Infeksi Jamur Candidiasis Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Oktober 2018
Infeksi Jamur Candidiasis Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?Infeksi Jamur Candidiasis Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Infeksi jamur terjadi ketika jamur tumbuh dan berkembang biak dengan tidak terkendali di bagian tubuh tertentu. Salah satu yang sering terjadi adalah candidiasis, yang disebabkan karena jamur jenis Candida albicans. Jamur ini menyukai area tubuh yang memiliki kelembapan tinggi, seperti pada vagina, mulut, atau ketiak.

Infeksi jamur candidiasis yang terjadi pada mulut lebih sering menyerang orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Infeksi ini hadir dalam bentuk sariawan, bisa pada gusi, lidah, atau di sekitar area gigi palsu. Sementara itu, infeksi jamur candidiasis vagina lebih sering terjadi pada wanita yang tidak menjaga kebersihan daerah kewanitaannya. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya keputihan berlebihan.

Infeksi ini juga bisa ditemukan pada lipatan tubuh yang lebih mudah mengalami lembap, seperti pada bagian bawah payudara, ketiak, bagian bawah perut, atau kuku. Meski sebagian besar dari infeksi ini bisa disembuhkan dengan beberapa jenis obat antijamur, candidiasis yang menyerang kuku cenderung lebih membutuhkan terapi yang cukup panjang dan intens.

Setidaknya, ada sekitar 20 hingga 50 persen jamur yang berada di Miss V wanita yang sehat. Namun, kondisi ini dapat berubah bergantung pada lingkungan tempat tinggal. Selain itu, penggunaan steroid dan antibiotik bisa dikaitkan dengan pertumbuhan jamur yang abnormal, juga menstruasi, kehamilan, dan konsumsi pil KB. Biasanya, infeksi ini sering terjadi pada wanita yang mengalami menopause.

Candida Bisa Sebabkan Kematian, Benarkah?

Ternyata orang-orang yang memiliki imunitas tubuh yang terbilang lemah sebagai akibat dari melakukan perawatan steroid, kanker, atau penyakit imunitas seperti HIV atau AIDS, penyebaran infeksi jamur candidiasis ke seluruh tubuh lebih cepat, dan kondisi ini membahayakan nyawa.

Organ tubuh yang paling sering terinfeksi jamur ini adalah mata, otak, ginjal, darah, dan jantung, meski jamur ini bisa ditemukan pada limpa, paru-paru, dan hati. Jamur candida juga menjadi penyebab utama terjadinya esofagitis pada pengidap AIDS.

Setidaknya, terdapat 15 persen orang dengan imunitas tubuh yang lemah mengembangkan penyakit yang sifatnya sistemik yang disebabkan karena candida. Infeksi ini menyebar melalui pembuluh darah, masuk dari luka pada kulit. Candida bisa tumbuh dengan baik pada salah satu bagian tubuh sebagai akibat dari seringnya menggunakan antibiotik, yang seharusnya mengendalikan pertumbuhan jamur.

Selain Candida albicans, jamur candida lain yang terbilang berbahaya adalah Candida auris yang bersifat kebal terhadap pengobatan antijamur. Berbeda dengan albicans yang cenderung lebih banyak ditemukan pada tempat yang lembab, auris lebih sering muncul pada saluran pernapasan dan urine. Tidak hanya menyebabkan infeksi pada kulit, infeksi jamur ini menimbulkan kondisi serius pada darah dan luka.

Meski bisa menginfeksi seluruh anggota tubuh, jamur auris lebih sering ditemukan pada vagina yang tercampur dengan jamur lainnya. Pakar kesehatan berpendapat infeksi jamur ini lebih berisiko menyerang pasien di rumah sakit, pasien yang menggunakan kateter, dan pasien pasca operasi. Oleh karena itu, pembersihan dan sterilisasi alat-alat penunjang kesehatan di rumah sakit perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mencegah penyebaran candidiasis.

Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar jamur candidiasis atau informasi kesehatan lainnya, pakai aplikasi Halodoc yang memiliki layanan Tanya Dokter. Layanan ini akan langsung menghubungkan kamu dengan dokter terbaik tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu. Namun, sebelum memakainya, kamu harus download aplikasi Halodoc terlebih dahulu.

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan