan sesuai usia. Misalnya, mengoceh pada usia empat bulan dan dapat menggunakan kalimat sederhana pada usia dua tahun. 

Apabila seorang anak tidak mencapai tonggak tersebut atau tidak mengembangkan keterampilan sama sekali, hal ini dapat mengindikasikan autisme. Berikut ini ciri-ciri autisme lainnya:

1. Masalah keterampilan sosial

Ciri-ciri anak autis yang mudah ibu kenali adalah mereka terlihat asyik dengan dunianya sendiri. Selain itu, mereka juga sulit untuk terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. 

Mereka juga kesulitan dalam melakukan kontak mata serta sulit memahami emosi seperti rasa sakit, sedih, atau perasaan orang lain. Masalah ini muncul saat anak menginjak usia 8-10 bulan. Cirinya dapat berupa:

  • Tidak menanggapi nama saat dipanggil
  • Tidak tertarik untuk bermain, berbagi, atau berbicara dengan orang lain
  • Lebih suka menyendiri.
  • Menghindari atau menolak kontak fisik, termasuk berpelukan.
  • Menghindari kontak mata.
  • Saat marah, anak tidak suka dihibur.
  • Tidak memahami emosi mereka sendiri atau orang lain.
  • Tidak merentangkan tangan untuk digendong atau dipandu dengan berjalan.

2. Masalah komunikasi

Sekitar 40 persen anak yang mengalami autisme tidak berbicara sama sekali. Sementara itu 25-30 persen lainnya mengembangkan beberapa keterampilan bahasa selama masa bayi, kemudian hilang. 

Anak ini biasanya memiliki kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Termasuk dalam memahami pembicaraan, membaca, dan juga menulis. Selain itu, ini ciri lainnya: 

  • Kesulitan dalam memulai percakapan, memahami perkataan dan mengikuti petunjuk.
  • Keterlambatan berbicara dan keterampilan bahasa.
  • Mengeluarkan suara datar, suara robot, atau suara nyanyian.
  • Echolalia atau suka mengulang kalimat yang sama berulang-ulang.
  • Masalah dengan kata ganti, misalnya, mengatakan “kamu” alih-alih “aku”.
  • Tidak menggunakan atau jarang menggunakan gerakan umum (menunjuk atau melambaikan tangan) dan tidak menanggapinya.
  • Ketidakmampuan untuk fokus pada satu topik saat berbicara atau menjawab pertanyaan.
  • Tidak mengenali sarkasme atau bercanda.
  • Kesulitan mengekspresikan kebutuhan dan emosi.
  • Tidak mendapatkan sinyal dari bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi.

3. Masalah perilaku

Anak yang memiliki autisme juga bertindak dengan cara yang tidak biasa atau memiliki minat yang tidak biasa, seperti:

  • Perilaku berulang seperti mengepakkan tangan, mengayun, melompat, atau memutar-mutar.
  • Gerakan konstan (berlari) dan perilaku “hyper” atau berlebihan.
  • Rutinitas atau ritual tertentu dan menjadi kesal ketika rutinitas diubah.
  • Sangat sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara
  • Tidak mampu meniru perilaku orang lain
  • Kurangnya koordinasi atau canggung.
  • Impulsif atau bertindak tanpa berpikir.
  • Perilaku agresif, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
  • Rentang perhatian yang pendek.

Ibu bisa memperhatikan ciri lainnya di sini: Autisme pada Anak, Ketahui Apa Saja Ciri-Ciri dan Penyebabnya

Cara Membedakan Anak Autis dengan Anak yang Normal

Melansir dari Healthy Children, berikut adalah beberapa contoh yang dapat membantu orang tua dalam membedakan antara perilaku normal yang sesuai dengan usia dan tanda-tanda awal autisme:

1. Pada usia 12 bulan

Anak yang sudah mencapai usia 12 bulan umumnya akan menoleh ketika dipanggil. Namun, pada anak yang mengalami autis, mereka tidak menoleh, bahkan setelah namanya diulang beberapa kali.

2. Pada usia 18 bulan

Anak yang mengalami keterlambatan bicara biasanya akan menunjuk, memberi isyarat, atau menggunakan ekspresi wajah untuk menyampaikan maksudnya. Sementara pada anak autis, mereka tidak memberikan isyarat apa pun.

3. Pada usia 24 bulan

Di usia ini, anak sudah mampu menunjukan gambar atau menunjukan hal-hal menyenangkan pada orang tua. Sedangkan pada anak autis, mereka tidak menunjukkan kegembiraan ketika bermain bersama. 

Anak autis juga bisa menjalani sekolah layaknya anak normal, tapi dengan fasilitas khusus. Ketahui di sini: Cara Memilih Homeschooling untuk Anak dengan Autisme

Waspada Red Flags Autisme pada Anak

Selain ciri-ciri di atas, ada juga gejala yang perlu mendapatkan perhatian khusus atau red flags. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut tandanya:

  • 6-12 bulan. Anak tidak menengok saat namanya dipanggil.
  • 12 bulan. Anak tidak bisa menunjuk, mengoceh, dan menunjukkan ekspresi wajah sedih atau bahagia.
  • 16 bulan. Anak belum bisa mengucapkan sepatah dua patah kata.
  • 24 bulan. Anak belum dapat membuat kalimat yang terdiri dari 2 kata atau lebih.

Selain beberapa tanda bahaya di atas, anak juga mengalami kehilangan kemampuan berbahasa dan bersosial. Masalah ini dapat terjadi di rentang usia berapa pun.

Jika tanda bahaya di atas terjadi, orang tua perlu memeriksakan Si Kecil ke dokter spesialis anak guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan intervensi dini guna menekan keparahan gejalanya.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autisme pada anak, ibu bisa memantau perkembangan anak sekaligus melakukan pemeriksaan rutin. Ibu dapat memulainya saat Si Kecil berusia 9 bulan.

Pemeriksaan lanjut saat usianya menginjak 18 bulan dan 30 bulan. Namun, periksakan segera pada usia 18 bulan, 24 bulan, atau usia berapapun saat menemukan tanda bahaya yang di atas.

Apa Penyebab Gangguan Spektrum Autisme?

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari autisme. Namun, penelitian telah menemukan beberapa faktor, seperti faktor genetika (keturunan) dari orang tua. 

Selain itu, masalah ini bisa terjadi karena faktor lingkungan yang mungkin berperan sebagai penyebab autis. Faktor risiko lainnya, yaitu:

  • Hamil di usia tua.
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Ketidakseimbangan metabolisme.
  • Paparan logam berat dan racun lingkungan.
  • Riwayat ibu dengan infeksi virus.
  • Paparan obat asam valproat atau thalidomide.

Ada juga yang menganggap autis berhubungan dengan vaksin campak-gondok-campak Jerman (MMR). Namun, penelitian menjelaskan jika tidak ada hubungan antara autis dengan vaksin MMR.

Savant syndrome jadi salah satu jenis autis pada anak. Namun, mereka memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Selengkapnya baca artikel ini: Savant Syndrome, Jenis Autisme dengan Tingkat Intelegensi yang Tinggi

Apabila ibu masih bingung membedakan ciri anak autis dengan anak-anak pada umumnya, ibu bisa bertanya dengan dokter spesialis anak melalui aplikasi Halodoc. Dapatkan juga informasi seputar kesehatan anak lainnya!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. What Are Causes and Symptoms of Autism?
Ada’s Medical Knowledge Team. Diakses pada 2023. Signs of Autism.
National Health Services. Diakses pada 2023. Signs of autism in children.
Healthy Children. Diakses pada 2023. What are the Early Signs of Autism?
National Autism Association. Diakses pada 2023. Signs of Autism.
IDAI. Diakses pada 2023. Autisme: Adakah harapan?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan