Infeksi Oportunistik: Pengertian, Penyebab, dan Penanganan
Infeksi oportunistik umumnya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah.

DAFTAR ISI
- Penyebab Infeksi Oportunistik
- Gejala Infeksi Oportunistik
- Jenis-Jenis Infeksi Oportunistik
- Diagnosis Infeksi Oportunistik
- Pengobatan Infeksi Oportunistik
- Komplikasi Infeksi Oportunistik
- Pencegahan Infeksi Oportunistik
- Infeksi Oportunistik dan HIV/AIDS
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau tertekan, mikroorganisme ini dapat menyebabkan infeksi serius.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan penyakit seperti HIV/AIDS, tetapi juga dapat terjadi pada orang yang menjalani pengobatan imunosupresif, transplantasi organ, atau memiliki kondisi medis tertentu.
Penyebab Infeksi Oportunistik
Penyebab utama infeksi oportunistik adalah sistem kekebalan tubuh yang melemah. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh meliputi:
- HIV/AIDS: Infeksi HIV merusak sel-sel kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi oportunistik.
- Pengobatan imunosupresif: Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti yang digunakan setelah transplantasi organ atau untuk mengobati penyakit autoimun, dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Kanker: Beberapa jenis kanker dan pengobatan kanker (kemoterapi dan radiasi) dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
- Kondisi medis lainnya: Penyakit ginjal kronis, diabetes, dan malnutrisi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Gejala Infeksi Oportunistik
Gejala infeksi oportunistik bervariasi tergantung pada jenis infeksi dan lokasi infeksi dalam tubuh. Beberapa gejala umum meliputi:
- Demam berkepanjangan.
- Keringat malam.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kelelahan ekstrem.
- Batuk dan sesak napas.
- Sakit kepala, kebingungan, atau perubahan perilaku.
- Masalah penglihatan.
- Ruam kulit atau luka.
Gejala-gejala ini bisa mirip dengan gejala penyakit lain, sehingga diagnosis yang tepat memerlukan pemeriksaan medis yang komprehensif.
Jenis-Jenis Infeksi Oportunistik
Ada berbagai jenis infeksi oportunistik yang dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa contohnya:
- Pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP): Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh jamur.
- Toksoplasmosis: Infeksi yang disebabkan oleh parasit yang sering ditemukan pada makanan yang terkontaminasi.
- Kandidiasis: Infeksi jamur yang dapat memengaruhi mulut (sariawan), kerongkongan, atau vagina.
- Sitomegalovirus (CMV): Infeksi virus yang dapat memengaruhi berbagai organ.
- Tuberkulosis (TB): Infeksi bakteri yang terutama memengaruhi paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke organ lain.
- Kriptokokosis: Infeksi jamur yang sering memengaruhi paru-paru atau otak.
Diagnosis Infeksi Oportunistik
Diagnosis infeksi oportunistik melibatkan kombinasi pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes laboratorium. Dokter akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik: Untuk mencari tanda-tanda infeksi, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, ruam kulit, atau masalah pernapasan.
- Riwayat medis: Untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat penyakit, pengobatan yang sedang dijalani, dan faktor risiko lainnya.
- Tes darah: Untuk memeriksa jumlah sel darah putih, kadar antibodi, dan penanda infeksi lainnya.
- Pemeriksaan sampel: Sampel dari cairan tubuh (seperti darah, dahak, atau cairan serebrospinal) atau jaringan yang terinfeksi dapat diperiksa untuk mengidentifikasi mikroorganisme penyebab infeksi.
- Pencitraan: Rontgen dada, CT scan, atau MRI dapat digunakan untuk melihat adanya infeksi di organ dalam.
Pengobatan Infeksi Oportunistik
Pengobatan infeksi oportunistik tergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahannya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Obat antivirus: Digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti CMV.
- Antibiotik: Digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti TB.
- Obat antijamur: Digunakan untuk mengobati infeksi jamur, seperti kandidiasis dan kriptokokosis.
- Obat antiparasit: Digunakan untuk mengobati infeksi parasit, seperti toksoplasmosis.
- Terapi antiretroviral (ART): Pada pasien HIV/AIDS, ART digunakan untuk meningkatkan jumlah sel kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi oportunistik.
Komplikasi Infeksi Oportunistik
Infeksi oportunistik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, terutama jika tidak diobati dengan cepat dan tepat.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Kerusakan organ: Infeksi dapat merusak organ yang terinfeksi, seperti paru-paru, otak, hati, atau ginjal.
- Sepsis: Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan peradangan yang berbahaya.
- Meningitis: Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
- Ensefalitis: Infeksi pada otak.
- Kebutaan: Infeksi pada mata, seperti retinitis CMV.
- Kematian: Pada kasus yang parah, infeksi oportunistik dapat menyebabkan kematian.
Komplikasi ini dapat dicegah dengan diagnosis dini, pengobatan yang tepat, dan профилактика infeksi oportunistik.
Pencegahan Infeksi Oportunistik
Pencegahan infeksi oportunistik melibatkan beberapa langkah:
- Menjaga kebersihan diri: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah berada di tempat umum dan sebelum makan.
- Menghindari paparan mikroorganisme: Menghindari kontak dengan orang yang sakit, terutama mereka yang menderita infeksi menular.
- Vaksinasi: Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegah infeksi tertentu, seperti influenza dan pneumonia.
- Makanan dan minuman yang aman: Memastikan makanan dimasak dengan benar dan air minum bersih. Hindari makanan mentah atau setengah matang.
- Obat profilaksis: Pada beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat profilaksis untuk mencegah infeksi oportunistik tertentu.
- Mengelola kondisi medis: Mengontrol kondisi medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, diabetes, dan penyakit ginjal.
Infeksi Oportunistik dan HIV/AIDS
Infeksi oportunistik merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada orang dengan HIV/AIDS.
Ketika seseorang terinfeksi HIV dan tidak mendapatkan pengobatan, virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga mereka lebih rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik.
Penting untuk melakukan tes HIV secara teratur dan memulai terapi antiretroviral (ART) sesegera mungkin jika hasil tes positif. ART membantu memulihkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi oportunistik.
Beberapa infeksi oportunistik yang umum terjadi pada orang dengan HIV/AIDS meliputi:
- Pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP).
- Toksoplasmosis.
- Kandidiasis.
- Sitomegalovirus (CMV).
- Tuberkulosis (TB).
- Kriptokokosis.
Penanganan infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS melibatkan kombinasi pengobatan infeksi itu sendiri dan terapi antiretroviral (ART) untuk mengendalikan infeksi HIV.
Supaya tidak salah, kamu perlu tahu Jenis dan Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala yang mengarah pada infeksi oportunistik, segera konsultasikan ke dokter.
Terutama jika memiliki faktor risiko seperti HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan imunosupresif, atau memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Jangan tunda pemeriksaan jika mengalami:
- Demam yang tidak hilang.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kelelahan ekstrem.
- Batuk atau sesak napas.
- Gejala neurologis, seperti sakit kepala atau kebingungan.
Kesimpulan
Infeksi oportunistik adalah ancaman serius bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dengan pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahan, serta diagnosis dan pengobatan yang tepat, risiko infeksi oportunistik dapat dikelola.
Jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Opportunistic Infections in HIV; The Most Dangerous Complications of HIV and AIDS.
Patient Info. Diakses pada 2025. Complications of HIV Infection.
Verywell Health. Diakses pada 2025. What is an Opportunistic Infection?
FAQ
1. Apa saja contoh infeksi oportunistik yang umum terjadi?
Beberapa contoh infeksi oportunistik yang umum meliputi kandidiasis (infeksi jamur), pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP), toksoplasmosis, tuberkulosis (TB), dan infeksi cytomegalovirus (CMV).
2. Apakah infeksi oportunistik bisa menular?
Beberapa infeksi oportunistik bisa menular, seperti tuberkulosis (TB) dan infeksi cytomegalovirus (CMV). Namun, penularan biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Bagaimana cara mencegah infeksi oportunistik pada pengidap HIV/AIDS?
Cara terbaik untuk mencegah infeksi oportunistik pada pengidap HIV/AIDS adalah dengan menjalani terapi antiretroviral (ART) secara teratur.
ART dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terjadinya infeksi.


