Ibu, Ketahui Cara Tepat untuk Mencegah Stunting

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 April 2021
Ibu, Ketahui Cara Tepat untuk Mencegah StuntingIbu, Ketahui Cara Tepat untuk Mencegah Stunting

Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu tentunya ingin agar sang buah hati tercinta bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal. Namun, ada satu masalah yang kerap kali menghantui tumbuh kembang anak, yaitu stunting.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, jumlah pengidap stunting di Indonesia terus menurun. Namun, gangguan tumbuh kembang tersebut tetap perlu diwaspadai, karena bisa menyebabkan banyak dampak buruk pada anak. Ketahui cara tepat untuk mencegah stunting pada anak.

Baca juga: Risiko Stunting pada Anak Meningkat selama Pandemi

Apa Itu Stunting?

Melansir dari World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tidak memadai. Seorang anak bisa dikatakan mengalami pertumbuhan yang terhambat bila tinggi badannya lebih dari dua tingkat di bawah Standar Pertumbuhan Anak WHO untuk anak seusianya.

Stunting yang terjadi pada awal kehidupan anak, terutama pada usia 1000 hari pertama sampai ia berusia dua tahun bisa menyebabkan berbagai dampak fungsional yang merugikan anak. Mulai dari kemampuan kognitif yang terbatas, kesulitan dalam belajar, hingga produktivitas yang lebih rendah.

Jika anak stunting memiliki berat badan berlebihan di kemudian hari, hal itu bisa meningkatkan risikonya terkena penyakit kronis pada saat ia dewasa nanti. Itulah mengapa penting bagi orangtua untuk memerhatikan tumbuh kembang anak dengan cermat.

Ibu dianjurkan untuk mengukur tinggi dan berat badan bayi secara rutin dan membandingkannya dengan standar WHO. Dengan cara tersebut, ibu bisa mendeteksi apakah Si Kecil kekurangan gizi atau tidak, dan bisa segera menemui dokter anak untuk mendiskusikan penanganannya.

Penyebab Terjadinya Stunting

Sebelum mengetahui cara mencegahnya, penting bagi orangtua untuk mengetahui dulu penyebab stunting pada anak berikut:

  • Kekurangan Gizi Kronis

Kondisi ini terjadi bila anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dalam waktu yang lama. Akibatnya, Si Kecil mudah terserang infeksi dan kekurangan stimulasi psikososial (kondisi yang menggambarkan hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental atau emosionalnya).

  • Tidak Memenuhi Gizi Anak Sejak dalam Kandungan

Stunting bisa mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan yang disebabkan oleh asupan makanan ibu yang kurang bergizi selama kehamilan. Akibatnya, janin dalam kandungan tidak mendapatkan gizi yang cukup, sehingga cenderung mengalami pertumbuhan yang terhambat setelah kelahiran.

  • Orangtua Tidak Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak

Setelah lahir pun, orangtua tetap perlu memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang yang optimal. Kekurangan gizi bisa menyebabkan bayi mengalami stunting.

Baca juga: Ini 10 Tanda Si Kecil Kurang Gizi

  • Kondisi Kesehatan Ibu

Penyebab stunting juga bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu, seperti infeksi yang dialami ibu hamil, gangguan mental yang dimiliki ibu, dan hipertensi.

  • Sanitasi yang Buruk

Kurangnya akses pada pelayanan kesehatan, termasuk akses sanitasi dan air bersih bisa memberi pengaruh yang signifikan pada tumbuh kembang balita.

Cara Tepat Mencegah Stunting

Berikut ini cara-cara tepat yang bisa ibu lakukan untuk mencegah stunting:

  • Konsumsi Makanan Bergizi Sejak Hamil

Cara paling ampuh untuk mencegah stunting adalah memenuhi gizi anak sejak masih dalam kandungan. Ibu bisa memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan janin untuk tumbuh kembangnya dengan mengonsumsi berbagai makanan bergizi, khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan.

Baca juga: Inilah Kandungan Nutrisi yang Harus Didapatkan Ibu Hamil

  • Beri ASI Eksklusif sampai Bayi Berusia 6 Bulan

Setelah bayi lahir, ibu dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif sampai ia berusia 6 bulan. Protein dan kolostrum yang terkandung dalam ASI mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang masih belum sempurna.

  • Berikan MPASI Sehat

Ketika bayi sudah menginjak usia di atas 6 bulan pun ibu tetap perlu memenuhi kebutuhan gizinya. Pastikan ibu memberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi untuk mencegah stunting.

  • Pantau Tumbuh Kembang Anak

Penting bagi orangtua untuk memantau tumbuh kembang anak, terutama tinggi dan berat badannya. Bawa Si Kecil secara berkala ke Posyandu atau klinik khusus anak untuk memudahkan ibu untuk mengetahui gejala awal stunting dan cara menanganinya. 

  • Jaga Kebersihan Lingkungan

Lingkungan sekitar yang kotor bisa membuat anak rentan terserang penyakit dan juga meningkatkan risikonya untuk mengalami stunting. Jagalah kebersihan lingkungan dengan baik dan lakukan praktik kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur.

Itulah cara tepat mencegah stunting yang perlu ibu ketahui. Bila ibu punya kekhawatiran tertentu terhadap tumbuh kembang anak, ibu bisa membicarakannya pada dokter anak melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan ibu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2021. Stunting in a nutshell.
Cigna. Diakses pada 2021. Agar Anak Sehat Dan Cerdas, Mari Cegah Stunting Sejak Dini.
Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Diakses pada 2021. Pencegahan Stunting Pada Anak.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2021. Hasil Utama Riskesdas 2018.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan